Chapter 25

135 3 0
                                    

Setelah pulang dari pemakaman ayah Aldo, Asya langsung kembali ke apartemennya. Ia mengganti bajunya dengan baju rumahan. Saat sudah selesai Asya mendapatkan panggilan dari Aldo.

Ngapain dia nelpon gua?- batin Asya

"Iya halo Do kenapa?" ucap Asya setelah menjawab telponnya

"Gua tau lu dendam sama Sean karena lu di keluarin dari ASV"

"Terus kenapa? Apa yang mau lu tawarin buat gua?" tanya Asya

"Gua mau lu balas dendam sama Sean. Gua mau lu kerja sama bareng gua untuk ngancurin Sean."

Permainan dimulai tuan Prasetyo- Batin Asya

"Ok, apa yang gua dapet klo gua gabung sama lo?"

"Jelas uang dan tahta"

"Gua pikir-pikir dulu"

Kemudian Asya mematikan sambungan telponnya. Lalu ia mencari nomor seseorang untuk ia hubungi.

"Mengapa ia tidak mengangkat teleponku?" ujar Asya kesal kemudian ia berniat untuk pergi ke markas.

Setelah memastikan tidak ada yang mengikutinya ia langsung menjalankan mobilnya ke arah markas Black Angel. Tidak butuh waktu lama, Asya sudah berada di markas.

Ia berjalan masuk, "Dimana Sean?" tanya Asya saat berada di depan anak buah yang tengah berjaga di depan.

"Ada di ruang latihan nona" jawab salah satu dari mereka.

Asya langsung masuk dan berjalan ke arah Sean berada. Ia membuka pintu ruangan beladiri dengan kencang dan meneriaki nama Sean.

"SEAN!!!!" Teriaknya terlihat emosi

Sean yang tengah melatih langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang memanggilnya.

Kau tidak pandai berakting Sya- Batin Sean

Sean berjalan mendekat ke arah Asya, "Untuk apalagi kau ke sini?" tanya Sean dingin

"K-kau?!" ucap Asya sembari berjalan maju ke arah Sean.

Semua orang yang ada di sana kaget karena mereka tidak pernah melihat Asya sebelumnya. Akash langsung berjalan mendekati Sean.

"Lu kenapa Sya?" tanya Akash

"Gua gak ada urusannya sama lu. Urusan gua sama dia" tunjuk Asya ada Sean

"Mundur Ka" perintah Sean. Akash yang tidak ingin meninggalkan Sean pun tetap berdiri di samping Sean.

"Gua bilang mundur ya mundur jangan halangi gua buat hajar dia!" Bentak Sean.

Semua yang berada di sana bergidik ngeri melihat Sean. Akash pun pergi ke tempat awal ia berdiri.

Asya mengambil ancang-ancang untuk menyerang Sean. Ia mulai menyerang Sean dari mulai pukulan sampai tendangan. Sean yang memang sudah terlatih sejak kecil dengan gampangnya menangkis dan menghindar dari serangan Asya.

"Gua bakal kalahin lu" ucap Asya lalu menendang Sean.

"Coba saja" balas Sean sembari menangkap kaki Asya kemudian membanting tubuh Asya ke lantai membuatnya langsung tidak sadarkan diri.

Beberapa menit kemudian Bara dan Vino serta beberapa orang di belakangnya datang ke ruangan itu. "YAYA!!!" Panggil Vino yang langsung membantu Asya yang sudah terkapar.

"KELUARKAN DIA DARI SINI!!!" Perintah Sean Marah lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Latihan hari cukup, kalian bisa kembali ke kamar kalian" ucap Bara tegas lalu menyusul Sean ke ruangannya.

The Mafia Of Black AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang