#Back to shool

7 3 0
                                    

                                

Setelah memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah selama dua hari lamanya, akhirnya Sadira kembali lagi menjalani rutinitas sekolah seperti biasanya.

Pagi ini ia memutuskan menaiki angkutan umum untuk sampai ke sekolahnya. Hanya menghabiskan beberapa menit hingga ia sampai, yang kemudian disambut hangat oleh kedua sahabatnya yang memang sudah menunggu kedatangan Sadira selama dua hari ini.

Tidak lama setelah Sadira duduk datanglah Dika yang juga mengambil posisi duduk di samping Sadira, tidak lupa ia menanyai kabar sadira setelah insiden pada malam itu terlebih lagi mereka juga tidak bertemu selama beberapa hari.

“Lo sehat Dir?” tanya Dika setelah beberapa saat dia duduk dan melihat Sadira sekilas.

“Emm...Alhamdulillah.” Jawab Sadira tanpa menoleh ke arah Dika karena dia merasa sedikit canggung mengingat pada malam itu dia spontan memeluk lelaki di sampingnya setelah keluar dari toilet yang terkunci dan sudah tidak terpakai. Berkat Dika juga Sadira berhasil ditemukan dan langsung diantarkannya pulang ke rumah.

Seorang guru masuk ke kelas setelah bel tanda masuk terdengar. Pelajaran pertama di mulai dengan presentasi Bahasa Indonesia di lanjut dengan mata pelajaran lainnya hingga jam istirahat tiba. Semua orang di kelas berhamburan keluar.

Sadira yang masih menulis mendongakan kepala saat tiba-tiba telapak tangan mendarat di tangannya yang sedang menulis. Ternyata itu tangan Dika yang sudah berdiri dari kursinya sambil menatap Sadira yang masih terduduk.

“Sorry.” Ucap Dika sembari melepas tangannya dari tangan Sadira. Sadira masih saja terdiam sampai Dika kembali membuka suaranya.

“Dir kantin yuk laper.” Katanya sambil memegang perutnya dan berakting seakan ia benar-benar kelaparan. Meski mungkin Dika memang kelaparan karena dia tidak sarapan pagi tadi.

“Tapi aku bawa bekal!” Jawab Sadira

“Yaudah tungguin gue.” Ucap Dika kemudian lari keluar dari kelas menuju ke kantin.

Tidak selang lama Dika kembali ke kelas sembari membawa satu mangkok bakso dan dua gelas teh manis, yang satunya Dika berikan kepada Sadira.

Menerima segelas teh manis yang Dika berikan kemudian Sadira mengucap terimakasih, Sadira langsung menyantap bekal yang sudah ibunya siapkan tadi begitu pun Dika yang menyantap makanan yang sudah ia beli dari kantin tadi.

Mereka begitu fokus pada kegiatannya sampai mereka tidak menyadari kalo di meja bagian depan Cantika sedang menatap mereka dengan tatapan tidak suka. Ralat ,hanya kepada Sadira.

Selesai makan mereka membereskan bekas makanan kemudian kembali belajar lagi dengan tenang sembari menunggu waktu pulang datang.

Hari itu Cantika sama sekali tidak mengusik Sadira, bahkan sama sekali tidak memunculkan wajahnya di depan Dika seperti biasanya. Padahal kemarin-kemarin ia selalu saja mencari perhatian dan juga atensi dari Dika.

Semacam ada sesuatu yang membuat sikap Cantika berubah pada hari itu. Malahan ia berpindah tempat duduk dari yang semula hanya selang satu meja dengan Dika sekarang ia duduk di meja paling depan.

Author:
Maaf chapter ini pendek banget^^

shine like the sunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang