DUABELAS

344 16 4
                                    

Perasaan itu aneh dia selalu membuatku seperti seorang pengecut saat bersamamu.

Sinar matahari yang begitu terang mulai menembus jendela kamar seorang wanita yang tengah tertidur pulas. Karena merasa terganggu dengan sinar tersebut lexsa pun perlahan membuka matanya, lalu tangannya meraba kemeja yang berada dekat kasurnya untuk melihat jam pada hpnya.

Lexsa akhirnya bangkit setelah melihat jam, jendela kamarnya sudah terbuka lebar dan ac kamar pun sudah mati dia sangat hafal sekali ini pasti kerjaan bundanya. Memang begitu cara bunda lexsa membangunkannya agar lexsa merasa terusik dengan cahaya matahari serta kegerahan akibat ac dimatikan.

Lexsa pun mulai masuk menuju kamar mandi, setelah beberapa menit di dalam kamar mandi dia pun mulai memakai seragam sekolahnya memoleskan wajahnya dengan sedikit bedak bayi serta lipbam karena lexsa paling anti dengan liptin dan teman-temannya, toh tanpa memakai itu pun bibir dia sudah berwarna pink menawan.

" Selamat pagi bun, pah " ucap lexsa sambil mengecup kedua pipi orang tuanya lalu ikut duduk memakan sarapannya.

" Selamat pagi juga princess " ucap kedua orang tua lexsa.

" Leon mana bun " tanya lexsa yang tidak melihat abangnya itu ikut sarapan , tumben sekali dia tidak ada.

" Abang lexsa " tegur bunda lexsa karena kebiasaan lexsa yang tidak pernah memanggil abangnya dengan sebutan abang.

" Iyaiya bang leon kemana bun " ucap lexsa terpaksa, karena sebenarnya dia malas sekali memanggil leon dengan embel-embel abang atau kakak.

" Dia udah berangkat duluan katanya ada ujian harian jdi dia mau belajar di sekolah "

" Tumben banget belajar biasanya juga main game " " terus aku berangkat sekolah sama siapa dong bun" lanjut lexsa sambil memakan rotinya.

" Kamu di jemput alex tadi mamah udah telfon dia " ucap bunda lexsa santai.

" Oh " ucap lexsa santai sambil meminum susunya, tunggu sepertinya dia salah dengar siapa yang menjemputnya? " What?alex jemput aku bun? " Tanya lexsa sambil terkejut.

Papah lexsa yang sedang memakan roti pun sampai tersedak mendengar teriakan lexsa.

Uhukk..uhukk..

" Eh papah minum nih" ucap bunda lexsa sambil memberikan air putih " kamu itu lexsa bikin kaget papah ajah liat tuh papah sampe tersedak! " Ucap bunda lexsa kesal.

" Maaf bun " ucap lexsa sambil menyengir kuda. " Bun serius yang jemput aku alex ? " Tanya lexsa lagi.

" Iya dia yang jemput kamu , kan kalian juga satu sekolah "

" Kenapa harus dia si bun yang jemput aku, kan aku bisa pergih bareng papah "

" Papah buru-buru ada meating ga sempet anter kamu " ucap papah lexsa.

" Ya udah kalo gitu aku kan bisa bawa mobil sendiri "

" Gak! Kamu ga boleh bawa mobil sendiri nanti kalo kamu kenapa-kenapa gimana " ucapa bunda lexsa yang takut , karena dulu lexsa sempat membuat mobil papahnya hancur menabrak pembatas jalan karena lexsa mengendarai sambil memainkan hp.

" Tapi bun__ "

" Gak ada tapi-tapian lexsa pokonya kamu berangkat bareng alex! " Tegas bunda lexsa.

Sedangkan lexsa hanya pasrah mendengar ucapan bunda nya tersebut, kenapa paginya ini sungguh sial karena harus bertemu anak setan titisan kuyang tersebut.

Tokk...tokk..tokk

" Buka pintu sana sa, siapa tau itu alex "

ALEXSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang