👻 Call Me

934 163 20
                                    

You Pov






Teng Teng Teng~~~

Akhirnya yang gue tunggu tunggu berbunyi juga. Ya yang bunyi tadi itu bell sekolah yang menandakan jam terakhir telah usai dan siswa siswi bisa segera pulang ke rumah masing masing.

Dengan cepat gue pun mengemasi alat tulis gue ke dalam tas saat melihat guru yang tadi ngajar di kelas gue udah keluar setelah bell berbunyi tadi. Gue pun melangkahkan kaki gue keluar dari kelas namun sebelum itu gue sempat terdiam diambang pintu saat Lini tiba tiba aja melenggang melewati gue sembari menabrak bahu kanan gue.

"Lo punya masalah apa sih sama gue?" Tanya gue ke Lini yang saat itu belum jauh dari jangkauan gue, gue pun berjalan mendekati Lini dan menatap tajam pada Lini saat ia berbalik ke gue

"Gak ada" Jawab Lini dengan acuh lalu setelah itu berbalik dan pergi gitu aja, sumpah gue beneran pengen marah sama dia tapi gue harus tahan karena bagaimana pun juga gue gak mau cari masalah sama orang yang gak terlalu gue kenal

"Ada masalah apa sama dia?"

Gue sontak berbalik dan mendapati Jungkook yang berdiri sembari menatap gue, gue pun menggeleng dengan cepat lalu tersenyum kecil pada Jungkook.

"Pulang yuk, capek nih. Gue mau istirahat" Ucap gue ke Jungkook dan langsung dibalas anggukan setuju dari Jungkook

Jungkook pun mendekati gue dan setelah itu menempatkan lengannya dibahu gue.
"Ayuk" Ajak Jungkook ke gue

Gue dan Jungkook lalu berjalan beriringan keluar dari gedung sekolah namun saat gue dan Jungkook sampai di parkiran, gue malah mendapati Jimin yang tengah berdiri disamping motor Jungkook yang terparkir.

"Gue pengen ngomong sama kalian berdua" Ucap Jimin saat gue dan Jungkook sudah berada dihadapannya, gue dan Jungkook lalu saling melihat satu sama lain lalu setelah itu menoleh ke arah Jimin

"Gak ada yang perlu di omongin" Ucap Jungkook dengan cepat sebelum gue sempat membuka mulut untuk membalas ucapan Jimin tadi




Skip>>>>




Langit yang tadinya terang benderang kini tergantikan dengan gelapnya malam, gue yang tengah duduk di kursi meja belajar gue sembari melihat ke arah jendela kamar gue yang terbuka tiba tiba aja di kagetkan dengan bunyi ketukan pintu.

"Ya,,, masuk" Sahut gue sembari menoleh ke arah pintu kamar gue

Setelahnya pintu itu pun terbuka dan menampakkan sosok papa dan mama yang tengah tersenyum lembut ke gue, gue pun membalas senyum kedua orang tua gue dan setelahnya mama papa lalu mendekati gue.

"Mama sama papa mau ngomong sama kamu" Ucap mama saat ia dan papa telah duduk di pinggir kasur gue, gue lalu membalikkan posisi duduk gue menghadap mereka

"Iya ma, mama mau ngomong apa?" Tanya gue sambil melihat mama dengan bingung, pasalnya raut wajah mama kali ini terlihat serius

"Mama pengen kamu pindah sekolah aja" Ucap mama setelah 10 detik terdiam tadi, gue sontak membulatkan mata gue karena terkejut

Pindah sekolah? Bahkan sejak dulu gue gak terpikirkan untuk pindah sekolah walau keadaan gue di sekolah gue sekarang emang bener bener buruk. Gue tahu mama pasti khawatir setelah apa yang menimpa gue tapi pindah sekolah bukan cara yang tepat untuk mengakhiri masalah.

"Tapi ma__"

"Dengerin kata mama kamu, ini yang terbaik buat kamu"

Gue langsung bungkam dan menunduk takut setelah papa memotong ucapan gue tadi.

"Tapi kenapa?" Tanya gue sembari mendongak dan melihat ke mama dan papa

"Ini de___"

Tertttt Tertttt Tertttt,,,, bunyi getar handphone gue yang gue letakkan di atas meja belajar gue. Gue sontak menoleh dan mendapati nama kontak Yoonie yang menelpon gue.

"Tunggu bentar ya ma, pa,,, aku mau angkat telpon dulu" Ucap gue setelah mendapatkan telpon dari Yoonie yang kedua kalinya

Mama dan papa langsung mengangguk setelah itu berdiri dari duduknya dan keluar dari kamar gue, gue pun mulai mengangkat telpon dari Yoonie namun bukannya sapaan atau apapun yang Yoonie katakan, gue malah mendengar seperti bunyi benda yang terjatuh hingga sukses membuat detak jantung gue memburu dengan cepat.

Gue lalu menjauhkan handphone gue dari telinga gue dan melihat sambungan telpon di layar handphone gue yang terputus begitu aja. Dalam hati gue membatin, semoga aja apa yang terbesit di pikiran gue gak benar. Tadi gue emang sempat mikir yang aneh aneh jadi untuk meluruskan pikiran aneh gue, gue lalu menelpon balik ke nomor Yoonie namun yang terjadi malah nomor Yoonie yang kini tak aktif lagi.

"Gue harus ke rumah Jungkook sekarang juga" Ucap gue dengan cepat, setelahnya gue lalu berdiri dan berlari ke arah lemari gue guna mengambil jaket

Dengan cepat gue memakai jaket gue dan setelah itu berlari keluar dari rumah gue tanpa menghiraukan pertanyaan mama dan papa yang melihat gue berlari melewati mereka begitu aja.

Sesampainya gue di rumah Jungkook, gue langsung menelpon Jungkook dan menyuruh dia untuk segera keluar dari rumahnya tanpa bertanya apapun ke gue.

"Kenapa sih lo nyuruh keluar?" Tanya Jungkook ke gue dengan cepat namun setelah Jungkook melihat raut wajah gue yang terlihat ketakutan dan khawatir, ia langsung paham akan arti dari raut wajah gue

"Kita harus ke sekolah sekarang" Ucap gue ke Jungkook




Skip>>>>




Kini gue dan Jungkook telah berada di depan gedung sekolah, gue lalu melihat sekeliling gue dengan waspada dan setelah itu berlari ke arah samping sekolah gue yang nantinya akan menghubungkan gue dengan taman belakang sekolah.

"Stop Yn"

Gue langsung berbalik saat Jungkook menahan tangan gue, dan setelahnya gue menatap Jungkook dengan takut.

"Sebenarnya lo kenapa?" Tanya Jungkook ke gue lalu menempatkan kedua tangannya dibahu gue sembari menatap mata gue

"Ta-tadi,,, huh,,, tadi Yoonie nelpon gue tapi dia cuma diam tapi gue malah denger suara benda jatuh yang keras banget" Ucap gue ke Jungkook dan setelahnya gue lihat Jungkook mengangguk sembari melepaskan tangannya dari bahu gue

"Tapi kenapa lo malah ngajakin gue ke sini? Lo bilang gak mau lagi berurusan sama dia?" Tanya Jungkook yang kelihatan kesal ke gue, gue lalu mencoba menggapai lengan Jungkook namun langsung di tepis olehnya

"Kook, lo jangan gini dong. Gue cuma khawatir, gue takut dia lakuin hal aneh" Jelas gue ke Jungkook, dan setelahnya Jungkook menoleh ke gue

"Mending lo telpon dia lagi, mungkin aja lo tadi salah dengar" Suruh Jungkook ke gue sembari lihatin gue dengan tatapan tajamnya dia

Gue lalu mengeluarkan ponsel gue dari saku jaket gue dan mencoba menelpon Yoonie, dan setelah bunyi telpon gue yang tersambung, gue dan Jungkook langsung tertegun setelah mendengar ringtone handphone yang tak jauh dari tempat gue dan Jungkook berada. Setelahnya gue mematikan handphone gue dan melihat ke Jungkook yang juga melihat ke gue dengan ekspresi terkejut, takut dan waspada.















Tbc

Chapter 15 up,,,, 😉😉😉

Gimana readers, chapter kali ini cukup greget gak? Kalau cukup greget, author mau dong kalian berikan komentar tentang cerita ini, kesan dan pesan kalian terhadap cerita ini dan juga author biar author makin semangat lanjutin cerita ini. 😘😘😘 Dan seperti biasa, setelah kalian baca cerita ini jangan lupa di like ya,,, 😘😘😘 yang gak like, dosanya tanggung sendiri karena udah jadi pembaca gelap 🙃🙃🙃

Mystery 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang