"Kamu ngak papa anak cantik?"Tanya Mami Ke Tiara
"Udah gak papa ko mi mungkin nanti udah pulang"ucap Tiara dengan senyuman manis
Dia senang sekali karna orang tuanya sedang menjenguk ditambah lagi oleh Mami Samuel yang sangat cantik
"Sehat-sehat terus nak"Mami Samuel mengelus lembut rambut Tiara
Tiara tersenyum manis
"Mami Sama Mama mu keluar ya mau kekantin dulu kamu sama Sam dulu ya" Ucap Mami Samuel
"Iya mi" Ucap Tiara
"Sam jagain awas lecet"Perintah Mami
"Siap Mi" Tiara terkekeh melihat tingakah Anak dan Ibu ini
"Itu jidat kenapa?"Tanya Tiara
"Biasa Ti Kambuh semalam" Ucap Samuel
"Sakit banget yah sam?" Tiara menatap Samuel sendu
"Ngak terlalu kok" Samuel berbohong
"Nggak perlu bohong Sam kalau nggak sakit kenapa pas hari itu kepala kamu berdarah" Sindir Tiara
"Ya kan itu beda sakitnya itu kemarin bukan sekarang" Ucap Samuel
"Pandai banget Ngeles nya" Sindir Tiara
"Nuca mana Ti?"Tanya Samuel
"Nuca Pulang mau mandi" jawab Tiara
"Nuca tadi bilang kalau mau jumpa sama yang udah nolongin aku nggak papa" Ucap Tiara
"Serius"
"Tigarius"
"Ok"
...
"Emangnya siapa si Sam?" Tiara dan Samuel berjalan ke ruangan ICU
"Kamu lihat aja nanti" Samuel tidak ingin memberi tahu Tiara
Mereka sampai di ICU
"Zegaa"Pekik Tiara
"Sam ini serius?" Mata Tiara mulai berair
Samuel mengangguk pelan
Tiara menangis
Samuel memeluk Tiara
"Kok bisa Zega Sam yang nolonging aku huhu" Samuel mengelus pundak Tiara
"Tiara?" Samuel Melepaskan pelukannya
"Zega"lirih Tiara
"Kok kamu nangis?" Tanya Tiara
"Lo kenapa nolongin gue Zeg?"Tiara menagis lagi
"Salahkah aku nolongin kamu Tir?" Tangisan Tiara Semakin pecah
Samuel mengeluarkan hp nya dan mengirim Chat kepada Sahabat-sahabatnya
"Kenapa harus Lo Zeg?" Lirih Tiara
"Aku jahat banget yah sampai kamu manggil aku 'gue-lo'?" Tanya Zega
"Tanya Sama diri lo sendiri" Tiara meninggalkan Ruangan ICU
"Ti Tiara" Samuel mengejar Tiara
...
"Udah Ti jangan nangis lagi" Lyodra mengelus punggung Tiara yang ada dipelukannya
"Kenapa harus Zega Ly?" Tanya Tiara
"Jangan kayak gitu Ti dia udah nyelamatin Kamu" Ucap Keisya Lembut
Tiara Semakin menangis
"Udah tenang jangan nangis lagi" Ucap Nuca
"Kamu ngomongin sama dia baik-baik ya" Ucap Ziva
"Mana tau dia ada alasan yang kuat ninggalin kamu Ti" Ucap Keisya
Tangisan Tiara perlahan meredah
"Makasih udah datang ya" Ucap Tiara
"Kayak siapa aja kamu Ti" Ucap Lyodra
"Iya kayak baru kenal aja" Ucap Keisya
"Sayang banget sama kalian" mereka berpelukan
...
"Zega kok bisa tabrakan hah" Ucap Ayah Zega
"Nggak tau pa kawan Zega telpon tadi" Ucap Kakak Zega
Mama Zega hanya menanggis
"Siapa yang ngebebasikan dia" Papa Zega mengebrak meja makan
"Tenang pa" Ucap Mama Zega sambil menangis
"Bereskan barang sekarang kita pulang" Putus Papa Zega
...
"Zega" lirih Tiara
"Loh Tiara kok disini?" tanya Zega saat Tiara membuka pintu Kamarnya
"Gue mau minta maaf" Tiara menunduk
"Gausah minta maaf nggak ada yang salah kamunya" Ucap Zega
Tiara menangis
"Yah kok nangis?"Tiara mengelap Matanya
"Maaf gue tadi nyalahin lo" Ucap Tiara
"Nggak apa-apa Tir Salah aku lebih banyak dari pada kamu" Ucap Zega
Dibelakang pintu ada Ziva,Lyodra,Nuca,Keisya Dan Samuel yang sedang menguping
"Sabar Sam Tiara nggak bakal balikan kok sama Zega" Ucap Ziva
"Ya kalau balikan ngak apa-apa kok kan gue cuma teman Tiara aja" Ucap Samuel
" Ululu Sadboy" Ledek Nuca
"Lah siapa yang sadboy" Ucap Samuel
"Ngeles aja lo sampai mampus" Sindir Keisya
Mereka tertawa
"Heh sstt" Lyodra meletakan jari telunjuknya di mulutnya
Mereka pun menutup mulutnya
"Nuca" Panggil Kakak Zega
"Eh kak" Ucap Nuca bingung
"Zega didalam nak?"Tanya Mama Zega
"Iya tan" Ucap Nuca
"Boleh masuk?" tanya kakak Zega
"Silahkan kak" Ucap Nuca
Papa Zega langsung membuka pintu secara kasar
Mereka semua terkejut
"Kalau gue lihat lihat Bokapnya Zega udah kayak Bokapnya Wulan pas marahin Joko" Ucap Keisya
...
Heyyi guys kembali lagi dengan saya yang sudah lama tidak update mweheheh:>
Maapkeun saya karan slow update
Tugas sekolah numpuk guys buka wattpad aja malam:v
Makasih yang udah baca
Jangan lupa Vote ama komen
Lup yuu❣
KAMU SEDANG MEMBACA
Shatter ✓
Подростковая литератураSaat aku belum mengenal mu kenapa hidupku hampa? Saat ku hancur kenapa kamu datang? Saat ku mengenal mu kenapa aku nyaman denganmu? Kenapa kamu harus menerima ujian seperti ini? Kenapa aku harus mendengar berita ini? Apakah semesta mempermainankan k...
