12

65 6 5
                                    

Naira menyambut pagi hari ini dengan keadaan yang bahagia,walaupun ada sedikit yang membuatnya khawatir.

Hari ini keadaan kaki naira sudah mulai membaik. Naira berangkat sekolah seperti biasa yaitu diantar oleh abangnya.

Saat ini naira sudah duduk manis didalam mobil ilham dan ilham mengendarai mobil nya dengan kecepatan rata-rata.

"Dek, lo sekarang ada pelajaran bahasa inggris?". Tanya ilham membuka pembicaraan.

"Ada, emang kenapa?"

"Ya gak apa-apa, gue cuman tanyak" ilham mulai terkekeh

"Dihh! Gak jelas lo bang" ucap naira kesal

"Gak jelas gini tetep abang lo dek"

"Iyain". Ucap pasrah naira, jika diteruskan percuma saja naira akan buang-buang energi di pagi cerah ini.

Tak ada obrolan lagi di dalam mobil, tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai didepan gerbang sekolah naira.

"Dek, kapan lo ngenalin ketua osis itu ke gue?". Naira terkejut dan melebarkan matanya ke arah ilham

"Gak ada proses kenal-kenalan!" setelah itu naira langsung keluar dari mobil dan meninggalkan ilham yang mematung di dalam mobil.

"Gue tanya baik-baik dia malah ngegas, laknat kali kau jadi adek" ucap ilham bicara sendiri dan langsung menjalankan mobilnya.

Naira memasuki kelas yang mulai rame dengan teman-temannya, naira melihat nesa dan beberapa cewek lainnya yang sedang merapat dan sepertinya mereka melakukan sarapan pagi yaitu gosip.

Naira mulai menghampiri mereka,

"Subhanallah, pagi-pagi gini udah pada gosip kalian yaa" ucap naira dengan suara lantang.

"Eh naira, mari gabung nai" ucap nesa sambil terkekeh.

"Enggak! Gue udah sarapan nasi dirumah jadi gak perlu sarapan gosip disini" ucap naira lalu bergegas pergi ke bangkunya, yang lain tertawa mendengar ucapan naira.

Naira duduk di bangkunya, dan nesa mulai menghampiri naira

"Pagi naira sahabat gue yang paling gue sayangi dan gue banggakan" nesa tersenyum lebar kearah naira.

"Udah nge gosipnya?" 

"Udah kok. Nai lo tau berita hari ini disekolah?" ucap serius nesa, dan naira melihat keseriusan dimata nesa.

"Berita apa?" tanya naira

"Di sekolah kita akan ada pemilihan osis baru nai"

"Ya terus kenapa?" tanya naira santai

"Lo daftar sana nai, gue lihat lo bakat jadi osis". Ucap nesa

"Pengen sih, tapi gue masih ragu" 

"Gak ada yang perlu lo ragu in, selama itu membawamu kepada kebaikan nai"   ucap nesa sambil memberikan senyuman yang paling tulus.

"Tumben lo bijak, belajar darimana?" mendengar itu senyuman nesa pudar dan berubah kesal

"Naira! Dari lahir gue udah bijak, beruntung lo dapet sahabat kek gue" naira tertawa sedangkan nesa masih bingung dengan apa yang naira tawain.

***

Jam istirahat pertama rata-rata siswa-siswi menghabiskan waktu berada di kantin atau bercanda ria dengan temannya, tapi tidak dengan Azka. Azka lebih memilih pergi ke ruang osis.

Azka duduk dikursi sambil memegang bolpoin dimeja azka ada beberapa kertas yang harus azka cek, tugas ketua osis tak semudah yang azka pikirkan dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku, Dia, dan ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang