18

7.2K 387 46
                                    

Alano dan Marybel sampai di rumah tepat pukul 8 malam. Mereka pulang setelah hujan reda. Marybel langsung pergi mandi sementara Alano langsung merebahkan tubuhnya ke kasur. Dia benar - benar letih hari ini.

Alano tak mendapat ide untuk melakukan aktivitas apa setelah ini. Dia belum bisa tidur karena dia tak terbiasa tidur jam segini. Lelaki itu beranjak mengambil beberapa berkas dalam lacinya, mengecek kembali laporan - laporan yang disimpan disana.

Mata Alano memperhatikan dengan baik data yang ada disana. Itu adalah berita terbaik yang ia terima dalam beberapa hari terakhir. Bank yang dibangunnya berkembang pesat dan dia berhasil meletakkan pengaruhnya dalam perekonomian negeri tersebut. Bahkan dalam waktu dua tahun, dia bisa melipat gandakan modal menjadi empat kali lipat. Alano membawa kertas itu menuju kasur. Dia ingin mengamati sambil bersandar pada bantal. Akan lebih nyaman bila seperti itu.

"Hei apa itu ?" Marybel baru saja keluar dari kamar mandi. Ia menghampiri Alano kemudian menyandarkan kepalanya pada dada lelaki itu. Alano mengecup kening Marybel kemudian mengelus rambutnya.

"Apa kau tahu jika aku punya bank sendiri ? Ini adalah perkembangan bank, sangat baik dalam tahun ini." Marybel mengambil map tersebut dari Alano. Perempuan itu memperhatikan baik - baik statistik data yang tercetak disana.

"Pertumbuhannya sangat cepat, bagaimana kau bisa melakukannya ?" Marybel tersenyum licik ke arah lelaki itu. Dia tahu jika Alano tak menggunakan cara yang bersih tentunya.

"Aku membuat bank, menanam saham terbesar pada pasar modal, untungnya sudah pasti besar." Alano mengatakannya dengan bangga. Perempuan itu menatap Alano dalam - dalam, mencari kejujuran disana.

"Benarkah ? Aku tidak menyangka jika kau bisa menggunakan cara bersih dalam berbisnis."

"Tidak sebersih itu, Bels." Alano tertawa. Marybel segera menyubit pinggang lelaki itu untuk menyampaikan kekesalannya.

"Uang yang kugunakan untuk menanam modal adalah hasil penjualan kokain dan ekstasi. Uangnya kutanamkan dalam pasar saham, aku membaginya dalam beberapa bidang. Ketika hasil perkembangan saham telah kudapatkan, aku menawarkan pemerintah untuk meminjam uangku dengan bunga murah."

"Lalu ?" Marybel tersenyum sinis dengan tatapan menyelidiknya. Alano mengangkat satu alisnya kemudian mencium bibir Marybel sekilas.

"Aku tahu kau tak mungkin meminjamkan uang secara cuma - cuma pada pemerintah." Marybel menebak tepat sasaran.

"Kau tak perlu tahu itu, yang jelas aku bisa merajai bisnis narkotika di Eropa." Alano mengedipkan sebelah matanya. Marybel langsung memukuli lelaki itu dengan bantal yang ada di sebelahnya. Alano tertawa melihat wanita itu melampiaskan kekesalannya kepada Alano.

"Kau pasti tidak mengira aku bisa secerdas itu kan ?" Alano menertawai Marybel.

"Aku tidak tahu aku harus memuji kecerdasanmu atau memukulmu karena kau..."

"Karena aku sangat tampan ?" Alano langsung menangkis tangan Marybel yang akan memukul bahunya. Lelaki itu langsung mencium Marybel dengan kecupan lembut di bibir wanita itu.

"Sebenarnya aku ingin tahu bagaimana kubu utara dan kubu selatan bisa terbentuk."

"Kau mulai tertarik di dunia mafia, mengakulah." Alano menggoda perempuan itu yang membuat Marybel memutar bola matanya jengah.

"Aku hanya ingin tahu ceritanya." Tandas Marybel ketus.

"Baiklah - baiklah. Jadi begini, aku sudah mengatakan kepadamu jika Gregor mengumpulkan semua pebisnis kotor di Sisilia yang berprinsip sama dengannya. Berarti ada yang tidak seprinsip, mereka membuat kubu sendiri."

POSSESSION : Legacy of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang