CHAPTER 13

702 52 0
                                    


Brakkkk...

"aaahhh sialll gue harus buat perhitungan , Ali cuma milik gue dan selamanya cuma milik gue"Teriaknya

"Tasya apa yang lo lakuin, stop lo ngelakuin hal aneh-aneh biarkan Ali bahagia sama pilihannya"ucap sang kakak

"no no no Ali cuma milik gue kak , gadis itu tidak berhak memiliki Ali"ucap Tasya

"seharusnya lo tau Tas ini balasan atas kelakuan lo 5 tahun lalu dan lo harus terima "ucap Diandra istri Bani

"iya Tas lo harus bisa terima buat kebahagiaan lo dan Ali jadi jangan ganggu Ali Sama kebahagiannnya lo juga harus nyari kebahagian juga"ucap Bani

"kalian gak tau apa-apa tentang kebahagian gue mending kalian diemm gak usah ikut campur urusan gue, " ketus Tasya

"ahh dan satu lagi jangan halangi apapun yang gue lakuin atau kalian akan tau akibatnya , gur gak perduli lo kakak gue atau bukan kalau halangi jalan yang gue lakuin akan celaka ingat itu" lanjutnya dan segera berlalu

Sedangkan Arbani dan Diandra menatap Tasya tak percaya dia akan melakukan itu terhadap mereka, Bani menghembuskan nafasnya kasar dia harus menghalangi apa yang dilakukan oleh Tasya apapun resikonya.

*****

Dilain tempat Aurora masih memikirkan bagaimana caranya untuk menggagalkan rencana Tasya yang akan mencelakakan Prilly ataupun Ali .

"kamu kenapa sih yang mondar mandir saja dari tadi" ucap seorang pria sembari merangkulnya

"beb aku bingung harus bagaimana" ucap Aurora

"emang ada apa yang"

"duhhh Dewaaa aku lagi bingung Tasya mau mencelakakan calon istri Ali mantan kekasihnya dlu kamu tau kan dia sangat keras kepala dan tak mau dihalangi aku takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan terjadi kepada Tasya"ucap Aurora kepada Pria bernama Dewa itu sang tunangan

"aku akan bantu kamu yang , kamu tenang saja yaa, kita ajak kerjasama sahabat Ali dan calon istrinya itu maaf ya aku tadi gak bisa nemenin kamu disana"ucap Dewa

"maksih yangg, iya yang gak papa aku tau kamu lagi sibuk ngurusin kantor"ucap Aurora

Aurora Dwi maharani dan Ardian dewa satria adalah sahabat Tasya yang mengerti keadaan Tasya selama 5 tahun ini mereka bahkan yang membantu Tasya sembuh dari depresinya 4 tahun lalu dan Akhirnya itu yang membuat mereka tambah dekat dari sahabat berubah menjadi tunangan hal itu tak pernah terfikir oleh Aurora atau pun Dewa kalau mereka akan lebih menjalani hubungan dengan serius.
Dewa memeluk tunangannya itu bermaksud menenangkan dan pelukan itu dibalas tak kala erat oleh Aurora menandakan dia nyaman dipelukan sang tunangan itu karena dia sedari tadi merasa was was tentang apa yang akan dilakukan oleh Tasya dan dia merasa beruntung dengan adanya Dewa disaat seperti ini.

****
Seminggu berlalu Ali telah disibukkan dengan pekerjaan kantor yang menumpuk dia membaca kontrak-kontrak kerja yang ada dimeja kerjanya matanya menatap berkas yang ada ditangannya hingga tanpa sadar ada yang membuka pintu ruangannya dengan suara yang keras.

Braakkkk...

Ali yang mendengar itu mengangkat wajahnya dan terkejut siapa yang masuk dalam ruangannya itu

"Tasyaa "

Prilly tersenyum riang memasuki kantor calon suaminya itu sapaan yang terlontar untuknya ditanggapi dengan senyuman hingga sampai di meja sekertaris Ali dia tetap tersenyum.

"mbak Lia mas Ali ada " ucap Prilly

"ehh bu Prilly pak Ali ada bu sedang ada tamu"ucaP Lia

"penting ya tamunya, "

PENGOBAT HATI YANG TERLUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang