CHAPTER 14

696 57 1
                                    


Ali memeluk gadis yang berstatus calon istrinya itu gemas dengan apa yang dilakukannnya dia tak menyangka pada gadis itu yang tadinya galak jadi malu-malu kucing dan menengelamkan wajahnya didada bidangnya diam-diam prilly tersenyum didalam pelukan Ali hingga suara ketukan membuat mereka melepaskan pelukan itu.

Tok
Tok
Tok

"mengganggu"ucap Ali sedangkan prilly dia terkekeh dengan apa yang dikatakan calon suaminya itu

"sayang kamu masuk ruangan itu dulu yaa "ucap Ali dan diangguki oleh prilly.

Tok
Tok

"masuk"ucapnya tegas dan datar

Terlihat seorang pria tampan yang berjalan sambil membenarkan kacamatanya , meski pakai kacamata dia tetap terlihat tampan .

"selamat siang pak Ali " ucapnya

"siang, silahkan duduk" ucap Ali

"saya perwakilan Angkasa grup pak" ucapnya

"baiklah bagaimana boleh saya lihat berkas-berkasnya "

"iya silahkan pak, "

"apa untungnya kerja sama ini, saya lihat banyak sekali hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya"ucaP Ali

"ya pak banyak keuntungan dari kerja sama ini termasuk 25% saham perusahaan Angkasa grup berada ditangan bapak, dan yang mengurusi kemaren itu tangan kanan pak Hendra dan saya ditunjuk melanjutkan ini saya hanya membawa apa yang telah dibuat sebelumnya "

"oke baiklah nanti saya pertimbangkan lagi kerja sama ini "

"baik pak, jadi gini..."

Ali dan pemuda itu terus membahas masalah kerjasama yang dilakukan oleh perusahaanya dan perusahaan Angkasa grup itu waktu terus berjalan hingga 2 jam mereka membahas kerja sama itu sedangkan prilly yang berada didalam ruangan pribadi milik Ali lama kelamaan merasa bosan karena sedari tadi dia hanya tiduran baca-baca buku dan itu membuatnya merasa bosan, bagaimana tidak 2 jam dia berada didalam ruangan itu membuatnya bosan dia yang sudah tak mendengarkan suara disana pun mengernyit dan berniat keluar dari ruangan itu.

Ceklekk..

"Masss aku bosann"ucapnya manja

Ali dan pemuda itu menatap seseorang yang baru keluar dari ruangan itu Ali menepuk kepalanya dan sedikit meringis karena melupakan calon istrinya itu sedangkan pemuda itu menatapnya dengan membulatkan matanya .

"prilly" ucapnya

Prilly menoleh dan menatap kaget

"kak Dikta"ucapnya kaget.

Ruangan itu terasa akward sesaat , Ali menatap keduanya dengan Alis mengernyit dia tak tahu kalau calon istrinya itu mengenal pria yang ada dihadapanya itu.

"kamu kenal sama dia" ucap Ali

"emmm iya mas " ucap Prilly berjalan menghampiri Ali dan duduk disofa samping Ali

"kenal dimana"ucap Ali

"ahh kakak tingkat aku dulu mas waktu sma"ucap Prilly

"ohhh "

"lo kerja disini prill" tanya Dikta

"gakkk"

"terus lo kok ada disini, yang gue tau lo bukanya masih kuliah yaa pasti udah semester akhir kan" ucap Dikta

"hemm yaa gue masih kuliah semester akhir, ya gpp dong gue main kesini emang salah yaa "ucap Prilly

"dikira mall kali main, ini kantor gak cocok buat cewek kaya lo "ucap Dikta

PENGOBAT HATI YANG TERLUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang