Barangkali terlalu banyak berbuat dosa. Hingga dihadirkan sakit sebagai penggugurnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)
Jika selama ini terlalu banyak mengeluh disebabkan sakit yang menimpamu, terus merengek kesakitan dan berkali-kali bertanya pada Tuhan, "kenapa harus aku?". Seolah kita berpikir kita tak pantas untuk sakit. Dengan dalih, ibadah jadi terganggu. Kesulitan dan tak khusyu' sebab sakit yang menerjang.
Duhai diri, bagaimana ibadahmu ketika kau sehat?
Bukankah hanya kau berikan waktu-waktu sisa? Bukankah kau kerjakan secepatnya tanpa khusyu dan tuma'ninah? Dan bukankah ibadahmu hanya sebuah pelepas kewajiban saja?Hingga terkadang, dengan tega lisan kita mencaci maki penyakit yang diderita, menggerutu, dan hal buruk lainnya.
Andai ia tau, jika sakit yang dideritanya mampu menjauhkannya dari api neraka. Akankah ia tega mencaci maki dan menggerutu lagi?Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,” Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka.” (HR. Al Bazzar, shohih)
Ah, barangkali selama ini kita terlalu lalai. Terlalu sibuk dengan urusan dunia. Terlalu hebat dalam mengejar dunia. Hingga akhirat perlahan-lahan mulai tersisihkan. Hanya diberikan waktu-waktu sisa. Sudah tak menjadi prioritas. Hingga Allaah begitu merasa cemburu, ketika kita dengan hebat mulai tak mengingat-Nya. Dengan cepat mulai menyisihkan-Nya. Dan perlahan-lahan menggeser kedudukan-Nya dengan dunia.
Oh diri, betapa buruknya yang kau lakukan selama ini.
Dan dengan sakit ini, kita diingatkan oleh-Nya, agar segera kembali. Agar tak sesibuk ketika sehat dengan urusan dunia. Agar sedikit saja mulai melapangkan waktu untuk-Nya. Tak lagi lalai. Tak lagi bosan ketika beribadah. Dan kita dengan benar-benar mampu menyesali dan pasrah pada-Nya.“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. al-An’am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)
Dan andai saja kau tau jika sakit yang menimpamu adalah bentuk cinta-Nya kepadamu. Barangkali tak akan terlihat lagi raut kesedihan yang mendalam diwajahmu. Melainkan kebahagian yang amat dalam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi, shohih).
Sungguh, hidup ini tak akan terlepas dari ujian dan cobaan. Sebagaimana ketika kau ingin naik kelas, kau harus lulus ujian dahulu, bukan?
Demikianlah, Allaah hadirkan ujian dan cobaan untuk melihat kualitas imanmu apakah naik derajatnya atau justru kian menurun.Engkau tinggal memilih, menghadapi sakitmu dengan sabar atau dengan kemarahan dan kekesalan.
Tiap-tiap pilihanmu ada balasannya, bukan?
Maka pilihlah yang baik untuk sebuah balasan yang baik pula.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR.Muslim)
Tersenyum dan bersyukurlah.
Engkau cantik karena hatimu yang baik. Hatimu yang selalu berhusnuzon meski banyak hal-hal buruk yang menimpamu. Lisanmu yang selalu mengucap syukur. Dirimu yang selalu tawadhu dan diselimuti taqwa. Dirimu yang menyegarakan taubat ketika dosa-dosa kau perbuat.Surga mana yang tak merindukanmu?
Semoga kita salah satu diantaranya. Salah satu diantara muslimah yang dirindukan surga itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/200179927-288-k191983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Muslimah
SpiritualKelak, engkau akan dicintai karena agama dan akhlakmu. Karena cantiknya hatimu, bukan lagi rupamu. Hingga kau tak perlu khawatir untuk berlomba-lomba merias diri sebelum waktunya. Merias diri untuk siapa saja yang melihatnya. Dan kelak, kau hanya ak...