Chapter 26

139 5 0
                                    

Setelah mendapat perlakuan yang kurang baik dari anggota Black Angel, Asya memutuskan untuk kembali ke Apartemennya. Ia merebahkan diri di ranjang empuk miliknya. Menatap langit-langit kamar tidurnya dengan tatapan penuh amarah.

Di ambil ponsel miliknya yang berada di atas nakas. Asya mencari nomor yang akan ia hubungi.

"Aku menerima tawaranmu" ujar Asya saat sambungan telepon terhubung.

"..........."

"Kirimkan saja Alamatnya aku akan datang malam ini"

Setelahnya, panggilan tersebut berakhir bersamaan dengan pesan yang masuk pada ponselnya. Asya menyeringai.

"Aku akan menghancurkanmu"

***

Sean bersama dengan Vano dan Blaze mulai memasuki mansionnya. Di ruang tengah sudah ada Marvel yang terduduk dan Arka yang berdiri sembari membereskan alat-alatnya.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Sean sembari mendudukkan dirinya di sofa.

"Keadaannya sudah membaik, hanya saja luka tembaknya akan memerlukan waktu yang lama untuk sembuh" jelas Arka

Sean mengangguk, "Arka, hubungi kakakmu suruh ia datang kemari. Dia harus melihat perkembangan Clay serta Blaze" perintah Sean.

"Tentu akan aku hubungi. Ah iya, Clay sudah ada di kamarnya bersama dengan laki-laki yang beberapa waktu lalu mengantarmu ke rumah sakit" ujar Arka lalu duduk di samping Marvel.

"Akash, namanya Akash. Pacarnya Axela" jelas Marvel.

"Aku tidak menyangka bahwa pimpinan terkuat Black Angel akan berpacaran dengan lelaki biasa seperti dia" balas Arka sembari menyenderkan tubuhnya.

Vano yang masih setia berdiri di dekat Sean akhirnya mendapat perintah dari yang adik. "Bang, lu simpen berkasnya di ruangan gue sekalian anter Blaze ke kamar abis itu lu bisa bersihin badan lu dan istirahat." Ujar Sean sembari menatap Vano yang hanya di balas anggukan oleh Vano kemudian dia meninggalkan Sean bersama Marvel dan Arka.

"Dia seorang kakak tapi lebih seperti asisten pimpinan kita" ujar Marvel.

"Diam kalian!" Seru Sean dingin. "Dan kau Arka, aku tidak akan sembarangan memilih pendampingku. Akash adalah putra tunggal keluarga Leonard. Kau tidak lupa kan siapa keluarga Leonard itu" ucap Sean menyeringai.

"Le-leonard?" Balas Arka kaget yang langsung menatap Sean.

"Tidak perlu kaget begitu. Tunggu saja, cepat atau lambat Black Crows akan bertekuk lutut di hadapan Black Angel" ujar Sean tersenyum licik. "Dan kau, cepat selesaikan tugas yang aku berikan" lanjut Sean sembari menunjuk ke arah Marvel.

Sean berdiri kemudian pergi meninggalkan kedua orang yang masih kaget atas ucapan yang dilontarkan Sean.

***

Semua inti Black Angel sudah berada di mansion dan kini mereka tengah menunggu sang pemimpin di ruang makan. Ya, ini sudah waktunya makan malam namun Sean belum juga keluar dari ruang kerjanya.

Vano dan Akash yang kebetulan baru tiba di ruang makan langsung mengambil tempat untuk makan.

"Dimana El?" Tanya Vano saat sudah duduk di tempatnya.

The Mafia Of Black AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang