Pesantren rock n roll

6 2 0
                                    

Deru suara motor membangunkanku dari dunia penuh ketenangan, sambil mengucek mata gue melongok ke jendela kobong yang ternyata sudah waktunya pulang sekolah, siswa siswi yang tidak mondok pun berpencar kerumahnya masing masing sedangkan yang mondok segera menuju kobongnya. Gue mencoba membangkunkan temen temen gue yang masih terlelap, ternyata si aan dan otong juga ikut tidur. Dengan segala kekuatan dan kesabaran gue membangunkan kawan kawan gue itu yang kalo tidur sangat susah buat dibangunin. Sambil berteriak gye membangunkan mereka dengan cara menendang dan menginjak tubuh mereka karna kalau hanya dengan cara biasa mustahil mereka bisa bangun. Akhirnya mereka semua pun terbangun.
"Apaan si lo nginjek nginjek segala,emang gue keset apa" ujar sarnim kesal
"lo kalo dibangunin pake cara biasa bisa bisa kebangun besok pagi!" jawab gue
"eh udah pada pulang ya" ucap otong sambil melihat ke arah jendela
"nyenyak juga ya" kata aan
"eh iler siape nih buset dah kaya kolem" ujar nanang melihat genangan air di dekatnya
"eh tisna lo kalo tidur mingkem, biar iler lo ga kemana mana" ujar sarnim
"gue ngiler juga kaga,kenapa jadi gue yang di salahin" tisna tak terima
"ngaca dong,lo liat muka lo tuh" timpal otong
"ihh jiji gue liatnya" kata aan
"hahahaha muka lo jelek tisna" kata gue sambil tertawa ngakak melihat tisna yang ilernya kemana mana
"besok lo kalo tidur alasin pake plastik muka lo,nanti iler lo timbang pake gelas ukur hahaha" seru nanang
"hehehehe sorry brotherku, namanya orang tidur kan ga sadar hehehe" ujar tisna sambil nyengir.

Mereka pun kembali ke kobongnya masing masing, bersiap siap untuk sholat magrib dan ngaji. Sekarang gue bersama sarnim sedang menuju kolam tempat biasa santri laki-laki mandi, terdengar dari kejauhan riuh riuh suara santri mandi sambil sesekali berguyon di dalam sama,beberapa malah sambil mencuci baju mereka. Ya santri disini mandi bersama di kolam dan biasanya para santri menggunakan sarung atau celana untuk mandi, sangat jauh berbeda ketika mandi dirumah.

"tunggu dulu aja nim, masih rame" ucap gue
"iyah gus,duduk disini aja dulu" kata sarnim sambil duduk di sebuah batu

Beberapa waktu kemudian santri yang tadinya mandi keluar dan kembali ke kobongnya masing masing,kini giliran kami mandi dengan beberapa santri lain yang sudah ada di dalam.

Kami pun mulai mandi, beberapa kali kami bercanda dan bermain air, sarnim masuk kedalam kolam dan berendam di dalam.
"oy sialan,keluar lo,masa gue mandi bekasan keringet lo" ujar gue
"ah cape gue ngegayunginnya,mending berendem disini yakan hahaha" ujar sarnim lalu bergaya seperti berenang di kolam renang
"nanti kalo keliatan pengurus di omelin lo" ucap gue
"udah gapapa,di omelin doang,ga nyampe di cemplungin ke takus hahaha" ujar sarnim sambil tertawa

Sedikit penjelasan mengenai takus ialah sebuah kolam tempat dimana para santri membuang "hajat besarnya" dan didalamnya terdapat ikan lele dan juga eceng gondok

Setelah mandi kami bergegas ke kobong masing masing dan berganti baju,lalu menuju masjid. Disana sudah ramai santri lainnya yang menunggu adzan magrib. Adzan mulai di kumandangkan, suasana hening dan kami menjawab adzan tersebut dengan seksama. Setelahnya kami solat qabliyah magrib lalu berdzikir sambil menunggu abah haji untuk memimpin solat

Setelah solat dan berdzikir kami mulai ngaji al-quran di masjid,beberapa kali gue harus terima di pukul rotan akibat salah baca qur'an atau mahraj yang kurang pas. Jujur gue kaget dan heran karena ketika di smp gue sering di suruh memimpin siswa lainnya untuk membaca al-qur'an dan semuanya lancar namun ketika disini seakan akan kemampuan gue buat baca al-qur'an lenyap begitu saja. Mungkin ketika di smp dulu tak seketat di sini, atau mungkin gue yang emang cuma tau sedikit dan banyak hal yang harus di perbaiki untuk dapat membaca al-qur'an yang baik dan benar.

Sesi ngaji al-qur'an selesai ketika masuk waktu solat isya, kami bersiap untuk solat isya,setelah solat kami kembali mengaji,namun kali ini kami mengaji di kelas dan materi nya mengenai kitab-kitab karangan ulama ulama terkenal seperti jurumiah,matanbina,alfiyah,fathul qarib,fathul muin dan yang lain sebagainya.

Cukup pusing gue mengikuti materi yang kali itu membahas mengenai kitab fathul qarib,akhirnya materi selesai dan kami kembali ke kobong masing masing.

jam 9 kami berkumpul lagi di masjid  untuk mengikuti pengajian selanjutnya yang kali ini di pimpin langsung oleh abah haji, kitab yang akan di bahas yakni fathul muin.

Awal mula kami mencoret kitab untuk menambahkan jabar jer di dalam kitab yang hanya berisi bacaan arab tanpa jabar jer tersebut dan memberi arti di bawahnya.

Setelah 30 menit berselang gue mencoba memperhatikan sekitar dan ternyata banyak santri yang tertidur di belakang, namun sayangnya posisi gue ada di depan yang menghadap langsung ke abah haji, tak mungkin rasanya kalau gue tidur di sini. Hasilnya gue memperhatikan penjelasan abah haji sambil terkantuk-kantuk.

Setelah selesai kami kembali ke kobong masing masing dan terlelap, santri yang tertidur di masjid ketika pengajian tadipun dibiarkan begitu saja seperti pepes yang berjajar.

Masa MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang