Hampir Saja

1.5K 89 1
                                    

Mentari menerobos masuk ke celah jendela untuk membangunkan seorang gadis yang masih bergulat dengan selimutnya, pada saat ini jam baru menunjukan puukul 06.00 WIB

Bunyi alarm milik sang gadis terdengar begitu memekak kan telinga yang mendengar, namun tidak bagi sang empu yang masih setia dengan mimpi nya

Gadis itu bangun dari tidur dan langsung mematikan alarm yang berbunyi sedari tadi, Ia mengucek matanya sekalian mengumpulkan sisa nyawa yang entah masih melayang kemana

"WOY DEK BANGUN" suara teriakan itu terdengar, Rezi berteriak sambal mennggedor pintu kamar milik Ken

"LO GAK BANGUN GU-" ucap Reza terpotong karena sang empunya kamar membuka pintu tersebut dan menatap mereka dengan malas

"Berisik" Cerca Ken

"Gue kira lo belom bangun sono bersih bersih ntar telat lo" titah Reza dan langsung saja mereka berdua Kembali ke ruang makan

"Iye iye bawel dah"

Setelah itu Ken memutuskan masuk Kembali ke kamarnya dan segera bersiap untuk berangkat sekolah

☆☆☆▪☆☆☆

Bel sekolah telah berbunyi satu jam yang lalu, yang artinya sudah satu jam berlalu proses belajar mengajar, di kelas IX Ipa 3 saat ini sedang melangsungkan pelajaran seni

"Okay, sekarang giliran Ken untuk maju, Kenzi silahkan kedepan" pinta Guru seni

Ken pun maju kedepan, sebelumnya Ia telah meminjam gitar milik Afan untuk menemani nya bernyanyi, menyempurnakan lirik lagu yang akan dibawa nya

Halu - feby putri ❤

Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau

Ku berandai
Kau disini
Mengobati rindu ruai
Dalam sunyi
Kusendiri meratapi
Perasaan yang tak jua didengar

Tak kan apa
Bila rasa ini tumbuh sendirinya
Tak berdaya
Diri bila diantara
Walau itu hanya bayang-bayangmu

Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau dari jauh
Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku
Yang berkhayal akan bisa bersamamu

Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau dari jauh
Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku
Yang berkhayal akan bisa...

lirik demi lirik, bait demi bait di lantunkan oleh nya diiringi dengan petikan gitar sembari Ia menghayati lagu tersebut membuat makin sempurna nada dan nyanyian yang terdengar

Ia pun kembali ke tempat duduk sembari memberikan Kembali gitar tersebut ke Afan si pemilik gitar

riuh tepuk tangan mendominasi dikelas itu, tak henti hentinya mereka berdecak kagum dengan suara milik Ken

"Menarik" satu kata yang terlintas di otak Afan saat memperhatikan Ken sedari tadi

"Sekarang giliran Afandra, Nak Afan silahkan maju"

Kini giliran Afan, Ia maju dan segera mengatur posisi yang pas untuk Ia bermain dengan alat musiknya. Ia memetik snar gitar sebagai intro untuk melantunkan lagu yang akan di bawanya

Tolong - budi doremi 💙

Kurasa 'ku sedang jatuh cinta
Karena rasanya ini berbeda
Oh, apakah ini memang cinta?
Selalu berbeda saat menatapnya (hu)

Mengapa aku begini?
Hilang berani dekat denganmu
Ingin 'ku memilikimu
Tapi aku tak tahu
Bagaimana caranya?

KENZI (Queen Of Darkness)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang