Dua minggu setelah kejadian itu, Amel dan Karina masih bersahabat. Untuk apa Amel marah kepada Karina? Amel mencoba untuk tidak peduli apa yang dirasakannya selama dua minggu terakhir.
Mereka masih suka hang out bareng, tanpa Prince. Amel selalu menolak untuk mengajak Prince pergi bersama. Amel perlu waktu untuk memastikan perasaannya.
"Eh vidcall Prince yok" Ucap Karina bersemangat.
Karina tau, Amel akan menolaknya. Tapi dia sengaja melakukan ini untuk membuat mereka kembali berteman seperti dulu.
Amel memutar bola matanya ketika suara Prince mulai terdengar.
"Sup! Main ps besok skut." Valdi mengajak Prince dengan semangat, namun sayangnya balasan Prince tidak semenarik itu. (Kasian banget kamu val (╥﹏╥)).
Amel masih dalam posisinya. Tidak melihat ke arah kamera, tidak mendengarkan pembicaraan mereka, bahkan dia malah pergi ke meja kasir untuk membayar pesanan sahabat sahabatnya.
Karina dan Valdi terlihat sangat menikmati video call saat itu.
Prince mulai mengalihkan pembicaraan tentang pendidikannya.
"Seriusan? Kenapa ga lanjut disini aja? Ngide banget lu emang."
"Lagipula masi awal semester, awal banget ngerencanainnya." Lanjut Karina.
"Anjai keren banget lu. Gue nitip oleh oleh kalo lu balik ya hahaha." Valdi menimpali perkataan Karina.
Aw sakit bg. Palalu belum pernah di getok ya? Valdi berteriak (kaya emak emak (╥﹏╥)) karena tangannya tiba tiba di cubit oleh Karina.
Amel yang sudah tidak sabar menunggu pembicaraan mereka selesai. Dia memutuskan untuk pulang. Walaupun gagal.
"Lama banget. Gue pulang duluan deh, abang gue juga mau pulang."
Eh ada Amel? Ko lo berdua ga bilang?
Mel, ini gue Prince.
Kata Prince dalam video call tersebut.
"Gue duluan ya bye." Amel tak mengiraukan perkataan Prince.
Sudah dibilang Amel gagal. Valdi menarik pergelangan tangan Amel yang hampir merah karena ulahnya.
Tentu saja Amel memberontak. Apa apaan ini? Untuk apa Valdi sampai menghalangi jalannya? Bahkan dia tidak tahu bagaimana perasaanya sekarang.
"Sampe kapan lo ngehindar? Lo udah tau jawabannya kalo lo ngehindar kan? Bahkan lo ga cerita sama sahabat lo sendiri. Terserah. Kalo lo mau pergi pergi sekarang, gue yakin lo ngga pernah lupa sama kata kata Haykal yang i--"
"Apa! Yang mana! Kenapa lo ngungkit nama Haykal hah? Gue cuma butuh waktu sampe perasaan gue pulih Val! Ga semua masalah harus diselesin bareng bareng. Gue ngga pernah lupa apa yang pernah di ucapin sama Haykal. GA PERNAH! Ck. Lo bisa jelasin ga, ketika dia tiba tiba hilang dari pandangan lo, dari pandangan gue. Bisa ga? Dia yang bilang jangan menghindar, tapi dia juga yang tiba tiba menghindar. Apa? Mau bilang apa lo sekarang? Kalo gatau perasaan orang jangan sotau makanya. Minggir."
Di akhir kata katanya Amel sempat melirik Karina yang kebingungan atas perkataan dua sahabatnya.
Apa? Kenapa Amel jadi gini? Apa gue nglakuin kesalahan lagi? Batin Karina.
☁️☁️☁️
Prince
Mel.
Lo marah ke gue?
YOU ARE READING
My Story
Romance(My story) Percayalah semua orang bisa berubah, walau tidak selalu terlihat. Pasti akan berubah. Jadi bersabarlah sedikit lagi. . Hoam. Hai readers yang gak mega kenal TT. Semoga suka sama cerita yang aku tulis ya ^^. Cerita ini ga murni dari otak...