Chapter 15

1.5K 170 26
                                    

New POV

"Kalian bisa tinggal di atas bar ini. Tapi ingat! Jangan berbuat mesum disini!"ujar Bibi Mew sambil mengarahkan telunjuknya pada kami berdua alhasil aku pun memerah.

"Aih Bibi ini! Kami berdua bukan sepasang kekasih kok jadi tidak akan berbuat yang macam - macam selain belajar hehe,"kata Off yang menengahi. Ah iya betul. Kami berdua memang bukan sepasang kekasih.

"Lagipula yang tinggal disini hanya New. Aku kesini hanya untuk bekerja sampingan hehe,"lanjutnya. Off kerja juga?

"Baiklah. Bibi tinggal! Ingat! Jangan berbuat mesum dengan alasan apapun! Jika kalian ketahuan, aku tidak akan segan menendang bokong kalian dari sini," ternyata Bibi Mew dan Mild punya sifat yang sama.

Setelah Bibi Mew meninggalkan kami, Off langsung membantuku membereskan barang-barangku. "Kau akan bekerja juga Off?"tanyaku pada akhirnya.

Ia mengangguk, "Tentu saja. Aku tidak akan bisa membiarkanmu bekerja sendiri. Setidaknya sampai bayimu lahir,"jawabnya.

Aku tertegun. Sudah berapa kali aku merepotkan Off?

"Kau tidak perlu sungkan seperti itu. Kita kan teman,"ucapnya lagi dan menyentuh rambutku. Perasaanku kembali menghangat. Tapi aku tahu ini bukan perasaan cinta romantis seperti perasaanku pada Tay. Hahh.. sungguh semua ini melelahkan.

"Andai saja aku menggugurkan bayi ini--"

*GRAB*

Off tiba-tiba berdiri dan menarik tanganku. "Kita cari makan malam dulu na? Kau sama sekali belum makan kan dari tadi siang?" aku menganggukkan kepalaku. Aku tahu Off sebenarnya ingin mengalihkan pembicaraan saja. Tapi aku tahu itu semua demi kebaikanku.

Kami pun berjalan keluar dari bar milik bibi Mew. Kenapa kami tidak membelinya disana? Itu karena masih banyak pengunjung dan begitu banyak bau rokok disana dan kata off itu tidak baik untuk kesehatan janinku.

"Aku kan baru bisa bekerja setelah kuliah, jadi aku akan menyanyi di shift malam. Lalu kau di siang hari okay?"katanya selama di perjalanan. Aku hanya mengangguk terus.

"Jika tabungan kita sudah cukup banyak, ayo pindah ke tempat lain yang bebas dari asap rokok. Okay?"lanjutnya.

Kau bahkan bukan ayah dari anakku, atau bahkan kekasihku. Tapi kau terlalu peduli padaku Off.

"Ayo masuk,"ucapnya sembari membukakan pintu supermarket dan menungguku masuk. Aku hanya menganggukkan kepalaku lagi dan mengikutinya.

Ia mengambil sebuah keranjang dan berjalan ke area makanan cepat saji. "Untuk malam ini, makan bubur instan saja ya? Lalu dengan sosis. Kau harus mengurangi mie instan tahu mie instannya untukku saja!"

"Mie instan dan bubur instan kan sama saja,"jawab aku mencibirnya.

"Y-ya setidaknya bubur instan sepertinya lebih baik,"ucapnya. Ia lalu pergi ke area susu dan mengambil susu kotak ibu hamil disana.

Setiap aku melihat kepeduliannya seperti ini, aku jadi menyadari siapa saja pasti akan menyukai Off. Termasuk Gun.

DEG!

"New?"

"Newwie!!"

Hanya satu orang yang memiliki suara seceria ini. Aku pun mencari arah suara itu dan menemukannya..

Gun..

"Ya ampun! Aku mencarimu kemanapun tahu! Off sampai mencarimu. Tapi dia malah belum mengabariku sampai sekarang! Kau dari mana saja sih?"katanya sambil memanyunkan bibirnya.

No Definition (FLWMBF S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang