The Result

442 80 4
                                    

Happy Reading!

•The Result•

Sedangkan di bagian YeoJong, keduanya sedang belajar di ruang tamu, Jongho juga baru bangun dan keduanya udah makan jadi mutusin buat belajar.

"Kak, ini gimana sih?" Yeosang menoleh dan melihat ke buku Jongho.

"Owh ... ini lo harus cari kosakata verbsnya," iya mereka lagi belajar dan Jongho belajar Bahasa Inggris. Besok dia ulangan Bahasa Inggris, Agama, dan Bahasa Indonesia.

"Makasih kak." Yeosang hanya tersenyum dan kembali fokus dengan pelajarannya, masih sibuk dengan pergelutan otak masing-masing sampai akhirnya Jongho melirik ke arah Yeosang. Jongho merasa kalau dalam keadaan begini Yeosang jadi terlihat lebih cool, hah sekaligus semakin tampan.

Yeosang yang merasa di perhatikan mendongakkan wajahnya dan bertemu dengan manik Jongho, keduanya terdiam saling tatap, Yeosang mendekat ke arah Jongho. Jongho sontak kaget dan mencoba mundur, tetapi dia sudah mentok di sofa.

Wajah Yeosang semakin dekat dengan wajah Jongho, hingga akhirnya Yeosang menyatukan bibirnya dengan bibir Jongho. Jongho membulatkan matanya tak percaya, tenang saja hanya sekilas kecupan singkat, Yeosang melepas bibirnya dan menatap netra sang lawan.

"BIBIR SUCI ADEK GUE!" Yeosang dan Jongho kaget bukan main melihat San dan Wooyoung di ambang pintu.

***

"Jadi bagaimana persaksian anda, saudara Yeosang?" Wooyoung mencoba mengintrogasi, ceritanya Jongho dan Yeosang di sidang mereka.

"Apaan sih lo dua, rempong bet ngurusin urusan orang," jawab Yeosang tak suka.

"Ya harus rempong lah cabe bibit, ini masalah adek gue." San langsung nyolot ke depan, hal itu membuat Yeosang naik pitam, Yeosang hanya memberikan tatapan sinis. Hal itu saja sudah membuat San terdiam.

"Udahlah lagian juga si Jongho nggak marah tuh gue cium," dengan santainya Yeosang berkata seperti itu.

San langsung membulatkan matanya dan beralih ke Adeknya, "bener lo ngak marah Ho?!" seru San.

"Hem ... ngak tau." Yeosang ingin tertawa kemenangan mendengar jawaban Jongho, tetapi ia mencoba agar tetap terlihat cool.

San cuman bisa mendengkus dan berjalan ke backpack sedang yang ia dan Wooyoung bawa tadi.

"Btw ini Ho, mama sama papa ada urusan ke luar negeri 4 bulan, karena mendadak mama nyuruh lo nginap di rumah Yeosang dulu. Neh baju lo, tapi besok pulang, gue juga nginep di rumah Uyong, mengkanya mama suruh lo nginep di Yeosang." Jongho menerima backpack itu dan memang isinya baju Jongho.

"Yaudah kita balik dulu, Sang gue titip adek gue, jan lo bobol entar aja." Yeosang langsung siap-siap dengan pukulan kerasnya, sayangnya San dan Wooyoung udah keluar deluan.

Yeosang menghela nafas dan kembali duduk, sedangkan Jongho dia masih diam dan mencoba seakan-akan tak terjadi apa-apa, selang beberapa saat hanya ada keheningan di antara keduanya. Yeosang dan Jongho sibuk belajar.

"Ho ...." Jongho menoleh ke Yeosang dan menatapnya.

"Btw maaf." Jongho menghela nafas panjang dan menjawab.

"Ngak papa kak." Yeosang yang awalnya menunduk langsung mendongakkan wajahnya dan menatap Jongho bingung.

"Hoho suka kok, kalau kakak mau lagi boleh aja." Yeosang mengira Jongho ini bercanda, tetapi tatapan Jongho mengatakan tidak.

Jongho berdiri dan mendekat ke Yeosang, ia menarik Yeosang agar berdiri juga, jadinya mereka sejajar.

"Jongho suka, suka ama Kakak." Yeosang melotot mendengar pernyataan, bukan pertanyaan dari Jongho.

"Eh, lo demam kan?" Yeosang menempelkan punggung telapak tangannya ke dahi Jongho. Akan tetapi suhunya normal kok, Jongho langsung menghempas tangan Yeosang dan menatap lelaki itu kesal.

"Ih kakak kira Hoho becanda apa?!" Jongho semakin kesal. "Hoho udah lama suka ama Kakak, kakaknya aja yang ngak peka," masih diam tak bergerak. Hingga tangan Yeosang segera memeluk Jongho.

"Kakak juga sayang ama Hoho." Yeosang mempererat pelukannya, Jongho awalnya terkejut tapi setelah itu ia membalas pelukan Yeosang. Yeosang akhirnya mendapat jawaban dari perasannya. Yeosang Suka Dengan Jongho.

***

Esoknya Hongjoong terbangun dalam keadaan pusing berat, ia mencoba tenang sebentar sampai pandangannya pulih kembali. Setelah pulih Hongjoong bingung dimana dia? Seingatnya ia tepar di Bar.

"Eh den Hongjoong udah bangun, ini sarapannya, aden ngak usah sekolah dulu. Nanti aden kenapa-kenapa." Bibi Hongjoong masuk dengan sarapan di atas piring.

"Eh Bi, Hongjoong kenapa?" Bibinya menghela nafas, "kemaren Aden mabuk terus di antar pulang sama temennya. Untung nyonya ama tuan belum pulang." Hongjoong kaget, ternyata dia diantar pulang. Sabar, dengan siapa tapi?

"Bi yang antar Hongjoong pulang siapa?"

"Bibi ngak tahu namanya, rambutnya warna cokelat tua sama agak bongsor." Woojin banget dari ciri-cirinya, soalnya Woojin ngewarnain rambutnya, entah kenapa itu Sekolah ngebolehin murid-muridnya pirang.

"Oh yaudah Bi. Hongjoong mau mandi dulu Hongjoong udah sehat kok." Bibinya hanya bisa menurut ke Hongjoong dan keluar.

Hongjoong segera pergi ke arah kamar mandi dan membilas diri hingga bersih.

***

Sekolah sudah mulai ramai dipenuhi murid-murid, atensi Bangchan saat itu mencari keberadaan adek kelasnya yang mungil itu. Hongjoong tepatnya, tak berapa lama dia melihat Hongjoong datang dengan motor berwarna hitamnya.

"Joong!" Bangchan berlari ke arah Hongjoong, Hongjoong segera melepas helmnya dan turun dari motor.

"Kak Chan? Kenapa?"

"Gue mau jelasin yang kemaren," mood Hongjoong segera hilang mengingat perihal kemarin.

"Please dengerin gue, gue juga butuh bantuan lo." Hongjoong berfikir sebentar dan akhirnya setuju. Bangchan dan Hongjoong memilih berbicara di taman belakang saja, agak tidak terlalu ribut nanti.

To Be Continued....🌻🖤

Hiyak-hiyakk. YeoJong sudah berlayar:)

Ok! [ YeoJong ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang