Ya Tuhan, tolong bantu aku kali ini saja. Aku Mohon ... aku mohon.
Rintihan kesakitan berulang kali keluar dari mulutku yang kini bergetar hebat. Sesuatu masuk ke dalam vaginaku, terasa sangat perih. Dia benar-benar buas dan kejam bagai perangai binatang. Dia tidak menghentikan aksinya hingga merasa puas, walaupun air mataku terus saja mengalir deras. Tenagaku sudah terkuras habis tak berdaya. Apa yang bisa kulakukan lagi selain pasrah sekarang?
Setelah puas, lelaki bejad itu turun dari kasur dan mengenakan kembali celananya. Dia keluar meninggalkanku yang terbaring lemas tidak berdaya di atas kasur. Aku benar-benar tidak terima atas perlakuannya ini. Kesucianku telah direnggut olehnya, aku merasa bagai seonggok sampah yang telah dibuang karena sudah selesai dipakai.
Duniaku hancur dalam sekejap, aku menjadi wanita hina dan cacat.
Tangis yang terus saja pecah di dalam heningnya malam, namun air mata ini telah lama kering. Tak ada yang mengalir jatuh membasahi pipi. Aku terus meraung-raung dalam diam, dalam kesendirian. Suara sesenggukan sesekali keluar dari mulutku. Sementara lelaki bajingan itu, dia sudah pergi, tak peduli dengan perbuatan yang dilakukannya barusan.
Orang tuaku pasti akan sangat marah jika mengetahui ini. Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku takut.
LELAKI SIALAN! HIDUPKU SUDAH HANCUR.
*nb: cerita ini hanya fiksi semata. Fiksi memang diciptakan dari gambaran kehidupan sehari-hari. Namun, ini semua bukan kejadian yang sebenarnya terjadi di kehidupan penulis. Tidak tahu mungkin di dunia luar ada yang mengalaminya. Jadi, tolong jangan dijadikan inspirasi dalam aktivitas yang kurang baik seperti: bunuh diri, menyakiti diri sendiri, dan lainnya. Ambil baiknya dan tinggalkan buruknya. Kejadian buruk sepenuhnya dilarang untuk ditiru.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG KELABU [TAMAT]
ChickLitGenre: Fiksi Psikologi, Chiklit, Drama. "Hei, kamu! Ulurkan tanganmu! Aku akan mencoba menarikmu dari ruang kelabu itu." Setiap manusia memiliki masalah dalam hidupnya. Ada batas kemampuan yang dimiliki oleh tiap orang dan tentunya tidaklah sama. K...