part 8

20 0 0
                                    

Keadaan sudah kembali seperti biasa. Walau pengusik pengusik mereka ber empat belum sepenuhnya musnah.

Siang ini Amel berusaha untuk lebih produktif seperti Karina. Sahabatnya itu cukup produktif di hari libur. Entah memasak bersama ayahnya atau sekedar belajar untuk mengisi waktu kosongnya.

Jadi untuk memulai hari yang produktif, Amel memutuskan untuk membuat jurnal, sekarang dirinya sedang menonton drama. Pikirnya membuat jurnal tentang drama yang ditontonnya itu menarik, mengingat dirinya lumayan lihai dan kreatif.

Huh kenapa mas wang so mirip sama Prince? Tapi tetep lebih itu mas wang so sih, hihi.

~~

Kalo ada louis gue bisa main ps. Kenapa jauh banget latihan bela dirinya? Emang disini ga ada yang bisa latih? Aneh banget.

Drrt drrrt

Unknown (+62890--)
Urusan lo sama gue belum selese. Jangan kabur bangke.

Prince yang melihat pesan itu hanya menunjukan smirknya. Tidak peduli. Itu urusan mereka. Bukan urusannya.

Prince mengabaikannya, dan beralih ke kontak bernama Valdi. Mengetikan beberapa kata, yang tentu tanpa basa basi.

~~
Hmm mas wang so kasian banget si :(. Bentar baekhyun disini mirip Haykal ya kelakuannya. Gue jadi kangen Haykal. Kenapa dia pergi? Apa dia gamau temenan sama gue lagi?

Lamunannya terpecahkan mendengar hpnya berdering dan menampilkan nama Prince di panggilan tersebut.

Amel dengan santainya mematikan panggilan itu. Berani beraninya Prince membuyarkan lamunannya.

Namun beberapa menit setelah itu nama Prince muncul lagi. Namun Amel tetap bersikeras untuk mematikan panggilan itu.

Apaansi ni manusia. Gatau gue lagi kangen sama Haykal ya!? Berisik banget dah, gue silence mampus lo! Mana mau gue telfon sama manusia dingin macem lo. Tar yang ada cuma keheningan di telfon itu.

~~

"Mah, Haykal ga bisa pulang sekarang? Haykal kangen banget sama Amel. Bahkan sampai sekarang Haykal belum tau, kenapa kita harus pindah kesini. Haykal kangen semuanya." Katanya lemah. Vina berpura pura menyibukan dirinya. Dia mendengarkan apa kata anaknya. Hatinya ikut teiris melihat anaknya yang mungkin hatinya sedang terluka. Dia belum siap untuk mengatakan semuanya.

"Mah.."

"Mah.. please.."

"Sayang.. mama gamau kamu terluka kalau kamu terus terusan tinggal di jakarta. Mama yakin disini kita aman. Kamu tau kenapa mamah ga mau kamu ngasi tau Amel keberadaan kita sekarang? Karena orang tua Amel bahkan keluarga Amel dekat dengan papah kamu sayang. Tolong ngertiin mamah ya. Kalau kalian punya ikatan yang kuat, mamah yakin kalian akan dipertemukan tanpa di rencanakan. Sabar ya sayang."

Haykal memandang mata ibunya penuh dengan kasih sayang. Hatinya yang terus dihantui rasa penasaran pun sudah mulai reda. Alasan ibunya sangat masuk akal. Entah mengapa hatinya langsung menyutujui apa yang dikatakan oleh dara ya ibunya sendiri. Seketika pikirannya tentang Amel tergantikan oleh perasaan ibunya yang mungkin memiliki beban lebih berat dari yang dia punya.

~~

"Prince, gue balik. Thx dah ngajakin gue main haha."

"Thx udah mau dateng val."

Valdi melenggang pergi dari ruang yang khusus untuk bermain game. Berpamitan dengan Bunga. Tentu saja. Jika tidak Valdi berfikiran akan dicap sebagai anak yang tidak mengerti sopan santun.

My StoryWhere stories live. Discover now