07.00

64 7 8
                                    


Assalamu'alaikum guys ,makasih yang masih setia buat baca kisah Senja .

Boleh tau kalian dari kota mana aja??

Happy reading

******

Kasih asupan pak dokter dulu😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kasih asupan pak dokter dulu😂.

******
Hari ini Senja tidak ada kelas ,namun ia masih berangkat ke kampus untuk menyelesaikan beberapa urusan .

"Kok gua capek ya " ucap Senja sambil melepas masker dan selendangnya di hadapan Bintang .

"Istirahat dulu jangan dipaksa ,kantin yuk"aja Bintang yang kebetulan juga lapar. Senja mengangguk tanpa basa basi karna cacing cacing di perutnya sudah tidak tahan .

*****
Mereka berdua berjalan ke arah kantin yang nampak ramai oleh manusia manusia yang kelaparan sama seperti mereka.

"Gua pesenin bakso ya Lo tunggu sini !"ucap Bintang yang mendapat anggukan dari Senja .

Mata Senja tak dapat berhenti melihat lihat sekitar mencoba mencari hal yang menarik .

Namun seketika matanya berhenti ketika menangkap sosok Angkasa berjalan ke arahnya.Aura yang di tampilkan Angkasa pun berbeda ,lebih baik dari sebelumnya

Angkasa kini berhenti tepat di hadapan Senja ,"key ,boleh gua duduk di samping loh?"tanya Angkasa ,namun senja masih terdiam .merasa tak mendapatkan jawaban Angkasa pun langsung duduk di samping Senja .

Senja melotot ke arah Angkasa yang tiba tiba duduk di sampingnya  "kok Lo duduk sini sih ,ini tempatnya Bintang ,sana sana !"usir Senja tak terima bangku Bintang di duduki oleh Angkasa .

"Nggak apa apa,gua kan bisa duduk sini !"Bintang datang membawa dua mangkok bakso di tanganya .
"Bintang aja nggak marah kenapa Lo marah key"gumam Angkasa pada Senja .
"Ya karena gua nggak Bintang!"sahut Senja tajam .

Kini Senja dan Bintang tengah melahap bakso yang ada di hadapannya , sementara Angkasa hanya terdiam sambil memandangi muka Senja yang terlihat merah karena hawa panas dan keringat di tubuhnya .Senja mulai risih dengan tatapan Angkasa yang mengarah kepadanya .

"Gak usah liat liat!"sindir Senja tanpa memandang Angkasa "sombong amat!"balas Angkasa pula kepada Senja .merasa kesabaran nya mulai habis gadis berambut cokelat itu menghadap Angkasa "mu Lo apa sih An?"
"Mau ku kamu"Jawab Angkasa enteng ,Senja tersedak mendengar jawaban Angkasa yang nyeleneh.buru buru ia mengambil es di hadapannya untuk meredakan sakit .

"Gitu aja salting neng" Angkasa kembali menggoda Senja ,"Nang neng nama gua bukan neneng ,lama lama ngeselin banget ya lu An ,mulut Lo pedes banget, kayak emak emak!"Senja bangkit dari duduknya .

"Gua duluan ya tang nanti gua telfon ini uangnya!"Senja pergi dari kantin meninggalkan Angkasa dan Bintang .

Kini Angkasa hanya bisa melihat punggung Senja yang mulai hilang di ujung lorong"kamu nggak berubah Key itu yang aku suka dari kamu"ucap Angkasa dari dalam hati yang tak mampu di dengar oleh Bintang .

Tak hanya itu banyak kata yang sudah ia ucapkan sekadar untuk memuji Senja dari dulu di hatinya namun Senja belum menyadari itu dan ia terlambat karena Arjuna lebih dulu menyatakan cinta pada Senja ,dan ketika  ia ingin merebut kembali Senja Angkasa malah kehilangan Arjuna .

Angkasa Buru buru sadar dari lamunannya kini,ia akan merasa bersalah ketika mengingat kejadian itu ."gua duluan ya tang!"pamit Angkasa yang hanya di balas anggukan singkat dari Bintang yang menyeruput es teh .

******

Sore itu Di kota metropolitan ini banyak kendaraan di jalan ,bisa di tebak akan ada kemacetan karna banyak orang yang baru pulang berkerja.

Senja memuutuskan  untuk lewat di dalam gang ,selain menghindari kemacetan Senja juga ingin mengistirahatkan otaknya sejenak dengan hal hal yang berat ,kini dirinya berjalan di gang sempit ini ,banyak pasang mata menatap Senja heran namun Senja hanya memasang senyum kecil .

Anak anak berlari lari mengingatkanya masa kecil nya dulu yang makan saja  susah ,apalagi bermain dulu ia tak pernah memikirkan itu .

Dan dua orang yang paling istimewa dalam hidupnya muncul pak Herman dan ibu Jean , mama papa Senja membawanya dalam kehidupan yang baik dan merawatnya sampai sekarang .

Kalaupun nanti Senja bertemu dengan ibu kandungnya (mungkin)ia pasti akan memilih untuk tinggal bersama orang tuanya sekarang bukan karena ia benci tapi mengingat apa yang mereka lakukan membuat Senja berpikir dua kali .

"Awas!!"teriakan seseorang itu membuat Senja tersadar dari lamunannya dan menengok ke belakang ,sebuah motor melaju dengan cepat ,buru buru Senja menghindar ke bahu jalan .

Ia terduduk lemas di  pinggir jalan, apakah baru saja ia menghadapi maut ,ini untuk kedua kalinya Senja selamat , apakah ia benar benar pendosa sehingga banyak maut menjemput nya .

"Mbak nggak apa apa?"seseorang menghampiri nya ,"lah key kamu kok di sini?"seseorang itu Angkasa "oh tuhan mengapa dia da di mana mana"batin Senja dalam hati ,buru buru ia menetralkan raut wajah nya ke semula .

"Nggak apa apa cuman pinggang encok  aja "jawab Senja ketus dan berusaha berdiri namun nihil kenapa pinggangnya sakit sekali padahal ia tadi cuman berpura pura mengatakan encok .

"Nggak bisa jalan?"tanya Angkasa "bisa kok kata siapa nggak bisa "Senja berusaha bangkit kembali namun sakitnya menjalar ke punggung .dan ia terjatuh"Auh "Senja meringis kesakitan ketika tubuhnya berhadapan dengan aspal

Senja tersentak kaget ketika tubuhnya di bawah naik ke gendongan punggung Angkasa "ih turunin gua gak!"peringat Senja tajam "mau turun gua tinggalin gak ada yang bantu " Senja langsung terdiam ,benar apa yang dikatakan Angkasa ia tak mungkin duduk di situ menunggu jemputan mamahnya .

"Terus gua mau di. Awa kemana?"tanya Senja lirih ."ke pelaminan mau?"valas Angkasa sambil meringis "bobroknya di buang " Senja memukul pundak Angkasa pelan .

Banyak orang melihat mereka, Senja mulai risih dengan ini semua akhirnya ia bersembunyi si belakang kepala Angkasa.
"Cepetan gua malu di liat orang orang"lirih Senja dari balik kepala Angkasa , Angkasa yang mendengar itu terkekeh kecil .

Sekitar beberapa menit berjalan Angkasa memberhentikan langkahnya "ini rumah siapa?"tanya Senja dan ok mendongak mencoba mencari tau "ntar Lo tau " Angkasa memencet bel yang da di samping pagar rumah itu ,rumahnya tidak terlalu besar namun lebih baik dari rumah rumah tangga da di sini.

"Iya bentar "suara dari dalam rumah itu seperti tak asing bagi Senja .

"Ada apa An ?"
"Loh...."ucap Senja tak percaya .

*******

 Karna nggak sanggup bayar 2,3 M author di nyatakan bangkrut😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karna nggak sanggup bayar 2,3 M author di nyatakan bangkrut😭.

Jangan lupa buat vote ya
Awas typo ada di mana mana .

Salam manis

Nizmazzalfa

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang