28. -reality

2.7K 207 7
                                    

sana mulai terbiasa dengan hari harinya yang baru tanpa jimin. walaupun jimin sangat sering menelfonnya dan pastinya sana tidak menjawab pesan dan telfon dari jimin.

setidaknya dia tidak melihat wajah jimin jadi kondisi tubuhnya kini mulai stabil walaupun masih sering menangis ketika malam.

bahkan semenjak pertengkaran itu sana kehilangan banyak berat badannya padahal seharusnya ibu yang tengah mengandung bertambah berisi namun dia malah bertambah kurus dengan perut yang semakin membesar

'eomma? apa appa sudah berangkat ke singapore hari ini?' tanya sana karena yang dia tau kemarin saat mengobrol appanya bilang akan pergi bisnis ke singapore jadi tidak bisa bertemu lama lama dengan sana yang alasannya hanya ingin liburan di LA karena jimin sibuk

'sudah sayang, sejak pagi tadi saat kau masih tidur' ucap nyonya park sambil menyodorkan susu hamil pada sana.

'minum ini dulu, agar bayi dalam kandunganmu kuat' ucap nyonya park, sana mengambil alih minuman tersebut dan segera meminumnya

'aku pulang' ucap namjoon yang sudah pulang bekerja sepertinya, karena banu yang dikenakan adalah baju kantor

'tumben cepat?' tanya nyonya kim.

'iya, aku sedang tidak ingin berlama lama dikantor sangat membosankan' ucap namjoon sambil duduk disamping sana

'oppa, sofa nya jadi sempit karena ada kau!' ucap sana mengomel

tingtong

suara bel rumah berbunyi.

'ada tamu?' tanya sana

'eomma akan membukanya' ucap nyonya kim segera mendekati pintu untuk melihat siapa yang datang




'anyyeong eomma-nim'

nyonya kim sempat terkejut dengan kedatangannya. sampai sampai gugup untuk menjawab salam.

'masuklah' ucap nyonya kim

kedua kakak adik yang semula ribut perkara sofa ini akhirnya bisa melihat siapa yang datang. dan betapa terkejutnya mereka saat yang datang adalah

Park Jimin.

orang yang tidak diharapkan oleh sana sama sekali.

'kau?' ucap sana langsung berdiri saat jimin melangkah masuk kedalam

namjoon yang semula duduk juga kini ikut berdiri di samping adiknya.

seketika mood sana langsung drastis menjadi 0%. 'ash kenapa aku harus melihatnya lagi' batin sana. dan jimin mungkin disitu bisa menebaknya karena ekspresi sana tampak tidak suka saat jimin datang.


keadaan rumah yang semula hangat menjadi canggung. mereka sudah duduk melingkar di meja makan atas suruhan nyonya kim. bagaimanapun sana dan jimin tidak mungkin terus terusan lari dari masalah. semuanya harus dibicarakan.

'kenapa kau datang?' ucap namjoon memecah keheningan.

jimin yang semula menunduk kini metengahdah menatap lawan bicaranya yaitu kakak iparnya

'aku ingin meminta maaf pada kalian, atas apa yang terjadi' ucap jimin sambil membuang nafas

sana rasanya tidak ingin mendengar suara jimin sama sekali, semakin dia mendengarnya hatinya malah semakin perih walaupun sejujurnya dia merindukan pria ini.

Call Me PARK JIMIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang