17.Friendzone?

189 20 2
                                    

"Gue mau ambil sambel lagi ya."Wirda beranjak berdiri

"Sekalian gue nitip juga."teriak Adiba

"Asstagfirullah ketan."teriak Wirda pada Witan yang muncul tiba tiba

"Sorry sorry."jawab Witan tersenyum

"Kenapa lu senyum gitu?"tanya Wirda jutek

"Kaki lu udah sehat?"

"Liatnya gimana?"

"Sehat sih!coba lompat!!"

"Malah ga sembuh sembuh dong kaki gue!!"ucap Wirda emosi.
"asstagfirullah..asstagfirullah..sabar da sabar gaboleh emosi."

"Kaki lu sembuh karna minyak yang gue kasih waktu itu kan."ucap Witan menaik naikkan alisnya

Wirda menatap sinis."yeuh."

Tapi bener juga si kaki gue emang enakan pas pake minyak itu

"Kalo lu gamau ngaku gapapa,gue tau ini juga dari bang Zai."

"Oh jadi bang Zai,kurang ajar dia segala laporan ke lu segala."

"Gapapa kali da,gue seneng kok dengernya."cetus Witan tersenyum.

"Gue ga perduli."

Witan merebut mangkok Sambal dari tangan Wirda.

"Ketan balikin!!"

"Lu punya maag makannya yang pedes pedes!!"tegur Witan

"Bodo balikin Witan!!"

"Gue ga mau lu sakit donang,kalo lu sakit dunia gue terasa sepi monoton."
ucap Witan membuat Wirda tertegun menatapnya

"Karna ga ada cewe yang bisa gue ledekin dan sengeselin lu."sambung Witan mematahkan senyuman Wirda

"Cepet balikin sambelnya!!"teriak Wirda

"gue mau pesen makanan dulu ya baybay Wirda Donang"ucap Witan membawa sambelnta

Wirda menatap Witan kesal.
"WITAN!!!tapi bener juga si Ketan."
ucap Wirda tak perduli kembali ke meja kantinya

"Kenapa lagi lu sama Witan?"tanya Adiba mendekat

"Gatau."

"Dia kok senyum senyum gitu tadi."

"Dia gajelas,gausah dibahas."

"Oke.mana Sambelnya?"

"Habis."jawab Wirda berbohong

Seketika Wirda tidak nafsu makan.
Melihat Witan dan Risma makan bersama disebrang mejanya.

"Kenapa da?"tanya Adiba senyum senyum

Wirda melirik."engga apa apa."

"Lanjutin makannya,masih banyak tuh mubazir tau!!"

"Hmm gue udah kenyang daripada mubazir nih buat lu ajah gue liat kayak nya lu kelaperan bangat hari ini."Wirda menggeser mangkoknya pada Adiba

Adiba tersenyum senang."kalo ini si diba ga nolak."jawab Adiba senang.

Wirda mengambil gelasnya matanya sesekali melirik kearah meja Witan dan Risma keduanya asik berbincang.

"Ekhmm makannya cepetan ya diba."

"Lho kenapa?"

"Gue ada janji sama Rafli,pasti dia udah nungguin."ucap Wirda tak sengaja di dengar oleh Witan.

"Yah ini masih banyak gimana dong?"jawab Adiba memelas

"Lu gue tinggal gapapa kan?gue takut Rafli nungguin soalnya."

               2W                                               (Witan Sulaiman)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang