Ketika tak bisa memiliki dan dibersamakan bukan berarti cinta itu gagal. Sejatinya, hanya kita yang perlu untuk lebih bersabar. Bukankah memang demikian resiko dalam mencinta? Dibalas atau tidak, kita tidak bisa memaksa. Sebab cinta adalah fitrah bukan sebuah rasa yang terpaksa.
Jika tak bersedia terluka, jangan mencinta sebelum waktunya. Jika tak sanggup patah hati, jangan menabur cinta di sembarang hati. Cinta butuh tempat yang layak. Yang mampu membuatnya tumbuh dengan siraman ketaatan pada-Nya, bukan kemaksiatan. Yang mampu membuatnya justru semakin cinta kepada Sang Pemilik Cinta, bukan semakin menjauh bahkan hilang arah.
Jika suatu saat nanti, kau tak mampu mengontrol hati sehingga jatuh rasa yang tak seharusnya, maka saat itu juga ketika kau telah menyadari akan perasaanmu, beristighfar lah sebanyak-banyaknya. Benar, cinta itu memang tak salah. Tetapi jika kau terus memikirkannya dan mengembangkannya itu yang salah. Cintamu akan semakin besar dan tumbuh. Sedang engkau tak pernah tau apakah seseorang yang akan mengetuk pintu hatimu kelak adalah seseorang yang pernah kau cintai. Apakah kau tak akan membukakan pintu hingga orang yang kau cintailah yang mengetuknya? Kau yakin? Bagaimana jika ia telah mengetuk pintu yang lain, bukan pintumu. Inginkah kau tetap menunggu? Sedang kau sangat sadar, seseorang yang baru saja mengetuk pintu hatimu adalah seseorang yang begitu baik agamanya yang mampu menyejukkan hati dan pandanganmu, terlebih memiliki akhlak yang begitu santun.
Duhai, barangkali begitu banyak para wanita yang melangitkan doa untuknya. Untuk bisa dibersamakan olehnya. Sedang engkau menolak begitu saja hanya karena sebuah cinta. Hanya karena keegoisanmu ingin memiliki cinta itu.
Ketika kau berani mencinta sebelum waktunya artinya kau telah bersiap untuk dibersamakan ataupun tidak. Untuk diterima atau justru ditolak. Untuk memiliki atau mengikhlaskan pergi. Untuk bahagia atau tersakiti akan luka.
Kau sudah harus bersiap dengan kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya. Tidak hanya yang indah-indah saja. Ingat, karena sebuah cinta tanpa landasan pernikahan akan seringnya berujung luka.Jika kau hebat, aku yakin kau mampu hidup dengan luka itu.
Tapi jika kau memang benar-benar wanita hebat, kau tak akan dengan mudah menjatuhkan hati sebelum waktunya. Kau tak akan membiarkan rasa itu berkembang sesuai waktunya. Justru, kau sibuk dengan kehidupan nyata untuk selalu melakukan perbaikan diri maupun hati, sibuk untuk terus menuntut ilmu dan perbekalan hingga akhirnya kau lupa bahwa pernah ada rasa yang sempat singgah. Hingga akhirnya dibersamakan atau tidak, kau tak pernah mempermasalahkannya. Aku percaya, kau wanita hebat itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Muslimah
SpirituálníKelak, engkau akan dicintai karena agama dan akhlakmu. Karena cantiknya hatimu, bukan lagi rupamu. Hingga kau tak perlu khawatir untuk berlomba-lomba merias diri sebelum waktunya. Merias diri untuk siapa saja yang melihatnya. Dan kelak, kau hanya ak...