bab 28

2 1 0
                                    

" Good morning my lovely wife!. "

" Kau buang tebiat apa?!. " jeling Lia.

" Hek eleyh!, tak romantik langsung!. Nanti kalau aku cakap macam tu dekat nyonya, baru kau nak terhegeh-hegeh fekat aku "

" Dengan nyonya pun boleh he!. Haha!. "

" Oi!. " Azriel mencuit lengan Lia

" Aduh, tangan aku sakit lah. Kau ni cuba jangan nak bising. "

" Lah tangan yang sakit, bukan telinga kan?. "

" Memang lah!, bila dengar je suara kau, satu anggota badan aku rasa sakit!. "

" Aik?. "

"  Weyh, tadi mummy ada call engkau tak?. " soal Lia.

" Tak ada, lah tu kan mummy kau. Apasal pula dia nak call aku?. "

" Habis tu, dia bukan mertua kau?. " bidas Lia.

" Eh, tak yah marah sangat, asal?. "

" Dia kata, dia nak kau ambil alih Syarikat daddy yang kedua dekat JB. "

" Kerja?. "

" Yelah, kalau ada apa-apa kau pergi je lah call dia. "

" Bila?. " soal Azriel."

" Bila bila la. "

" Ha, okeyh lah tu. " kata Azriel.

Lia terdiam.

***

" Mak, esok Lia nak balik dah. "

" Yelah, mak pun dah sihat. Teqima kasih na, sebab sudi jaga mak. " kata Hajah Piah.

" Sama-sama, mak kan yang lahirkan Lia, tak kan nak suruh jiran pula jaga mak. Selagi mak ada, selagi tu Lia kena jalan kan tanggungjawab sebagai seoqang anak. " terang Lia.

" Alhamdulillah. "

***

" HARHH!!. " sergah Azriel.

" Kau apahal, aku tampar muka kau nanti kang!. " marah Lia.

" Ha alah, sensitive gila kau ni. "

" Aku, risau lah. "

" Apasal kau nak risau pula?. Aku kan ada!. "

" Bukan pasal tu!, aku cuma risau sebab esok kita dah nak balik. Aku tak puas lah nak manja-manja dengan mak aku!. "

" Lah, apa susah nya, video call je lah. "

" Kau ingat senang ke nak dapat line dekat sini?. Tu pun sangkut-sangkut!. "

" Ha, esok aku belikan wifi untuk rumah ni. Supaya senang, korang boleh video call je. "

" Eh kau ni cakap macam tak pakai otak kan!., memang lah boleh letak wifi. Masalah nya sekarang ni, mak aku tak suka guna telefon canggih-canggih ni. So, kau rasa dia nak ke video call dngan aku?. "

" Hmm, let me thing!. "

" Dah tak payah nak fikir sangat!. "

***

*berapa jam kemudian.

" Ayah, ada nampak suami Lia dak?. " soal Lia.

" Lah, dia pi mana pula?. "

" Tak tau, tak sat tadi dia ada, dok kat pondok nuh. Tetiba ja hilang. "

" Ha, satgi dia balik lah tu. "

" Ha, yelah. " jawab Lia risau.

_______________________________________

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN

" Eh, kau nak pergi mana tu?. " soal Azriel bila melihat Lia Maisarah sedang membawa bakul berisi baju.

" Lah, kau ni dah buta ke?. Kan aku nak pergi basuh baju. "

" Eh tak payah lah!, kau tu bawak dua orang dalam perut tu!. "

" Ha alah kau ni!. " bentak Lia.

" Biar mak esah buat. Apa guna nya kalau aku bayar orang gaji, tapi kau yang buat. "

" Aku bosan lah asyik duduk dekat bilik je!. "

" Tak payah, dah jom-jom duduk dekat ruang tamu. "

***

" Mummy kau ada cakap tak pasal kau nak berpantang dekat mana?. " soal Azriel.

" Ada, tapi ummi kau nak aku berpantang dekat rumah sana. "

" Huh, tak payah. Nanti, kalau si gila tu ngorat kau, macam mana!."

" Kau apahal jelouse sangat?. "

" Memang lah aku jelouse, kau tu isteri aku. Anak dalam perut tu, anak aku!. "

" Kau ni asyik membebel je!. " geram Lia.

" Nah!. " Azriel menghulurkan sampul surat.

" Apa benda ni?. "

" Bukak lah, tengok sendiri!. "

" Wait what?. Honeymoon?. "

Next chapter

Kita Bukan MemberWhere stories live. Discover now