Mpreg? Udah lahiran ko. . .
Happy Reading
Suasana kedai yang ramai memanglah selalu bisa membuat hatinya yang sempat berkecamuk gundah, merekah penuh kebahagiaan lagi.
"Jungkookie, tolong bawakan pesanan meja nomer 20!"
"Jika aku bisa terlepas dari jeratan monster kecil ini, aku akan melakukannya hyung. Tapi lihatlah! Eoh, Hyungmin jangan menarik hidungku. . ."
"Yumin gemas dengan Kookie ahjussi!! Cacaca!"
"Jangan memanggilku ahjussi, bocah. Aku belum menikah."
"Tidak peduli wheeee ahjussi . . . "
"Astaga kalian ini . . . baiklah akan aku lakukan sendiri." gerutu Jimin sebelum ia keluar dengan senampan pesanan pelanggannya.
Ya, Jimin. Park Jimin yang sempat ingin mengakhiri hidupnya 7 tahun lalu itu, pada akhirnya masih tetap melanjutkan kehidupannya. Setelah mendapat tamparan keras dari seorang wanita paruh baya dan segala perkataan 'menyakitkan'-nya.
"Apa kau bodoh! Kau ingin mati di sini?! Dimana otakmu!?"
"Sialan! Menjauh dariku, biar aku mati saja!"
"Kenapa?! Kenapa kau ingin melakukan hal konyol itu hah!? Cepat kemari atau aku masukkan kau ke rumah sakit jiwa!"
"Wah! Pilihan yang bagus sekali! Aku memang sudah gila! Tapi lebih baik aku mati rasa saja-- mati."
"Bodoh! Sungguh aku tidak pernah bertemu orang sebodoh dirimu!"
"Lalu apa kau yang bicara dengan orang bodoh ini?! Kurang kerjaan? Kau hanya membuang-buang waktu. Pergilah! Biarkan aku melakukan apa yang seharusnya aku lakukan sejak tadi!"
PLAK!
"Kau punya masalah?! Seberat apa masalahmu hah!? Apa seberat tantangan mendaki gunung Everest!? Atau hanya sebatu kerikil yang harusnya bisa dengan mudah kau lempar jauh?! Tapi karena kau yang terlalu bodoh, kau buat hal itu sulit ditangani."
"Kau tidak mengerti apapun!"
"Ya. Aku bahkan tak mengenalmu. Tapi aku pernah berada dalam situasimu saat ini-- dalam masalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERS [VMIN]
FanficKumpulan story VMIN All genre with love Bahasa baku, semi baku, non baku . . Homophobic leave aja, ntar ketularan karena sekalinya vmIN, kalian ga bisa vmOUT 👼 BUAHhhhhhh