-9.Hari ke dua

348 46 20
                                    

Sekarang hari ke dua untuk Andrian membuat Alena cinta kepada nya .
"Andrian sarapan dulu!" Ucap Lena, sebener nya Andrian ingin menolak nya, tapi perasaan seorang putra yang melihat raut sedih ibu nya tidak bisa untuk menolak.

Lena yang melihat Andrian mau sarapan bersama nya pun tersenyum .

Setelah sampai, Andrian pun langsung duduk.
" kamu mau makan apa?" Tanya Lena
"Nggak usah! Saya bisa ambil sendiri" ucap Andrian. Dan Lena yang melihat nya pun tersenyum getir

"Ada yang mau mamah mau bicarakan!" Ucap Bagas, Andrian hanya diam sambil memakan roti tersebut .

"Mamah akan berhenti berkerja" ucap Lena membuat Andrian menoleh.
"Emang saya perduli!" Setelah mengucapkan Andrian menaruh roti itu dengan kasar, lalu pergi untuk berangkat sekolah.

Lena yang melihat nya menangis, Bagas pun langsung melihat nya langsung memeluk Lena
"Sabar ini baru Awal,"

^^^^^

Andrian pun langsung pergi ke rumah Alena. Saat sudah sampai di rumah Alena.
Andrian pun langsung menuruni motor nya, lalu merapihkan rambut nya.

"Ternyata gue ganteng ya!" Ucpa nya sambil terus menetap pantulan dirinya di sepion kaca motor nya, setelah itu dia pun berjalan, dan mengetuk pintu rumah Alena.

Tok tok tok

"Iya sebentar!"teriakan seseorang di dalam rumah. Pintu pun terbuka dan menapilkan Helen.
"Eh kamu Andrian? Pasti mau ngejemput Alena ya!" Ucap Helen sambil tersenyum .

"Heheheh, bunda tau aja" ucap Andrian sambil tersenyum, dan Alena pun muncul dari belakang Helen,

"Lu, ngapain di sini!" Ucap Alena, yang baru saja datang .

"Ngejemput lu" Alena pun membulat kan mata nya.
"Gk, mendingan lu pergi!" Ucap Alena sambil mengusir Andrian .

"Hussss kamu gk boleh ngomong gitu!" Kata Helen sambil menepuk pelan punggung Alena

"Ihss, bunda sakit tau!" Kata Alena sambil memanyunkan bibir nya.

"Yaudah sana!" Ucap Helen sambil mendorong Alena .

"Iya, iya" ucap Alena
"Hati hati ya Andrian!" Ucap Helan, membuat Alena kesel

"Sebener nya itu anak nya gue atau dia?" Batin Alena.

Andrian pun langsung menarik tangan Alena, tampa seizin Alena, Andrian pun langsung memasangkan hlem di kepala Alena. Dan Alena tidak marah

Andrian pun langsung menjalankan motor nya.saat di jalan mereka tidak ada yang membuka suara.
"Udah cinta sama gue?" Tanya Andrian
"Belum" jawan Alena, membuat sedikit rasa sesak di dada nya, tapi dia tetep tersenyum.

"Waktu nya tinggal satu hari lagi! Dan kalau lu belum cinta, terpaksa gue harus menjauh dari lu" ucap Andrian, membuat hati Alena sedikit sakit hati.

"Ya nggak papa, lagian gue nggak bakal cinta sama lu!" Ucap Alena
"Tapi kenapa gue merasa nggak rela?" Batin nya, lagi dan lagi ucapan nya tidak sesuai dengan batin nya

"Okay" jawab Andrian, setelah itu mereka sama-sama diam.
"Apa dia marah?" Batin nya kala melihat Andrian diam
"Bodo lah, lagian kenapa gue perduli?" Lanjut nya.

Andrian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang