Kepanikan di tengah pandemi

243 7 0
                                    

"Adit, jangan main keluar, nanti kena corona!"

"Kenapa sih ma? disini ga ada yang kena corona, kan itu di jakarta, cuma di Televisi ma," jawab Adit sebal karena sang mama melarang bermain.

Adit dan mama nya adalah warga Indonesia yang tentu sudah mendengar kabar tentang adanya wabah virus corona atau yang biasa kita sebut dengan covid-19. Di tengah-tengah wabah ini banyak orang marasa panik dengan berita-berita tentang covid yang memang sangat menyeramkan hingga menyebabkan kematian. Semua masyarakat Indonesia berlomba-lomba membeli pelindung-pelindung kesehatan seperti masker dan handsanitizer.

Semakin hari korban terjangkit virus ini semakin bertambah dari puluhan, ratusan hingga ribuan orang terkena virus corona, semua ini disebabkan masih banyak yang belum bisa mematuhi protocol kesehatan, masih banyak nya kerumunan dan masih banyak nya orang yang belum menggunakan pelindung-pelindung kesehatan ketika pergi keluar rumah. Namun ini suatu kewajaran mungkin saja masih banyak yang belum terbiasa dengan kondisi seperti sekarang serta belum terlalu mendalam mengenali wabah yang sedang terjadi ini. Karena untuk sebagian orang yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tentu sulit untuk mematuhi hal yang tidak biasa ini, mereka membutuhkan uang dan membutuhkan pekerjaan untuk bertahan hidup.Sedangkan dengan berdiam di rumah mereka akan kekurangan bahan pangan serta biaya untuk mencukupi kebutuhan tersebut.

Bukan hanya masalah orang-orang yang kesulitan dalam mencari nafkah namun juga kebiasaan anak kecil, remaja dan dewasa yang terbiasa beraktivitas di luar seperti bermain, hang out, dan berkumpul dengan sesamanya, padahal ini adalah hal yang sangat memicu penularan wabah covid-19 yang sedang terjadi.

"Pak kok rame-rame, ada apaan sih pak? " Tanya Adit kepada salah satu warga sekitaran kompleks tempat tinggal nya.

"Ada yang kena Corona, kasihan kejang-kejang gitu" jawab bapak tersebut.

"Kejang-kejang! Mana pak saya mau lihat" Lanjut Adit sembari ikut melihat.

Setelah melihat kejadian tersebut Adit langsung lari ketakutan, di tambah lagi banyak petugas keamanan dan tim medis yang datang mengevakuasi korban tersebut. Adit adalah salah satu anak-anak yang memang sebelumnya belum mengerti dengan kondisi seperti sekarang, siapapun yang berada di daerah-daerah kecil memang terkadang awalnya merasa bahwa wabah ini sangat jauh apalagi yang hanya melihat di televisi, tentu dengan belum adanya kasus yang terjadi di sekitar mereka, mereka belum begitu merasa penting untuk mengikuti peraturan terlebih lagi seperti Adit yang masih kecil.

"Ma di tempat kita ada yang kena corona, badannya kejang-kejang dan banyak polisi yang datang" Adit memberitahu mamanya dengan keadaan nafas terengah-engah dan ketakutan.

"Iya mama sudah tau, mama dari tadi mencari kamu Adit, sekarang kondisi sedang berbahaya, jangan bandel" Jawab mama cemas.

"Iyaa Adit minta maaf ma, Adit akan mendengarkan semua kata mama" lanjut Adit sambil memeluk mamanya dengan wajah yang juga cemas dan ketakutan.

Virus ini memang begitu cepat menyebar,semula hanya bisa di lihat melalui televisi sekarang begitu dekat dengan kehidupan kita, hal ini di sebabkan oleh banyak nya warga Indonesia yang nekat untuk pulang kampung, hal ini mungkin bukanlah suatu pelanggaran yang disengaja melainkan keterpaksaan untuk pulang karena jika bertahan di kota mereka akan kesulitan dalam bertahan hidup dengan kondisi serba tidak ada, sebagai manusia normal setiap hari tentu membutuhkan asupan gizi atau makanan-makanan untuk menunjang lapar, sedangkan dalam kondisi seperti ini semua orang tidak bisa melanjutkan rutinitas seperti biasanya terutama bekerja, sehingga kesulitan dalam  memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memutuskan untuk pulang kampung. Virus ini memang  lebih rentan terhadap orang yang sudah berusia lanjut. Namun virus ini bisa melekat di badan siapa saja termasuk anak muda sekalipun sehingga ketika pulang kampung virus itu menular ke semua kerabat yang ada. Dan inilah yang menyebabkan timbulnya korban di setiap daerah seluruh Indonesia.

Disisi lain pemerintah terus berusaha menyalurkan semua bantuan kepada seluruh rakyat Indonesia, seperti memberi sembako, bantuan uang bulanan dan masih banyak lagi yang lainnya. Kemudian tidak hanya dari pemerintah saja namun juga dengan lembaga-lembaga lain yang ikut membantu menyalurkan bantuan nya kepada masyarakat Indonesia, terutama kepada masyarakat yang kurang mampu.

Bantuan juga tidak berhenti di situ saja, namun banyak juga relawan-relawan lain yang memberikan bantuan berupa alat-alat pelindung dan alat-alat kebersihan lain ke desa-desa atau daerah-daerah terpencil.

Pemerintah juga menetapkan peraturan baru yang lebih ketat yaitu dengan melaksanakan PSBB(Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dengan ini para rakyat Indonesia tidak di izinkan untuk melakukan aktivitas di luar, walaupun  sebelumnya mereka memang telah di arahkan untuk mengikuti protocol kesehatan namun untuk peraturan yang ini akan lebih ketat atau lebih di pertegas lagi guna memutus rantai penyebaran Covid-19.Dalam peraturan ini masyarakat Indonesia di larang beraktivitas yang sifatnya berkumpul atau berkerumun kemudian begitu juga dengan sekolah-sekolah yang memang dari awal sudah diliburkan.Kebetulan hal ini juga bertepatan dengan akan di laksanakannya Idul Fitri yaitu hari kebesaran umat islam yang memang setiap tahunnya akan banyak yang mudik atau pulang kampung. Hal ini tentu bertentangan dengan adanya wabah covid-19 karena akan memicu penambahan korban dari terjangkitnya  virus ini.

Dengan adanya PSBB ini maka pemerintah Republik Indonesia membuat peraturan agar tidak ada mudik di hari lebaran. Tempat-tempat wisata yang biasa di kunjungi di hari lebaran juga ditutup untuk sementara. Tidak hanya itu, kebiasaan di hari lebaran berupa bersilaturahmi satu sama lain serta solat idul fitri juga ditiadakan.

Namun semua peraturan yang di tetapkan oleh pemerintah tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia. Penyaluran bantuan terus berjalan sampai virus ini berakhir dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasanya.

Sampai pada akhirnya sekarang pemerintah telah menginstruksikan untuk berjalannya new normal atau kenormalan baru berupa kebiasaan-kebiasaan baru namun tidak terlepas dari pengawasan pemerintah. Pasar-pasar dan tempat berjualan lainnya sudah mulai di buka namun masih dalam pengawasan dan aturan tertentu seperti masih terbatasnya jumlah pengunjung yang datang. Tidak hanya sekedar pengawasan jumlah pengunjung namun setiap pengunjung juga di haruskan menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam area perpasaran. Ada juga beberapa sekolah yang sudah mulai menjalankan rutinitas belajar nya seperti biasa namun juga akan tetap dalam aturan yang berlaku untuk mencegah pengulangan wabah covid-19 yang sudah lama mencekam rakyat Indonesia.

  Biodata Pribadi
Nama : Melinda Putri Lestari
Umur : 17 tahun
Asal kota : Kepahiang, Bengkulu
Akun IG : @melindaputri590

Bagaimana nih karya kak Melinda? Yuk langsung komen dan vote aja yaa. Terimakasih

NEW NORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang