Tsundere Bego*

2.5K 192 128
                                    

Setelah kejadian yang terjadi di kantin. Midoriya mendapati hpnya yang terus-terusan bergetar tanda sebuah spam chat telah masuk. Midoriya dapat menebak jika spam chat tersebut berasal Uraraka yang terlihat syok melihat sifat Bakugou berubah 180% ketika bersama dirinya. Ingin rasanya Midoriya membalas spam chat dan mengatakan jika dirinya juga ‘tidak mengerti apa yang sedang terjadi' akan tetapi, dirinya masih menjaga image sebagai anak disiplin pada waktu pelajaran berlangsung sehingga hanya sebuah kedipan sebelah mata kepada Uraraka yang menjadi balasannya.

Bel sekolah telah berbunyi, menandakan pelajaran dan sekolah hari ini telah berakhir. Aizawa-sensei selaku wali kelas dan guru matematika pada hari ini melangkahkan kakinya keluar kelas seraya mengingatkan tugas yang harus dikumpulkan pada minggu depan. Seluruh penghuni kelas seketika saja langsung menghela nafas lega, karena pada akhirnya otak mereka dapat bernafas lega setelah terasa panas dicekoki rumus-rumus yang sulitnya bagaikan masalah hidup. Termasuk Midoriya yang saat ini menghela nafas lelah seraya meletakkan keningnya pada meja dan memejamkan matanya, mengingat betapa lelahnya hari ini karena dirinya harus senam jantung melihat hal yang tak wajar terjadi pada Bakugou dan itu pun tidak terjadi satu ataupun dua kali.

Midoriya masih memejamkan matanya memutar kembali ingatan tentang teman masa kecilnya itu. Bertanya-tanya mengapa Bakugou melakukan hal baik pada dirinya. Apakah teman masa kecilnya itu sedang mempermainkannya atau ini hanyalah candaan semata. Mencoba untuk menyegarkan otaknya yang keruh, dirinya mulai bernyanyi kecil seraya mulai merapikan buku catatannya bersiap untuk pulang. Sebuah lagu yang telah ia hafal semenjak kecil, dengan lirik yang sedikit dia ubah karena esmosi sama anak dajjal.

“aku punya anying galaaak~ kuberi nama kacchan~ dia suka berlari-lari sambil bernyanyi-nyanyi~ kacchan guk guk guk kemari guk guk guk ayo lari-lari~~~”

“Oi Deku”

“EH ANYING?!?!?!”.

Midoriya keceplosan kaget, tiba-tiba Bakugou sudah berada dekat di sampingnya menatapnya dengan tajam. Kirishima, Sero, dan Kaminari yang mendengar hal yang langka dilakukan oleh anak polos semacam Midoriya menyembur, tak sanggup menahan tawa. Midoriya mulai menatap ke arah lain mencoba untuk menghindari tatapan tajam yang di berikan Bakugou.

‘hmm kumaha sia' batin Midoriya.

“oi goblin! Siapa yang kau panggil anjing ha?!?!?!”.

Midoriya diam-diam bernafas lega, menduga jika teman masa kecilnya sepertinya tak mendengar lagu luknut untuknya saat dirinya bernyanyi tadi. Midoriya menggeliat tak nyaman mencoba mencari cara untuk mengelabui Bakugou. Sampai sebuah ide geblek menyasar di otaknya, dengan wajah watados mulai melaksanakan aksinya.

“Eh Kacchan, lah kacchan kegr-an nih, emang bener kok ada anjing tetangga lewat barusan” balas Midoriya sambil nengok ke arah jendela sekolah yang ada di sampingnya. Berakting bagaikan tengah menemukan anjing di jalan sepi dengan angin yang berhembus menerbangkan daun yang sedang berjatuhan. Bakugou yang penasaran mulai ikut melihat ke arah yang ditunjuk Midoriya mencoba untuk menemukan hewan yang di sebutkan Midoriya.

“mana bego gak kelihatan anjingnya!”

“ih... Kacchan rabun deh~ itu lhooo”.

Entah, teman kecilnya sepertinya sedang konslet hari ini, karena mudah untuk dibodohi dengan tipuan geblek seperti ini. Bahkan Bakugou tak sadar jika jari Midoriya telah bergerak ke belakang Bakugou dan menunjuk punggung Bakugou yang masih setia mengamati jalan yang sepi. Kirisima, Sero dan Kaminari sudah tergeletak tertawa keras seperti orang kesurupan melihat pemandangan yang jarang terjadi diantara teman masa kecil yang tak normal itu karena tak pernah akur. Bahkan Kirishima tak henti-hentinya mengeluarkan air mata karena tak berhenti tertawa semenjak tadi.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang