24 : I think, iㅡ

76 25 8
                                    

Apakah mungkin aku ini sudah gilaBelum bertemu tapi sudah jatuh cintaSaat tak sengaja melihatmu di sampul majalahYang tak pernah terpikirkan untuk kubaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah mungkin aku ini sudah gila
Belum bertemu tapi sudah jatuh cinta
Saat tak sengaja melihatmu di sampul majalah
Yang tak pernah terpikirkan untuk kubaca

Tapi itulah cara cinta bekerja
Tanpa permisi dia datang tiba-tiba
Lalu kuputuskan tuk mencari tahu
Siapa dirimu dan masih mungkinkah aku

Tuk coba memiliki hatimu

ㅡGadis Sampul•HiVi!ㅡ


Bunga menatap Andra seakan gak percaya apa yang barusan Andra katakan.

Suasana hening, mereka masih berada di sekolah. Rata-rata penghuni sekolah ini sudah pada pulang.

Tetapi sebagaian ada yang main bola di lapangan, nongkrong di kantin.

Kalau mereka ini, lagi berada di depan gerbang sekolah.

Berusaha memecahkan keheningan di antara mereka berdua, Andra melepaskan jaket yang ia kenakan. Lalu ia ikat di pinggangnya.

"Kan gue bilang, kalau gue pindah kelas bakalan serame sekarang gak ya? Gituㅡ" Andra menekankan kata kalau.

"Loㅡkalau pindah sekolah, emang penyebabnya apa?"

"Nanti juga lo bakalan tau..."

Bunga mendengus kesal.
"Eh Bung, lo gada niatan buat naksir gue gitu?" tanya Andra sembari tersenyum.

"Apaan sih!!" Andra menghindari pukulan dari Bunga, lalu ia tertawa puas. "Gue nanya doang! Gini-gini gue dulu pas SMP dikejar banyak cewek"

"Oh,"

"Bung"

"Hm"

"Coba lepas kacamatanya"

Bunga menekuk alisnya, "Hah? Kenapa?!"

"Lepas dulu aja" lalu Bunga nurut, melepaskan kacamatanya. Lalu Andra menatap Bunga.

"Cantik,"

Pas Andra ngomong kayak begitu, langsung Bunga nyubit lengan Andra keras.

"ADUDUHㅡMAAP MAAP ELAHH GALAK BENER LO BUNG, YAUDA DEH GUE MAU PULANG YAA DAH!!"

Andra pergi sambil lari kenceng, meninggalkan Bunga.



Andra pergi sambil lari kenceng, meninggalkan Bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


5 menit kemudian

Demi apapun, Bunga belum dijemput.
Dia nelpon emaknya daritadi gak diangkat-angkat.

Nge-spam chat di group keluarganya pun gak ada yang read ataupun bales.
Wah,

"Belum pulang lo?"

Bunga mendongak, Andra ternyata.
Bunga ngegeleng.

"Kasian banget. Yaudah naik gih cepet, gue yang anter"

"Tapi itㅡ"

"Eits, gece naik"

Bunga menghela nafas, lalu ia matikan hpnya, mau gak mau ia naik ke motornya si Andra.

"Pegangan"

"Hah?"

"Yeu, lo hah hah mulu"

Bunga terpaksa memilih megang ujung seragamnya Andra.


*


"Eumㅡmakasih"

Andra ngangguk sembari melepaskan helmnya, dan ngaca di spion motornya.

"Andra gueㅡ"

"Hm?" Andra menoleh,

"Enggak, enggak jadi. Yaudah, balik gih"

"Iye ini juga mau balik, oke. Dah Bung!"

Andra pergi sambil melambaikan tangannya, Bunga hanya memandangnya.

















Lalu Bunga menghela nafas kasar,
"Tahan Bung, hati lo belum siap juga kan?"








Lalu Bunga menghela nafas kasar,"Tahan Bung, hati lo belum siap juga kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bunga.
24 : I think, iㅡ
End



















Tenang, bukan di chapter ini kok.
Hah? Emang ada apa? Gada apa-apa, bwahahahahaha.








Eits,
Hatinya di kuatin dulu aja deh.
Aku gatau ini chapter bakal tamat di berapanya, gak bisa memprediksi juga sih.














hey, kamu suka
Sad ending or happy ending?





:)) jawab ya,

Bunga. [ hiat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang