"Ssshhhttt ... Jangan bersuara dan jangan bilang siapa-siapa. Kamu paham, Nada?"
Aku masih ingat kejadian di malam itu, dimana Ebara—sepupu perempuanku satu-satunya yang berusia dua tahun lebih tua dariku—berujar demikian. Menyuruhku untuk diam. Maka aku menurutinya, sampai sekarang.
Malam itu, tujuh tahun lalu tepat di hari pertambahan usiaku yang ke lima belas tahun, Ebara memberiku kado yang terus tersimpan abadi dalam memori.
Di mana saat itu ia menciumku dan mengatakan bahwa ia mencintaiku.
Bukan sebagai saudara.
Tetapi sebagai perempuan.
Padahal ia pun seorang perempuan.
Tetapi, ungkapan serta perasaannya itu hanya sesaat. Sebab ia melupakannya, lupa akan ciuman itu, ucapannya, dan bahkan diriku.
Ebara, mengalami amnesia disosiatif.
Penyakit mental yang melibatkan gangguan atau kerusakan memori, kesadaran serta identitas. Menyebabkan dirinya tidak dapat mengingat informasi pribadi yang penting. Kenangan masih ada, tetapi terkubur dalam pikiran.
Faktor amnesia disosiatif dikaitkan karena stress yang luar biasa.
Sewaktu-waktu Ebara tidak mampu mengingat pengalaman masa lalu atau informasi pribadi tentang dirinya sendiri. Saat itu terjadi, maka akan muncul bingung dan menderita depresi atau kecemasan.
Bahkan ia pernah menghilang dari rumah selama dua hari—sebab gangguan disosiatif dapat menyebabkan seseorang menjadi disorientasi dan bepergian tanpa tujuan—lalu akhirnya ditemukan oleh polisi setempat di kota lain, saat ia mampu mengingat kembali identitas pribadinya.
Dan itu terus berulang, tidak hanya sekali tapi sudah tujuh kali dalam kurun waktu lima tahun.
Selama ini aku telah mempelajari banyak tentang gangguan disosiatif. Dan dalam beberapa kasus, terdapat penderita yang tidak pernah bisa mengambil kenangan yang sudah sengaja dikubur.
Termasuk kejadian di malam itu, saat Ebara menyatakan cinta pada adik sepupu perempuannya, yaitu aku.
Sampai sekarang aku sama sekali tidak mengerti, mengapa ia ingin melupakannya bahkan melupakanku. Sedangkan yang kuketahui bahwa amnesia disosiatif itu sering kali menghilangkan memori yang mencakup semua peristiwa setelah kejadian traumatik yang dialaminya atau menjadi saksi atas peristiwa traumatik tersebut.
Saat penderita disosiatif kehilangan ingatannya lalu kembali teringat, ia akan lupa mengenai apa saja yang telah terjadi—atau yang dilakukannya—saat ia kehilangan ingatan. Bisa dikatakan tidak dapat mengingat saat periode amnesia.
Tapi Ebara tak pernah mengingatku kembali.
Hanya aku, yang ia kubur teramat dalam di dasar pikirannya.
***
Aku mencintainya. Itu tidak dapat disangkal. Aku pun tidak tahu mengapa bisa memiliki perasaan seperti itu kepada Ebara.
Mungkin sejak saat ia menciumku, di saat itu juga ia telah mencuri hatiku.
Hanya saja cintaku kini bertepuk sebelah tangan.
Ebara, dia cinta pertamaku.
Dan aku melabuhkan cinta itu pada orang yang salah.
![](https://img.wattpad.com/cover/135714940-288-k461590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl From Hell [GxG]
RomancePerempuan itu mencuri hatiku, menarik ulurnya, lalu setelah bosan mempermainkannya, ia buang begitu saja. Perempuan itu sepupuku, dan aku mencintainya. Ini salah, salah besar. Ini gila, aku tahu. Tapi ini cinta, dan aku merasakannya. ...