#Bully2&Hukuman

89 7 10
                                    

                                 

"SADIRA!!! Maju kamu ke depan!"

Sadira segera berdiri dari kursinya tapi belum sempat ia maju Pak Nizwar kembali mengeluarkan suara.

"Ini apaan lagi kamu pake baju olahraga, kamu tahu kan saya ngajar pelajaran matematika."

Sadira tidak menjawab, ia hanya menundukan kepala menatap lantai yang sedang ia pijak.

"Tapi pak, dira gak pake baju seragam karena di..." Belum sempat Hani menyelesaikan kata katanya sadira sudah memotong omongan Hani.

Tadi saya jatuh dan baju saya kotor pak."

"Udah jangan banyak alesan, kamu saya hukum pergi ke luar jangan masuk sampai jam pelajaran saya habis!!"

"Iya pak, permisi."

Sadirapun berjalan keluar, ia hanya duduk di depan kelas sembari membaca buku karena ia tidak mau ketinggalan materi hari ini, meski ia tidak diizinkan untuk ikut belajar. Stidaknya jika Sadira membaca materinya ia tidak akan terlalu ketinggalan materi di pertemuan selanjutnya.

Bel keempat pelajaran sudah berbunyi pertanda kalau jam pelajaran Pak Nizwar telah selesai. Dan tiba waktunya pelajaran Olahraga setelahnya.

Sadira segera berdiri hendak masuk ke kelas karena Pak Nizwar baru saja keluar dari kelasnya.

"Dir,kenapa sih kamu gak bilang aja tadi sama pak Nizwar kalau kamu dikerjain sama Cantika?" Tanya Mila setelah Sadira duduk di kursinya.

"Iya nih tadi aku mau bilang sama pak Nizwar kalau kamu itu di kerjain, kamu kok malah motong omongan aku terus bohong sama pak Nizwar soal baju kamu?" Tambah Hani.

"Gak usah lah aku udah maafin mereka lagian mereka cuma becanda. Dan aku takut malah panjang urusannya kalau guru tahu." Jawab Sadira pada akhirnya setelah sekian menit hanya diam mendengarkan ucapan teman-temannya.

"Udahlah gapapa, mending kita segera ke lapang nanti dihukum lagi gara-gara telat." Canda Sadira sembari tertawa dan berjalan meninggalkan teman-temannya.

Mila dan Hani hanya menggeleng sembari melihat Sadira kemudian segera mengikutinya untuk pergi ke lapangan.

"Ayo anak anak semuanya kumpul kita pemanasan dulu." teriak Pak Dedi selaku guru olahraga.

Setelah semua melakukan pemanasan, Pak Dedi menyuruh mereka untuk bermain volly untuk pertemuan kali ini.

"Dir, mil ikutan yuk udah lama juga gak main." Ajak Hani

"Yukk..!" Jawab mereka serempak.

Tiba tiba Cantika datang dengan kedua temannya lalu mendorong Sadira.

Sadira yang sedang dalam posisi tidak siap dengan dorongan Cantikapun jatuh "aduuhhh"

"Rasain tuh ngapain juga lo sok sok mau ikut- ikutan main, lo tuh gak pantes tau!" Ucap Putri dengan nada mengejek kepada Sadira.

"Lo tuh apaan sih? dira juga mau ikutan kali." Jawab Mila membela Sadira.

"Tapi dia tuh gak pantes main sama kita, dia tuh anak orang miskin, gimana kalau kita ketularan miskin kaya dia."

"Hehh, miskin tuh bukan virus kali bisa nular!" Tambah Mila.

"Yaudah aku gak ikutan Mil, Han, kalian aja deh yang ikut. Lagian juga aku mau ke kelas, aku agak pusing."

"Tapi dir," Hani segera menahan tangan Sadira.

"Udah gakpapa." Sadira melepas genggaman Hani sembari memberikan tatapan meyakinkan Hani kalau ia tidak apa-apa.

"Drama banget deh najis." Ucap Cantika sembari melenggang pergi dari sana.

Sadirapun pergi meninggalkan lapangan menuju ke kelasnya. Saat sampai di kelas Sadira langsung duduk dan menaruh kepalanya di atas tangan yang ia tumpuk di meja kepalanya. Sadira lelah,yaa dia lelah dengan semua yang terjadi padanya tapi dia yakin suatu saat ia akan bersinar dan ia yakin suatu saat dia juga akan dihargai oleh teman temannya. Tidak lama kemudian sadirapun tertidur.

Saat ini pelajaran olahraga sudah habis dan bel pergantian pelajaran pun telah berbunyi. Mila dan Hani pun bergegas mengganti pakaian mereka dan menyusul sadira ke kelas.

"Han, cepet dong ganti bajunya biar kita cepet nyusulin sadira ke kelas."

"iya ini juga udah, sabar napa."

"yaudah yuk."

"yuk."

Jam pelajaran olahraga telah habis semua orangpun segera pergi meninggalkan lapangan dan masuk kembali ke kelas.

Terlihat di kelas ada Sadira yang sudah terbangun dari tidurnya.

Tidak lama setelah bel guru pelajaran lainpun masuk dan mereka semua belajar seperti biasa.

Kriinggggg,,,kringgg,,,

Bel pulang sudah berbunyi. Semua murid berhamburan meninggalkan kelas, begitupun dengan sadira.

Seperti biasa Sadira pulang dengan berjalan kaki, saat sedang berjalan tiba-tiba  ada air menjiprat mengenai kaki Sadira.

"apa ini, aduh kotor lagi celana aku".

"aduh.. maaf yah gue sengaja hhaaaa".

"Cantikaaa!!"

Cantika malah menertawakan Sadira,dan sama sekali tidak merasa bersalah sedikitpun. Sadirapun meninggalkan Cantika yang sedang tertawa dengan terbahak bahak.

(Setibanya dirumah)

"Nak, baju kamu kenapa kotor?"

"Tadi aku jatuh bu di jalan pulang." Bohong Sadira karena ia tidak ingin membuat ibunya khawatir.

Selama ini memang ibunya Sadira tidak tahu kalau anaknya selalu mendapat perlakuan tidak baik dari temannya di sekolah.

"Hati-hati makanya kamu kalau lagi jalan, yaudah ganti baju terus langsung makan."

"Iya bu, ohh iya ibu mau kemana lagi?"

"Ibu mau nyuci di rumah bu Rini."

"Dira ikut ya bantuin ibu."

"Gak usah ibu masih kuat kok, lagian kamu cape baru pulang."

Ibu Ani segera pergi setelah meyakinkan anaknya kalau ia tidak merasa capek, tentu saja ia hanya berbojong kepada anaknya karena kenyataannya ia merasa capek. Tetapi ia tidak ingin menunjukannya di depan Sadira.

Author

Haii hai haii aku up nih hhe:'v
Makasi buat kalian yang mau baca cerita aku yang ambyar gak karuan inii:'(
Dan tolong yaa jan lupa voment biar akunya semangat nulisnya gituloo wkwk:'v

shine like the sunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang