Hallo apa kabar semuanya? Author kangen sama kalian nih.
Vote dan comment jangan sampai lupa, karena author tunggu yah, ok.
.
.
.
Afna menghentakkan kakinya saat kedua sahabatnya malah meninggalkanya dikantin. Pasalnya Afna sangat malas untuk sendiri di kantin.
"Eh setan sekolah, awas loh!" teriak Afna saat Juna dkk melewatinya dengan seorang perempuan yang tidak dikenal oleh Afna.
"Apa lo cewek jadi-jadian, hah? Cari masalah lo sama gue?" tanya Juna yang mendekati meja yang sekarang di duduki oleh Afna.
"Hello! Gue cari masalah sama lo? Yang ada gue bisa dicap gak waras. Gue cari lawan yang waras bukan yang gila." sarkas Afna yang melototkan kedua bola matanya.
"Lo ngatain gue gila? Lo bener-bener cewek aneh. Dimana-dimana gue itu ganteng, cool dan kaya emang lo cewek urak-urakan, bar-bar dan gila. Makanya lo gak punya temen cewek karena cewek takut sama muka lo yang kelewat seremnya setan." semprot Juna yang tidak mau kalah dengan Afna.
"Apa hak lo ngatain gue kayak gitu? Bebas dong. Mau gue urak-urakan, bar-bar atau gila kek itu masalah gue. Yang jelas lo gak usah ikut campur." tukas Afna yang berdiri dan mendorong bahu Juna.
"Udah deh lo berdua itu gelut terus, kapan akurnya?" tanya Bara.
"Gak akan." jawab Afna dan Juna secara bersamaa.
"Apa lo?" sungut Juna.
"Udah deh Jun, sikap keras kepala lo itu gak pernah berubah yah." lerai seorang perempuan yang sedaritadi berdiri di samping Juna.
"Dia pantes diginiin. Lo gak tau kalo dia gila, Elina." seru Juna.
Elina, kok gue baru tau yang namanya Elina di SMA Merah Putih, dia siapanya Juna? Aish kok gue jadi kepo kek gini sih* gerutu Afna didalam hatinya
"Lo ceweknya? Tolong ajarin sopan santun sama pacarnya yah. Gak usah ikut campur sama masalah orang, pacar lo itu suka ngatain orang tapi dianya aja gak ngaca kalo sikapnya gimana, kurang intropeksi diri." seru Afna kepada Elina kemudian gadis itu berlalu dan meninggalkan Juna dkk.
Afna pergi dari kantin dengan perasaan marah karena tingkah Juna, cowok itu benar-benar hilang akal karena selalu saja membuat emosinya naik.
"Afna, anjing kemana aja lo?" tanya Indra yang menepuk bahu Afna.
"Persetan, lo berdua yang ninggalin gue." tukas Afna.
"Aduh maaf Buketu. Gue lupa." seru Galih yang menepuk jidatnya.
"Gue aja dilupain apa lagi mantan. Pasti udah lo gadain." ujar Afna yang duduk di kursi depan kelas.
"Gak gitu njir,"
"Si Galih mah gak laku Na, soalnya dia keturunan Opanya." seru Indra.
"Opa? Oppa Korea apa Opa upin-ipin?" tanya Afna.
"Lawak lo, yah Opa Rama dia itu Kakeknya Galih. Lo tau dia pelitnya minta ampun, masa iya si Galih suruh beli ketoprak yang seharga 7.000 ribu dikasih uangnya malah 5.500 ribu, kan kurang. Dan lo tau apa terjadi selanjutnya? Galih suruh nyuci piring di kios ketoprak." seru Indra.
"Bangsat, kenapa lo bocorin? Gue kurang apa sama lo?" tanya Galih.
"Kurang ganteng Mas." seru Indra yang tertawa.