1

6.2K 454 52
                                    


Happy reading gaisseeu~♥

Happy reading gaisseeu~♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakk!

"Auwh...." rintih Renjun ketika punggungnya menabrak tembok di belakangnya dengan sangat kencang.

Grep!

Kerah seragam Renjun tiba-tiba dicengkram dengan sangat kencang, membuat dirinya sedikit kesulitan untuk mengambil nafas.

"Lepasin, kak..." pinta Renjun kepada si kakak kelas yang mencengkeram kerah seragamnya dengan nafas yang sedikit tersenggal-senggal.

"Cih! Lepas kata, lo?!" Ujar si kakak kelas dengan nada suara yang sedikit tinggi dan wajah remehnya.

Bruk!!

Kakak kelas itu menghempaskan tubuh Renjun ke tanah dengan tidak manusiawinya, membuat tangan dan lutut Renjun terluka karenanya.

Kakak kelas itu mendekat ke arah Renjun, membuat Renjun bergerak mundur perlahan karena takut ia akan berbuat macam-macam lagi.

Ingin sekali Renjun berteriak minta tolong, tapi sekolah sudah sepi karena semua guru dan siswa sudah pulang sejak tadi.

Tuhan.... Tolong renjun....

Kaki kanan kakak kelas itu menginjak lutut Renjun yang terluka dengan sangat kencang, membuat Renjun spontan menjerit kesakitan.

"Ah... Sakit, kak..."

Air mata Renjun kini sudah mengalir dengan sangat deras.

"Gue peringatin sama lo..."si kakak kelas berjongkok di hadapan Renjun dengan jari telunjuknya yang mengacung tepat di hadapan wajah Renjun," Jauhin Jeno! Dia cuma milik gue! Ngerti?" Ujarnya mutlak.

Renjun diam saja. Sungguh badannya terasa sakit semua. Rasanya seperti remuk.

Plak!

Pipi Renjun terasa panas setelah Kakak kelas itu menamparnya dengan sangat keras.

"Kalau orang tanya itu dijawab! Ngerti, nggak?!" Mata kakak kelas itu menatap Renjun dengan sangat tajam, membuat tubuh Renjun bergetar ketakutan.

Belum sempat Renjun membuka suara, sebuah teriakan terdengar di indra pendengaran mereka berdua.

"Hey Siyeon! Apa yang kau lakukan kepadanya?!"

Suara teriakan itu membuat tubuh si kakak kelas a.k.a Siyeon seketika mematung di tempat.

"Je-jeno?"

Ya. Itu Jeno. Lee Jeno. Orang yang menjadi alasan seorang Park Siyeon menyiksa Huang Renjun dengan alasan cemburu.

Orang yang bernama Jeno itu segera berlari menghampiri mereka.

Jeno menetap Siyeon tajam. Kemudian tatapannya beralih kearah Renjun yang sedang kesakitan.

amore°||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang