Chapter 20

156 11 0
                                    

Sean terbangun, semuanya buram ia mencoba memfokuskan penglihatannya. Sean mengerjapkan matanya beberapa kali, dimana dia? Ini bukan kamar miliknya. Sean mengedarkan pandangannya, ia kaget karena melihat Akash tertidur sambil menggenggam tangannya di samping brangkar yang ia tempati dan Vano juga tertidur di sofa yang ada di ruangan tersebut.

Sean mengusap kepala Akash dengan tangan kanannya yang dipakaikan selang infus. "Lu belum balik Ka?" Ucap Sean pelan. "Sorry buat lu khawatir " Ucap Sean lagi. "Makasih udah mau jagain gue, gue seneng lu ada di samping gue, gue seneng lu lindungin gue terus" Ucap Sean lalu kembali memejamkan matanya.

Pagi-pagi sekali Akash terbangun. Ia melihat arloji yang ia pakai di tangannya, sudah pukul 4 pagi. Akash kembali menatap Sean yang masih memejamkan matanya.

"Cepet bangun ya, gue mau keluar sebentar" Ucap Akash sambil mengusap kepala Sean. Akash keluar dari ruangan tersebut. Ia berjalan ke arah kantin rumah sakit. Dia duduk di salah satu bangku kantin lalu mengeluarkan handphonenya dan mengetik suatu nomer.

"Halo Ren"

"Hemmm. Ngapain sih nelpon malem-malem" Ucap Daren dengan suara khas orang bangun tidur

"Pala lu malem. Nanti pas di sekolah tolong bilangin absensi kelas sama guru piket gue ijin ya."

"Hm, ngapain lu ijin? Mau rapat keluar?"

"Sea sakit, dia di rawat makanya gue jagain dia di rumah sakit"

"Hah? Apa? Sean sakit apa bro? Dia di rawat dimana?" Tanya Daren heboh

"ASV medicial Center. Klo lu mau kesini, lu aja gak usah ajak-ajak yang lain. Ruangan rawat Sean dijaga ketat"

"Hooh-hooh. Yaudah ntar gue bilangin lu ijin trus Sean sakit, udah ya gue mau lanjut tidur"

Telpon pun Terputus. Akash langsung memesan Black Coffe. Akash menelpon seseorang lagi, kali ini ia menelpon anak buahnya untuk membawa motornya ke rumah sakit. Setelah meminum kopinya Akash membayar kopi tersebut lalu ia pergi ke ruangan Sean lagi. Saat Akash membuka pintu ruangan tersebut Sean masih memejamkan matanya. Vano sudah terbangun.

"Darimana kamu?" Tanya Vano

"Abis dari kantin bang" jawab Akash

"Kamu tidak akan pulang?" Tanya Vano lagi

"Engga bang. Akash kan udah bilang mau nunggu Sean disini" Jawab Akash

"Ya sudah, abang pulang dulu. Tolong jaga El ya" Ucap Vano lalu keluar dari ruangan tersebut.

Akash berjalan mendekati Sean, mengusap lembut pipi Sean. "Cepet bangun" Ucap Akash pelan

Sean yang merasa ada yang mengusap pipinya langsung membuka matanya. "Aka?" Panggil Sean

"Iya Sea, gue disini" Ucap Akash

"Lu ngapain disini?" Tanya Sean

"Gue nungguin lu semaleman disini sama Bang Vano. Cuman barusan bang Vano pamit buat balik" Jawab Akash tersenyum. "Kepala lu masih pusing?" Tanya Akash

"Sedikit" jawab Sean

"Perlu gue panggilin dokter?" Tanya Akash

"Gausah, gue mau tidur lagi aja biar gak ngerasa pusing" Ucap Sean.

"Yaudah lu tidur ya. Paling yang lain datengnya nanti jam 7an. Bara juga udah nyampe di Indo" Ucap Akash

"Iya" Ucap Sean lalu memejamkan matanya lagi. Akash langsung duduk setelah Sean tertidur. Ia menggenggam tangan Sean, rasa kantuk menghampirinya lagi dan Akash pun mulai tertidur kembali masih dengan menggenggam tangan Sean.

The Mafia Of Black AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang