Chapter 5 - Fix You

1.7K 185 12
                                    

New POV

Pagi ini aku terbangun dengan rasa mual. Namun anehnya aku memuntahkan cairan yang biasa. Bukan sisa makanan tadi malam atau bagaimana.

"Hahh.. ada apa denganku?"tanyaku pada diriku sendiri.

Aku benar-benar merasa pusing dan lemas. Aku bahkan hampir terjatuh di kamar mandi karena seolah-olah semua benda berputar di kepalanya. Tapi untungnya aku berhasil kembali ke kamar dan menemukan cake yang manis bersama note disampingnya.

"Mungkin kau kekurangan cake jadinya kau sakit. Makan cake ini agar kau bisa sembuh kembali. Maaf aku ada kelas pagi, jadi aku langsung pergi setelah cake itu datang,"

Si Tay bodoh itu bisa-bisanya membuat note ini sebelum pergi. Tidak sadarkah dia kalau dia membuat semua ini semakin rumit? Kenapa dia tiba-tiba mengatakan hal manis ini?

Dan lagi..

Kenapa aku justru memanas seperti ini?! Ah sial! Aku benar-benar jadi ikutan bodoh!

New. Kau harus sadar. Ia dan dirimu, tidak lebih dari sahabat.

'Ya sahabat yang memasukkan penis pada lubang pantatnya.'

"Bisakah hati kecilku sedikit saja setuju padaku?! Aku tidak boleh jatuh cinta pada Tay. Tidak boleh,"

Jika kedua orang tua Tay tau ini semua, mungkin aku akan mati hehe. Sedangkan orang tuaku pasti masih membutuhkanku. Ayah masih harus kontrol ke rumah sakit, dan ibu yang harus bekerja sekarang. Aku tidak ingin membuat mereka jadi semakin khawatir karena tahu anaknya ternyata bercinta dengan seorang pria.

Tay. Kumohon jangan ada cinta di antara kita.


***



"Off! New!"seru Mild dari kejauhan. Aku pun menyadari kalau Off sudah berada di sampingku sambil merangkul bahuku. Aku dan Off hanya melambaikan tangan kami, menjawab seruan dari Mild. Hari ini kami akan menjalankan projek sex education di berbagai fakultas, dan Mild adalah satu-satunya perempuan di kelompok kami yang hanya terdiri dari tiga orang.

"New, kau sudah baik-baik saja kan?"tanya Mild sesampainya kami di dekatnya.

"Sudah.."ucapku seadanya. Aku tidak bisa mengatakan aku tidak baik-baik saja. Jika kami berhasil mendapat minimal tanda tangan dari 50 orang, maka kami bisa mendapat nilai baik di masa bimbingan.

"Kau tidak perlu memaksakan diri untuk ikut,"ujar Off yang disetujui Mild.

"Ini kan ideku. Masa aku tidak ikut huh?"ya ini memang ideku untuk projek edukasi seksual. Kami disuruh memilih dari beberapa topik untuk menjadi bahan edukasi, dan edukasi seksual sangat jarang diminati, karena terkesan tabu saat dipelajari, padahal hal ini sangat penting. Terutama untuk mahasiswa yang mungkin mau menyicipi rasanya kenikmatan seksual.

"Hahh baiklah. Aku juga akan awkward jika menyampaikannya hanya bersama Mild,"balas Off yang langsung dipukuli oleh Mild di lengannya. Mild memang perempuan yang sangat tangguh.

"Omong-omong, mungkin kalian belum tahu, tapi kita akan melakukannya di Fakultas Teknik,"ucapan Mild langsung membuatku kaget. Sialan. Kenapa harus di teknik sih?

"Kau serius Mild? Apa kita tidak boleh memilih?"tanyaku.

"Eii bukannya bagus kalau di Teknik uhm? Disana banyak pria-pria yang mungkin belum tahu cara memakai kondom yang benar dan akhirnya menghamili anak orang,"balasan Off malah membuatku jadi semakin gugup. Kenapa aku jadi kepikiran dengan diriku yang mual tadi pagi? Masa aku? Hamil? Tidak mungkin bukan? Aku kan pria.

No Definition (FLWMBF S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang