Ketinggian.
Di dunia ini ada beberapa orang yang takut dengan ketinggian, namun ada beberapa juga yang tidak, malah menjadikan hal-hal yang berhubungan dengan ketinggian sebagai hobi atau kesenangan, salah satunya Kim Taehyung. Pria Daegu itu suka sky diving. Jika tidak ada waktu luang melakukanya, dia akan pergi ke taman hiburan, bermain wahana yang menantang.
Tapi sayangnya dia mempunyai sahabat yang sangat takut dengan ketinggian. Park Jimin namanya. Pemuda mungil yang tingginya jelas tidak melebihi hidung Taehyung. Mungkin itu alasan kenapa dia takut ketinggian- karena dia pendek.
Tapi anehnya Jimin ingin menjadi tinggi, seperti Park Chanyeol, kakaknya. Dan itu membuat Taehyung khawatir. Jika Jimin tinggi, sedangkan dia takut dengan ketinggian, bukankah dia malah akan takut pada dirinya sendiri?
Ayolah, itu aneh. Bayangkan saja jika Jimin tinggi, takut dengan ketinggian, dia akan berjalan sambil membungkuk!
Maka dari itu, ketika Jimin berdo'a kepada Tuhan untuk mempercepat pertumbuhan tinggi badannya, Taehyung akan berdo'a kepada Tuhan juga untuk tidak mengabulkan do'a Jimin. Bukankah dia bijaksana?
"Taehyungie...,"
Panggilan lirih dari Jimin dan genggamam tangan mereka yang ia pererat, menyadarkan Taehyung dari lamunan panjang.
Hari ini mereka sedang menghabiskan liburan dengan bermain di taman hiburan, dan sekarang mereka tengah menaiki bianglala.
Meski tidak menakutkan, Jimin masih saja merasa tak nyaman. Sebelum naik itu pun, dengan berbagai macam alasan, Jimin berusaha menghindar, tapi Taehyung yang tak terbantah membuat Jimin menyerah. Jadilah sejak mengantri untuk menaiki wahana itu sampai mereka masuk ke dalam "sangkar" bianglala, tak pernah mau Jimin melepas genggamannya pada tangan Taehyung. Taehyung pun tidak keberatan. Toh, alasan tersembunyinya mengajak Jimin naik bianglala juga itu, agar dia bisa menggenggam tangan Jimin, memberi pemuda mungil itu ketenangan dari kehangatan tangannya.
"Kenapa, Ji?" tanya Taehyung.
"Takut lah! Gila kamu, ya!" sembur Jimin cepat, tidak sadar ludahnya menghujani wajah Taehyung. Membuat pria Daegu itu terkekeh sembari mengusap sisi wajahnya yang terkena liquid bening tadi.
"Baru juga seperempat jalan, kalau kita jatuh, nggak bakal sampai patah tulang, Ji," ujar Taehyung.
"Ish, 'kan bukan itu masalahnya!" Jimin membalas, sebelum mempoutkan bibir, tampak lucu dimata Taehyung, pria itu sungguh menyukainya. Tapi kenyataan jika mereka hanya sebatas sahabat, menampar Taehyung hingga perasaan kecilnya kembali ia tutup rapat.
"Jim-"
"Appa...," gumaman Jimin memotong ucapan Taehyung.
Taehyung cukup tahu, Jimin pasti teringat appa-nya yang mengalami kecelakaan saat panjat tebing. Appa Jimin itu sama seperti Taehyung, pecinta ketinggian dan adrenalin. Namun, hal itu pula yang merenggut nyawanya. Semenjak itu, Jimin tidak ingin berurusan dengan yang namanya ketinggian. Tapi, mungkin satu kesialan untuknya karena sahabatnya sendiri malah bertolak belakang dengannya. Dan meski Taehyung tahu masalah Jimin, pria itu tetap saja mengajak Jimin untuk menaiki wahana menakutkan, membuat Jimin akan berakhir seperti sekarang.
"Tenang," bisik Taehyung. Satu tangannya terangkat membawa Jimin ke dalam dekapan hangat. "Kamu nggak sendirian Ji," imbuhnya.
Dan ajaib! Jimin mulai rileks. Dia yang hampir terisak, kini mengembangkan senyum lega. Selalu seperti itu, Taehyung selalu bisa menstabilkan ketegangan dalam diri Jimin.
"Terima kasih, ya," ucap Jimin tulus. Kepalanya yang bersembunyi di dada Taehyung, ia dongakkan. Niat hati ingin melihat wajah cemas si sahabat karena dirinya. Tapi sialnya, bersamaan dengan itu, Taehyung menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERS [VMIN]
FanfictionKumpulan story VMIN All genre with love Bahasa baku, semi baku, non baku . . Homophobic leave aja, ntar ketularan karena sekalinya vmIN, kalian ga bisa vmOUT 👼 BUAHhhhhhh