Chapter 2

215 24 4
                                    

BERDOA SEBELUM BACA

SIAPKAN HATI KALIAN

JANGAN LUPA JARINYA MAMPIR KE TOMBOL BINTANG

MAAF JIKA BANYAK TYPO

KARENA MANUSA TIDAK LUPUT DARI KESALAHAN



"Jika  sudah di takdirkan bersama oleh Allah, siapapun tidak akan bisa mengelak. Walaupun pergi sampai ke ujung dunia."

Akbar Fauzan Al-Arkan



Seutas kalimat itu masih membekas dalam benaknya. Sejak pagi tadi perasaannya begitu gelisah. Apalagi saat pria betubuh tinggi itu tiba-tiba datang. Ini bukanlah detak jantung yang biasa, sudah beberapa kali pria melamarnya tapi di tolak begitu saja dan tak ada rasa penyesalan sedikitpun. 


"Satu jam lagi ada wawancara dari salah satu stasiun televisi. Butuh penerjemah atau-"


"Nggak usah, kak Akmal aja yang di wawancara. Hana lagi males," jawab gadis itu begitu saja memotong ucapan Akmal yang belum selesai.


Keduanya berada di ruang direktur, sejak satu jam setelah pria sombong keluar. Pria yang melamarnya secara mendadak tanpa membawa hantaran sedikitpun. Mood Hana juga hancur, ia menyuruh Akmal menggantikannya sebagai narasumber. Ini sudah yang kesekian kali gadis itu menolak di wawancara.


Untuk urusan menikah, Hana masih belum kuat hati. Ia masih ingin bertahan di puncak karirnya. Menunggu mental dan materinya mumpuni. Gadis itu duduk bersandar di kursi kerjanya sambil memandangi Akmal yang sibuk menata kertas-kertas di sofa.


Mata indahnya sungguh menakjubkan, bibir pinknya membuat para kaum hawa terpikat, jambul yang sering menutupi mata itu ia tarik kebelakang. Dan nampak, wajah tampan itu secara sempurna. Di padu padankan dengan proporsi tubuh seperti artis Korea.


Astaghfirullah !


✅✅✅

"Gih, tolol banget sih kamu Ar ?, baru ketemu satu  kali udah ngajak nikah," ucap Faris menggelengkan kepala.


"Nyerocos aja dari tadi, yang ngelamar aku kok kamu yang ribut. Gara-gara kamu, semuanya jadi hancur," jawab pria itu sambil menunjukkan jari telunjuk ke Faris yang sedang duduk di sofa apartemen. Ya benar, pria yang mengacaukan semuanya adalah Faris.


Tiba-tiba pria itu datang dan Hana langsung mengusir mereka berdua, tak hanya itu gadis berusia dua puluh lima tahun itu juga memberi ancaman akan membatalkan kontrak dan memberikan semua kerugiannya ke perusahaan Arkan.


"Lho kok aku sih ?,"


"Gara-gara kamu bilang buat nikah semalem, ya aku turuti aja," ketus Arkan. Jari-jemari lentiknya masih menari di atas tablet.


"Gila !, kalau aku jadi kamu pasti langsung terjun ke lautan. Ouuh lupa, filternya Arkan belum di ganti, jadi agak soplak dikit. Kamu udah pernah nikah lho, jadinya harus tau kek gimana sifat cewek, kalau langsung di khitbah si cewek otomatis kaget,"

Sujudku Bersamamu (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang