Sheryll saat ini sedang berada diruang tamu rumah Lussy, mengerjakan tugas kuliah bersama "Sher mau minum apa?" tanya Lussy kepada sheryll yang saat ini sedang fokus membuat skripsi.
"Orange juice aja Luss."
"Oke, tunggu ya." Sheryll hanya menganggukan kepala tanda mengiyakan. Lussy beranjak kearah dapur untuk membuatkan sahabatnya minuman serta membawakan cemilan ringan.
Tiba tiba ada sebuah suara yang melengking masuk kedalam rumah "WOI... INI MAKANANNYA KA." sahut suara tersebut dengan teriakan kekesalan. Pemuda itu bingung karena rumah terlihat sepi, tidak biasanya, pikirnya.
Sheryll yang tidak mendengarkan teriakan. masih fokus dengan laptopnya sambil mendengarkan lagu lewat earphone.
pemuda itu segara menuju ruang tamu karena tidak ada yang menanggapinya. tiba diruang tamu, ia melihat siluet wanita tengah mengetik sesuatu di laptop. karena wanita itu menghadap kearahnya dan menunduk, ia jadi tidak bisa melihat wajahnya.
Tiba-tiba sang kakak dari arah dapur datang membawa dua gelas minuman dan antek-anteknya. wanita yang masih fokus mengetik dilaptop itu akhirnya mengangkat kepala dan mengambil minuman didepan meja.
Pemuda yang masih berdiri diperbatasan antara ruang tamu dan pintu masuk. terpaku karena melihat wajah wanita yang sangat cantik oleh makeup natural. mata pemuda itu beralih melihat dari atas kebawah, dia berdecak kagum melihat tubuh yang sangat sempurna didepannya.
Lussy yang melihat adiknya masih berdiam diri disitu memanggil untuk menghampirinya "mana pesanan gue?" Sahut Lussy ketus.
"Nih." ujar Jemy, menyerahkan dua bungkus makanan kepada Lussy. matanya terus terpaku kedepan kearah wanita yang masih saja mengetik dilaptop.
"Thanks, adekku sayang." Lussy membalas seraya menepuk pundak sang adik.
"Udah sana, ngapain lo disini." usir Lussy yang melihat Jemy masih saja berdiam diri layaknya patung.
Tanpa sepatah kata pun, Jemy segara pergi dari ruang tamu menaiki tangga menuju kamarnya.
dikamarnya, Jemy terus memikirkan wanita yang baru ditemuinya tadi. wajah yang cantik, tubuh yang berisi memikat Jemy untuk terus melihatnya.
Jemy sebelumnya tidak pernah seperti ini kepada wanita manapun, tapi sekarang pikirannya terus tertuju kepada wanita tadi. "Ada apa denganku, kenapa aku terus memikirkan dia." batinnya.
Jemy sama sekali tidak tertarik dengan cinta, menurutnya cinta itu rumit untuk dimengerti.
* * *
Max masih sibuk berkutat dengan berkas berkas yang 3 hari tidak ia kerjakan. Baru ditinggal sebentar berkasnya sudah menumpuk saja, apalagi ditinggal selama seminggu. Max tidak bisa membayangkan itu.
Tok tok tok
Suara ketukan membuyarkan max yang masih menandatangani berkas-berkas.
"Masuk."ujar Max tanpa menatap kearah depan.
"Ada apa?" Tanya Max.
"Maaf mengganggu pak, saya ingin menyampaikan jam 8 malam nanti ada party diskyclub. bapak diundang khusus oleh Mr.vans". Ujar Axel sang sekretaris memberitahu agenda nanti malam.
"Ada acara apa?"
"Mr.Vans mengadakan party untuk merayakan menang tendernya pak." sahut Axel.
Max menganggukan kepala "Oke baiklah, kau boleh pergi."
* * *
Jam menunjukkan pukul empat sore, Sheryll mulai memasukkan barang-barang nya ke tas dan bergegas pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise of Loyalty
Romance21+ ketika dia yang selalu mengucapkan janji kesetiaan pada akhirnya ia sendirilah yang mengingkarinya. Katakan, bagaimana aku tidak terpukul seseorang yang selama ini mengatakan selalu mencintaiku. tapi berakhir dengan dia yang menghamili saudara s...