SEPULUH

364 18 2
                                    

Perasaan itu aneh dia selalu muncul saat aku berada di dekatmu, tapi sulit aku artikan.

Kini lexsa sedang duduk di dekat pos satpam sambil memaki-maki hp nya karena sedari tadi dia menghubungin abangnya namun ponselnya tidak aktif.

Lexsa bingung akan pulang sekolah naik apa karena ponselnya yang mati kehabisan batre dan sekolah yang sudah nampak sepi dan angkutan umum yang tak kunjung lewat.

Sebenarnya tadi ara mengajak lexsa untuk pulang bersama namun lexsa menolak karena tidak ingin merepotkan ara.

Padahal hidupnya selalu ngerepotin!

" Nunggu angkot udah kaya nunggu jodoh ga dateng-dateng" gerut lexsa

" Gara-gara singa burik nih, liatin ajah nanti di rumah abis dia gue smackdown! " Kesal lexsa

" belajar gila lo marah-marah sendiri " ucap lelaki yang berhenti di depan lexsa.

Sedangkan lexsa yang mendengar perkataan tersebut hanya memutar bola matanya malas dia sudah hafal betul dengan sura tersebut siapa lagi kalo bukan anak setan titisan kuyang.

" Tadi marah-marah sendiri sekarang bisu " ucap lelaki tersebut.

" Berisik lo! " Ketus lexsa

" Yeu dasar mak lampir " ucap alex.

" Ngapain si lo disini sana deh pergih! "

" Suka-suka gue lah lo pikir nih jalan punya nenek moyang lo! "

Lexsa sudah sangat malas rasanya menanggapi perkataan alex yang selalu saja membuatnya naik darah jadi dia hanya memilih diam sambil melihat apakah ada angkutan umum yang lewat.

" Mau pulbar gue ga " tanya alex.

" Gak! "

" Yakin lo "

"Hm "

" Serius "

" Hm "

" Ga bohong "

" Hm "

" Beneran "

" Hm "

" Hm hm hm terus udah kaya nisa sabyan lo "

" Berisik banget si lo udah deh sana pergih " usir lexsa karena sedari tadi alex selalu saja mengganggunya.

" Serius lo gamau pulbar gue? "

" Gak "

" Ya udah tapi hati-hati ya kalo jam seginih biasanya banyak preman yang suka lewat " ucap alex

Lexsa yang mendengar perkataan tersebut akhirnya mulai melirik alex tajam. Bisa-bisanya dia menakut-nakuti lexsa di saat keadaan seperti ini.

" Udah deh sana lo pergi anak setan titisan kuyang "

" Yakin nih ngusir gue? "

" IYA! " Ketus lexsa.

Alex pun mulai menyalakan motornya berniat untuk pergih dari sana, namun tangannya dicekal oleh lexsa. Alex pun mengerutkan keningnya bermaksud bertanya 'kenapa'

" Gue nebeng sama lo " ucap lexsa dengan wajah datarnya.

" Kalo mau nebengnya ngomongnya yang lembut sambil senyum. Ginih misalnya ' alex yang tampan gue boleh nebeng ga ' " ucap alex sambil tersenyum.

Sedangkan lexsa berdecih malas melihat ekspresi alex yang menyebalkan itu. Mungkin lebih tepatnya menggemaskan namun lexsa enggan mengakuinya.

" banyak maunya lo jadi gue boleh nebeng apa engga! " Kesal lexsa.

ALEXSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang