'kau mau kemana hari ini, biar aku yang antar' ucap jimin disela sela sarapan mereka
'kau tidak kerja?' tanya sana dan jimin menggeleng cepat
'kenapa?' tanya sana lagi. jimin keliatan membuang nafasnya 'kenapa banyak tanya sekali' ucap jimin membuat sana mengernyitkan dahinya
'aku bos sayang, jangan tanya lagi alasan jika aku sedang tidak bekerja' ucap jimin santai
sana memutar bola matanya malas, dia bahkan sudah malas menasehati jimin agar dia menjadi bos yang bisa dicontoh oleh karyawannya namun tetap saja jimin keras kepala sering cuti
tiba tiba sana teringat sesuatu yang sudah lama ingin dia tanyakan pada suaminya
'jim?' panggil sana
'iya sayang?' ucap jimin
'kau tidak pernah tidur dengan perempuan sebelum menikah denganku?' ucapan sana membuat jimin tersedak makananya.
'kenapa tanya begitu?' ucap jimin sambil mengelap bibirnya menggunakan tisu
'hanya ingin' ucap sana
sebenarnya tidak, sana masih ragu masa iya seorang park jimin sama sekali tidak punya riwayat percintaan selama hidupnya tapi saat sudah menikah dengan sana sudah jelas jimin sangat berpengalaman dengan itu. apalagi dalam berhubungan intim. bahkan ciuman jimin juga sangat ternilai profesional untuk orang yang katanya tidak punya riwayat percintaan.
'tidak pernah' ucap jimin melanjutkan makannya
sana yang melihat jimin mengucapkan hal itu tanpa menatapnya malah merasa aneh, serasa ada sesuatu yang sedang jimin sembunyikan
'jangan bohong jim' ucap sana.
'kau masih ragu padaku?' tanya jimin kemudian
'tidak bukan begitu.. aku hanya- belum selesai sana berbicara jimin sudah meletakan peralatan makannya dengan sedikit dihentak dan itu membuat sana menjadi takut tidak biasanya jimin seperti itu
jimin melangkah pergi dari meja makan, sana benar benar takut sekarang. sebenarnya apa yang jimin sembunyikan darinya kenapa dia sampai begitu tidak sukanya ketika sana menanyakan hal itu
~•~
sana memberanikan diri menyusul jimin dikamar. dan saat dia membuka pintu dengan jelas dia melihat jimin tengah mengutak atik laptopnya, padahal jimin sendiri yang bilang bahwa dia tidak akan bekerja hari ini
'jim, aku ingin ke supermarket membeli beberapa bahan makanan' ucap sana, berharap jimin menjawab ucapannya
'iya hati hati' ucap jimin
sana terkejut dengan jawaban jimin, apa ini? bukannya tadi dia menawarkan untuk mengantar sana kemanapun dia ingin pergi tapi kenapa tiba tiba berubah seperti ini
'kau tidak ingin mengantar?' ucap sana
kemudian jimin menjawab tanpa menoleh sama sekali ke arah sana 'ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal jadi aku harus menyelesaikannya segera'
jawaban itu sedikit membuat hati sana tertusuk panah tajam, sangat sakit. apa jimin gila menyuruh sana berangkat sendiri saat tengah mengandung anaknya?
tapi sana akhirnya tidak mau ambil pusing. mungkin jimin butuh waktu sebentar. dan mungkin pertanyaan sana memang sedikit menyinggungnya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me PARK JIMIN [END]
Fiksi Penggemar𝒊𝒕'𝒔 𝒐𝒖𝒓 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚 𝒐𝒓 𝒑𝒍𝒂𝒏𝒏𝒊𝒏𝒈? park jimin CEO besar perusahaan PARK yang akan segera menikah dengan Kim Sana seorang gadis muda yang masih memiliki harapan dan cita cita yang besar untuk digapai Warning🚫 Cerita mengandung un...