Chapter 7 (Awal 2)

159 10 9
                                    


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hai semua !

Apa kabar ??, semoga baik-baik saja dalam lindungan Allah, amiin.

Maaf yha baru up setelah satu bulan lebih  😢😢🥺

SIAPA YANG SENENG DAPET NOTIF UP ??

TYPO BERTEBARAN

TYPO BERTEBARAN

TYPO BERTEBARAN

TYPO BERTEBARAN


NGIKK !!

Derit engsel pintu yang sudah tak ada pelumas atau bahkan sudah sedikit karatan. Saat kaki melangkah masuk, suasana ruangannya begitu suram dan gelap. Dengan cepat Yudhistira melangkah lalu menaiki tangga ke lantai dua, dimana kamarnya berada. Malam ini dirinya senggang, tak ada tak-tik untuk melakukan tindakan, Dia memutuskan pulang ke rumah setelah sekian tahun untuk tidur. Tapi, sebelum kaki menginjak anak tangga, seorang laki-laki bersuara berat menghentikannya.


"Yudhistira !, dari mana saja kamu !," ucap pria setengah paruh baya yang duduk di atas kursi goyang menghadap jendela pojok ruangan. Asap berwarna abu-abu putih keluar dari mulutnya. Sementara itu Yudhistira melangkah kembali, di anak tangga ke lima pria setengah paruh baya bersuara kembali,


"Jangan mempermalukan ayah atas tindakanmu !, Ayah sudah memberimu kebebasan, dan tak ada satu media pun yang mengetahui keberadaan mu, tapi kau malah masuk penjara karena berniat membunuh seseorang !,"


Yudhistira mengepalkan tangannya kuat-kuat, sedangkan ayahnya menyesap cairan berwarna hitam pekat.


"Yudhistira seperti ini karena ayah. Benar kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Ayah sendiri juga seorang kriminal, sayangnya ayah serigala berbulu domba, menyamar menjadi salah satu anggota politik. Pantas saja ayah tidak pernah masuk penjara--"


BRAKK !!

"Dasar anak kurang ajar !, tidak tau berterimakasih !, ayah sudah menyelamatkanmu dari kurungan penjara, apa masih kurang membunuh !, ingin kembali ke penjara lagi !"


"Yudhistira nggak sekejam ayah !, itu hanya kecelakaan, Yudhistira tidak pernah membunuh orang !, Yudhistira nyesel jadi anak ayah ! seharusnya Yudhistira ikut mama !, ayah juga yang melakukan KDRT sampai mama meninggal kan ??," Yudhistira melangkah kasar menaiki tangga, sampai di dalam kamar dia menggebrak pintu kuat-kuat.


"Yudhistira !, Yudhistira !"

✅✅✅

🟢🟢🟢

'Ku harap ini mimpi, tubuhku terasa kaku dan berat. Aih !, mimpi apa aku semalam ??, di tusuk oleh penjual permen kapas ?, ayo bangun Arkan !, bangun !, pergi ke kamar mandi, lalu ke kantor. Ini hari Senin, hari yang sibuk !,'


"Heuh!, heuh!, heuh !" Arkan langsung duduk dan membuka matanya setelah bertengkar dengan pikirannya. Kasur ini bukanlah kasurnya, dia melihat sekeliling, ini bukanlah warna dinding kamarnya, dinding ini hampa. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sujudku Bersamamu (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang