Chap 2

598 82 33
                                    

Ceklek..

Aku membuka pintu condominiumku yang kutinggali dengan sahabatku.

Setelah meletakkan sepatu ditempatnya, aku melihat Fluke yang sedang duduk dipantry sambil meminum coklat hangat kurasa dengan wajah pucat dan hidung yang kemerahan. Sepertinya setelah kutinggalkan flunya masih belum membaik. Apa saja yang dia lakukan selama kutinggalkan sehingga flunya tidak kunjung reda?

"Bagaimana?? Apakah semua bejalan lancar Earth?? Apakah dia keren??! Ku dengar dia sangat berkharisma."

Hachuuw..

"Anak ini! Sedang sakit tapi kelakuannya tidak berubah!! Masih cerewet" batinku.

"Ya,, hanya ada beberapa pertanyaan yang sempat aku tanyakan. Dia sibuk, Fluke."

"Kau belum menjawabku Earth!"

"Apa?" bingungku.

"Apakah dia keren??!"

"Keren yaa?? Sangat!! Aku sampai tak bisa berkata apa-apa dan sangat terpesona." Batinku.

"Earth......"

"Ai Earth!!!"

"Hah?!" aku tersadar dari lamunanku. Fluke terlihat kesal.

"Apa yang kau lamunkan Earth!!" kesal Fluke sambil mempoutkan bibirnya.

"Tidak ada. Ohya, apa tadi?? Dia keren?? Yaaa,, seperti itulah, dia berkharisma, matanya gelap, rahangnya tegas, dan wangi....."

Fluke memandangku dengan alis terangkat sebelah sambil tersenyum. Senyum jahilnya.

"Wah!! Dia wangi ya??"

"Ya"

"Sedekat apa kau dengannya hingga bisa mencium aroma parfumnya?? Atau tubuhnya?"

"Hei!! Apa maksudmu! Kami hanya berbarengan didalam lift, karna dia dan sekretarisnya juga ingin turun kebawah. Tak salah kan??"

"Tidak. Memang apa yang tadi ku katakan?" sambil cekikikan.

"Kau menyebalkan Fluke!! Aku sudah membantumu, ingat?!"

Tawa Fluke makin nyaring, dia berhasil menggodaku.

Oh! Aku lupa mengenalkannya. Dia, orang yang menyebalkan itu, sayangnya adalah sahabat baikku sekaligus teman berbagi condo. Natouch Siripongthon biasa dipanggil Fluke. Perawakannya yang kurus dan kecil terlihat imut, seandainya dia tidak cerewet dia kelihatan manis, tapi itu hanya berandai-andai saja, kenyataanya dia cerewet dan menyebalkan.

Dia sama sepertiku, gay. Tapi kami bukan sepasang kekasih, itu tak mungkin! Dia dan aku sama-sama berstatus sebagai bottom, tak bisa berubah menjadi top. Mungkin karna kesamaan itulah kami merasa nyaman dan bersahabat.

"Sudahlah! Aku mau kekamar! Kau benar-benar menyebalkan Fluke!" Aku masuk kekamarku dengan menghentakkan kakiku kuat-kuat. Disertai suara tawa Fluke yang tak berhenti.

Kurebahkan tubuhku dikasur. Rasanya nyaman sekali.

Ingin mengistirahatkan pikiran dan perasaan yang tiba-tiba tidak menentu setelah bertemu dengan seorang Noppakao Dechaphattanakun. Tidak bisa ku pungkiri dia sangat tampan, sangat berkharisma, dan sangat dominan.

With You - KaoEarth (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang