Diharapkan membaca sampai di part 8, siapa tau kalian suka.
***
Cahaya mentari yang sudah begitu terik dengan dering ponsel yang terus menyala sampai menimbulkan suara. yang saat ini mengganggu gadis yang tengah tertidur asik, bergumul dengan selimutnya.
Drrt drt drrt
"Halo." ucap gadis itu dengan suara serak dengan mata yang masih setengah sadar. bahkan ini masih sangat pagi bangun dihari libur. oh ayolah tadi malam aku begadang hanya ingin menonton oppa oppa korea.
"Hey sayang bangun, katanya mau nonton bioskop." Balas sang kekasih dari sebrang telepon.
"ah memang jam berapa ini?"
"Sudah jam 10 siang, cepatlah siap siap. Nanti aku jemput sekitar satu setengah jam lagi".
"Oke baiklah, hati hati dijalan Max."
"Iya sayang, aku matikan ya."
Tut tut-
Hell, niatnya aku ingin sekali tidur sampai siang. dan oh astaga, aku lupa hari ini aku ingin menonton bioskop dengan kekasihku.Baiklah aku harus cepat cepat bersiap-siap. kalau tidak betapa cerewet nya dia menungguku.
Setelah selesai mandi, aku memilih baju sabrina crop dan memakai rok sebatas lutut. tidak lupa memakai make up natural hanya bedak, blush on, dan liptint aku ombre supaya terlihat flawless.
Mengambil handphone, mengecek apakah ada notif dari kekasihku.
Ternyata ada, dia sudah sampai 3 menit yang lalu.Bby💗
"Aku sudah sampai didepan."
Begitulah isi chatnya"Ya, aku segera kesana."
Sheryll segera menyimpan ponsel dihand bag, lalu turun untuk menemui kekasihnya yang sudah menunggu didepan.
Terlihat sebuah mobil sport hitam, sheryll segera menuju kesana dan membuka pintu mobil.
Baru saja Sheryll duduk dimobil, nada bicara Max terdengar marah
"Ganti pakaian mu sheryll!" Sheryll melihat ekspresi muka max yang sudah marah, posesif sekali bukan kekasihku ini."A..aku tidak mau Max." Badanku gemetar, kalau dia sudah seperti itu. percayalah Max sangat menyeramkan bila sedang marah.
"Kau berniat memamerkan tubuhmu?" gumam Max dengan nada datar dan rahang yang terlihat mengeras. astaga apa yang dia pikirkan, aku tidak pernah kepikiran untuk memamerkan tubuhku. aku hanya nyaman saja berpakaian seperti ini.
"Kau berpikir seperti itu max?" Sheryll tidak menyangka max punya pemikiran seperti itu. Kalau terus begini kapan jadinya menonton bioskop.
"Tidak, baiklah terserah kau saja. nih pakai jaketku untuk menutupi pusermu." sahut Max menyodorkan jaketnya.
Sheryll tau Max sudah bete, dan mengalah saja karena tidak ingin sampai kami bertengkar. Kalau kami bertengkar bisa bisa menonton bioskop ditunda Minggu depan. Huft
"Baiklah." Jawabku setengah tidak mau.
Diperjalanan hanya keheningan yang mengisi perjalanan kami. Sheryll tau Max masih marah, karena dia berpakaian seperti ini. tapi menurutnya masih pantas-pantas saja. Kalau kemall pakai bikini, wajar saja jika Max marah.
Jalanan saat ini terasa lenggang, dan memudahkan kedua sejoli itu cepat sampai pada tempat tujuannya.
Setibanya dimall, Max langsung menggenggam tanganku erat tanpa berbicara apapun, menuju tempat bioskop ia mulai memesankan dua tiket film train to busan 2 peninsula yang baru saja dirilis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise of Loyalty
Romance21+ ketika dia yang selalu mengucapkan janji kesetiaan pada akhirnya ia sendirilah yang mengingkarinya. Katakan, bagaimana aku tidak terpukul seseorang yang selama ini mengatakan selalu mencintaiku. tapi berakhir dengan dia yang menghamili saudara s...