02.00

51 9 1
                                    

~Petunjuk~

Yu huuu !!
Masih setia buat baca kisah Senja ?
Next aku bakal update seminggu sekali yaa!
Kalau gak hari Jumat ya hari Minggu ,pokonya selalu ikuti ya ! ,Jangan lupa vote dan ikuti ,,komen kalo ada typo
Kalau ada saran juga komen aja ya!

Happy reading!!!

*******

" Ada yang bisa saya bantu?"

Senja menoleh dengan cepat ke asal suara "bugh" Senja tidak sengaja menjatuhkan buku yang ia pegang , jantungnya berdetak kencang ,ia segera mengambil buku itu dan langsung membungkuk " maaf saya tidak sengaja " ucap Senja dengan lirih ,'takut' itu yang ia rasakan karna pada dasarnya Senja adalah orang yang pemalu ,

Dokter itu berjalan mendekati Senja,rasa takut menjalar di sekujur tubuhnya ,Senja semakin menunduk tak berani menatap mata Dokter itu .

"Kamu Senja?"
"Iya " jawab Senja masih dengan keadaan kepala menunduk ,
" Kenapa kamu menunduk ? Apa wajah saya seseram itu hingga kamu tidak berani menatap saya?"tanya Dokter itu kepada Senja ,jantung Senja semakin berdetak kencang apa yang harus ia lakukan , Senja menggeleng dengan cepat .

" Silahkan duduk" ucap Dokter itu seraya pergi ke meja nya, Senja mengangguk dan berjalan mengekor di belakang dokter itu.

Sekarang keduanya duduk berhadapan ,keheningan terjadi beberapa saat
" Nama saya Edwin fajar Ramdani ,panggil saja dokter Fajar " dokter itu mengenalkan dirinya dengan senyum yang bisa di bilang sangat manis 😁, "oh tuhan mengapa senyum nya begitu manis " batin Senja sambil terus memandangi dokter itu ,

Merasa ada yang memandanginya Fajar mulai risih ia mengayun ngayunkan tanganya ke hadapan Senja "hai " Senja dengan cepat menoleh,sadar dari lamunannya kini Senja kembali menunduk " apa yang kamu lakukan Senja" umpatnya dalam hati .
" Ada masalah? " "Enggak dok " kini Senja ingin sekali pergi dan bersembunyi dari kemaluannya di hadapan Fajar

" Hari ini , saya akan memberi tahu apa yang harus kamu lakukan untuk menjaga dan mengembalikan wajah kamu seperti dulu " Senja mengangguk dan mendengar penjelasan dari Fajar .

Sudah satu jam lebih mungkin Senja mengobrol dengan Fajar , Sikap Fajar yang ramah membuat Senja merasa nyaman untuk terus mendengarkan penjelasan Fajar .

" Mungkin hanya itu yang bisa saya jelaskan ,jangan lupa Minggu depan untuk kembali , kamu boleh keluar " Fajar mengakhiri pertemuan nya dengan Senja dan mempersilahkan Senja untuk pulang " Senja"Fajar memanggil Senja yang hendak berdiri dari duduknya .
" Iya dok"
" Kalau saya boleh saran sebaiknya kamu memakai hijab ,itu akan lebih baik dari pada terus memakai topi dan selendang untuk menutupi luka kamu , penyembuhan itu tidak cepat , tapi kalau kamu tidak mau ya saya tidak memaksa ,Toh itu hidup kamu"
Senja masih diam di tempat mencoba mencerna baik baik apa yang di ucapkan Fajar
" Baik Dok ,saya permisi " Senja pun pergi keluar dari ruangan itu .

***

" Kakak" Embun berlari ke arah Senja yang baru masuk " Embun kangen " Embun memeluk kakaknya dengan erat " kakak juga kangen " Senja membalas pelukan Embun dengan mengelus punggung kurus Embun .

" Kakak tau nggak ?, Di rumah selama kakak nggak ada kak Petang itu usil banget ,pulangnya juga sore ,sering keluar kan Embun gak ada temen main nya " Adu Embun sambil sesekali melirik tajam ke Arah Petang ,Petang yang perlahan mendekat langsung membantahnya" kata siapa orang kak petang jarang main ,pulangnya juga kayak biasa ,kamunya aja yang manja" omel Petang pada Embun ,keduanya kini tak saling memandang ,Senja yang dari tadi hanya menjadi penonton drama kedua adiknya mulai bingung " udah ya kakak Senja ke kamar dulu Kasin baru pulang " ucap mama mencairkan suasana " yaudah Embun ke kamar ya ,kak Senja jangan lupa bobok " ucap Embun sambil berlari ke kamarnya yang ada di lantai atas di ikuti oleh Petang di belakangnya .

Senja geleng geleng kepala sendiri melihat kelakuan adiknya ,,ia merasa ingin terus di berada di samping keluarga nya melihat pertumbuhan adiknya yang semakin besar ,dan menjaga ke dua orang tuanya .

***
Cahaya matahari pagi menembus tirai jendela kamar Senja , membuat perlahan mata Senja terbuka yang semulanya terpejam .

Hari ini Senja belum memutuskan untuk kuliah ia masih butuh waktu ,dan hari ini ia akan menghabiskan waktu untuk menjenguk sahabatnya Bintang ,maklumlah dari kejadian tidak ada waktu yang pas untuk menjenguk Bintang .

Senja bangun dan langsung pergi ke kamar mandi ,ia melihat pantulan wajahnya dari kaca ,meraba wajah cantiknya kini berubah menjadi buruk rupa.

Ia teringat kembali kata kata dokter Fajar " apa seharusnya aku melakukan apa perkataan dokter Fajar " gumamnya dalam hati " ah tidak , nanti akan ku bicarakan dengan mama" ucapnya lalu melanjutkan membersihkan diri.

*******
TBC

Gi mana ceritanya?
Dilanjutkan apa nggak?
Soalnya biasanya itu aku males kalo udah gak mood .
Komen ya biar semangat nulisnya !

Mau tau kisah lanjutan Senja baca terus yaaa!

Kira kira Senja nurutin perkataan Dokter Fajar apa nggak ya???

Maaf kalo ada typo

🌵 See you next time 🌵

Salam manis

Nizmazzalfa

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang