Choose

459 91 12
                                        

Happy Reading!

•Choose•

Yeosang menjalankan motornya untuk pulang ke rumahnya. Jongho sedikit memeluk Yeosang karena kecepatan yang Yeosang jalankan, Yeosang hanya tersenyum tipis seraya fokus ke jalan.

Sekitaran 15 menit. Yeosang dan Jongho sudah sampai di rumah Yeosang, keduanya turun dari motor dan berjalan masuk beriringan.

Ceklek!

Setelah membuka kunci rumah Yeosang mengajak Jongho masuk ke dalam, tak jauh beda dari suasana yang saat itu Jongho ke rumah Yeosang. Hanya saja, ada sebuah tali mengarah ke satu ruangan.

"Kak," panggil Jongho. Yeosang yang berada di pantry membalikkan badannya.

"Kenapa Ho?"

"Ini apa?" Jongho menunjuk tali yang di maksud. Yeosang hanya tersenyum simpul dan berjalan ke arah Jongho. Yeosang menatap Jongho sebentar dan berjalan mengikuti arah tali tersebut.

Jongho tak tahu apa-apa. Jadi dia diam di Sofa.

"Ayo!" panggil Yeosang, Jongho sontak bangun dan berjalan mengikuti Yeosang. Tali itu sangat panjang, dan tak berapa lama tali itu berakhir di ruangan yang ... engh~ terlihat gelap.

Yeosang menarik pelan tali itu dan pintu ruangan tersebut terbuka. Yeosang memberi signal pada Jongho agar mengikutinya. Jongho menurutinya dan mengekor di belakang Yeosang.

Sangat gelap tak ada pencahayaan sama sekali, Jongho merasa takut padahal ada Yeosang di depannya.

Saat Yeosang berhenti Jongho juga ikut berhenti dan terdiam menunggu aksi Yeosang selanjutnya.

Klik!

Yeosang menekan saklar lampu yang berada tepat di sampingnya. Mata Jongho berbinar melihat apa isi ruangan tersebut, sebuah dekorasi kecil tetapi sangat indah, terdapat banyak foto Yeosang dan Jongho yang tergantung manis di sebuah lampu tumblr yang melingkar di seisi ruangan.

"Woahh, ruangan apa ini kak?" tanya Jongho masih dalam keadaan berbinar-binar.

"Nama ruangan ini 'YeoJong World' ruangan ini khusus kita berdua." Yeosang masih mengembangkan senyumnya melihat Jongho sangat senang.

Pukk!

Yeosang hampir saja terjungkal ke belakang kalau tak ada meja di belakangnya. Jongho memeluk Yeosang sangat amat erat, dia menanamkan kepalanya di dada Yeosang dan memejamkan mata. Selang tak berapa lama, Jongho melepas pelukannya dan tersenyum bahagia.

"Makasih kak udah bikin Jongho nyaman, ini pertama kalinya Hoho bisa sebahagia ini," ujarnya mencoba menahan tangis.

"Hey-hey kenapa lo nangis?" Yeosang langsung panik saat melihat Jongho menitikkan air mata.

"Jongho nangis bukan karena sedih kok kak. Jongho seneng," ucapnya lagi. Yeosang langsung memeluk tubuh bongsor Jongho erat-erat, menelunsupkan kepalanya di ceruk leher Jongho.

***

Yeosang dan Jongho masih menikmati waktu mereka berdua, tidak-tidak tepatnya cuddle di kasur ruangan mereka. Sangat indah, kayak senyum kamu. Ehek boong!

Posisinya Yeosang bersender di kepala kasur dan Jongho memeluk Yeosang sambil berbaring. Jongho sudah terlelap, mungkin karena kecapean main tadi, iya. Tadi mereka sempat main di sana, bukan main itu loh...

Yeosang mengelus-elus surai hitam elegan Jongho dengan lembut dan sayang, siapa sangka. Yeosang yang terkenal dingin, omongannya pedas, irit bicara, dan jarang senyum bisa sehangat ini?

Anak-anak ATEEZ juga heran. Semenjak kedatangan Jongho, Yeosang jadi sering ngelamun sendiri, ketawa-ketiwi sendiri, senyam-senyum sendiri. Pokoknya beda banget.

"Engh~," lirih Jongho sedikit grusak-grusuk. Yeosang segera menyamakan posisinya dengan Jongho. Alhasil, Yeosang dan Jongho baring dengan wajah saling berhadapan.

Wajah Jongho yang sudah terlihat kyud semakin kyud saat tidur. Yeosang menyibakkan anakkan rambut yang menutup mata Jongho. Bibir dengan warna sedikit peach dan lembut itu benar-benar tak mendengkur.

Sangat lucu~

Yeosang memejamkan matanya menyusul Jongho di alam mimpi sana. Mimpi yang indah menyelimuti keduanya dengan tentram.

***

Seonghwa baru saja pulang dengan Bangchan, keduanya barusan dari minimarket membeli beberapa stok makanan yang mau habis. Seperti kecap, susu DLL. Baru saja tiba di ambang pintu. Bangchan dan Seonghwa di sambut hangat oleh Mamanya Seonghwa.

"Duhh anak Mama sama calon mantu mama serasi banget. Mama sama Papa mau keluar kota sebulan, uang jajan nanti mama Transfer ya. Kamu sama Bangchan aja." Mamanya Seonghwa melihat ke arah Bangchan dan tersenyum.

"Nak Chan. Mama titip Seonghwa ya, kalau dia ngak mau nurut sama kamu lapor aja ke Mama dan Papa." Bangchan tersenyum dan sedikit membungkuk. Bersamaan dengan itu. Papanya Seonghwa keluar lengkap dengan Jas Hitamnya.

"Udah Ma? Seonghwa, Bangchan Mama sama Papa berangkat dulu ya. Hati-hati di rumah." Seonghwa dan Bangchan menyalimi kedua orang tua itu dan masuk.

Bangchan dan Seonghwa akan segera menikah. Tapi tak ada yang tahu, yang di undang hanya kerabat-kerabat saja. Mereka sebenarnya di jodohkan bukan kemauan sendiri. Bangchan tak menolak sama sekali, karena jujur dia sudah menyukai Seonghwa sejak lama.

"Hemm, kak mau makan apa? Biar aku masakkin," tanya Seonghwa berdiri di depan Bangchan.

"Eh enggak usah. Kamu istirahat aja kakak udah makan kok," jawab Bangchan diiringi senyuman maut alias senyuman manisnya.

"Seriusan nih kak?" tanya Seonghwa lagi tak enak hati. Bangchan mengangguk dan segera menyuruh Seonghwa istirahat.

Seonghwa menurutinya dan pergi ke kamarnya. Jujur dia ngak mau menikah dengan Bangchan, karena satu! Dia sudah memiliki pujaan hati, kedua dia mau fokus dengan belajar dulu.

Tapi melihat Orang Tuanya sangat menginginkan perjodohan ini, Seonghwa harus terima, dia ngak mau orang tuanya sedih karena masalah seperti ini.

Mungkin ini saatnya dia menerima keberadaan Bangchan?

To Be Continued...🖤

Double update deh. Btw mau nanya aku galau seriusan. Mau kapal JoongHwa atau ChanHwa? Kalau banyak yang milih JoongHwa kapal segera berlayar, begitu juga sebaliknya. Walau akan ada Konflik.

Ok! [ YeoJong ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang