Chapter 3

6 2 0
                                    

Dia ganteng.

🎬

              Atlantic SHS adalah sebuah Sekolah Menengah Atas Swasta yang berdiri dibawah Yayasan Damai Sejahtera. Kawasan sekolah ini terbagi menjadi empat bagian. Yang pertama ada Preschool atau yang lebih dikenal dengan TK, Elementary School--Sekolah Dasar, Junior High School--SMP, dan yang terakhir adalah Senior High School--SMA. Sekolah-sekolah tersebut lebih dikenal dengan nama AIS--Atlantic International School.

                 Terkhusus untuk jenjang SMA, ada tiga gedung kelas yang berlantai 4. Setiap gedung dikhususkan untuk 1 jurusan saja. Gedung A khusus untuk siswa-siswi yang mengambil jurusan IPS. Lantai dasarnya dihuni oleh murid kelas X IPS 1 dan X IPS 2. Lantai duanya dihuni oleh siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2, sedangkan lantai tiganya dihuni oleh siswa kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2. Lantai empatnya merupakan kafetaria atau yang lebih dikenal dengan kantin pada sekolah-sekolah di Indonesia pada umumnya.

               Saat ini, lantai tiga gedung A--yang merupakan area kelas XII IPS 1 dam XII IPS 2--sedang ramai-ramainya. Mungkin, karna ini adalah jam lunch atau mungkin juga karna kemunculan dua orang siswi-- berbadge X pada dada bagian kiri--sedang melintasi koridor tersebut. Kedua siswi tersebut cukup terkenal dikalangan senior, sejak MPLS--Masa pengenalan lingkungan sekolah.

                 Ruby dan Yorikho. Ruby yang terlihat begitu cantik sejak awal masuk di Atlantic, hingga dapat mencuri perhatian senior-senior dan teman angkatannya, dan Yorikho yang juga tak kalah cantik dan merupakan adik dari mantan ketua elective futsal. Keduanya begitu mencuri perhatian.

              Dan saat kedua gadis yang baru memasuki jenjang SMA itu menginjakkan kaki di koridor XII IPS, para kaum adam tidak akan melewatkan kesempatan tersebut untuk mencuri perhatian keduanya. Siapa tahu bisa jadian sama cewek cantik, 'kan?

"Nggak lagi-lagi, deh, gue nemenin lo ketemu sama Kak Vier," bisik Ruby pada Yorikho, saat keduanya baru saja berjalan keluar beberapa langkah dari lift.

               Yorikho menatap malas ke arah depan, "Lo kira gue juga mau kesini? Ih, ogah banget! Ini karena duit jajan doang, nih, makanya gue bela-belain nyamperin Bang Vier," balas Yorikho berbisik.

               Kedua gadis itu berpegangan tangan, sembari menyusuri koridor, "Kenapa nggak minjem duit gue, aja, sih? Besok-besok 'kan bisa lo ganti," bisik Ruby, saat keduanya sudah sampai di depan kelas XII IPS 1.

"Ya elah, kalo gue minjem duit lo, entar pasti Bang Vier ngadu lagi ke Mom kalo gue minjem duit temen, dan nggak mau ambil duit jajan gue ke dia karna males, mau lo gue diceramahin karna masih SMA tapi udah belajar minjem duit?" cerocos Yorikho tanpa jeda.

"Ribet banget, sih! Udah, sana buruan panggil Kak Vier, mau cepet-cepet lunch, nih, gue. Laper banget," Ruby mendorong Yorikho kedalam kelas XII IPS 1.

"Santai dong!" sewot Yorikho.

🎬

               Yorikho berdiri tepat disebelah tempat duduk Abangnya. Sedangkan sang kakak terlihat masih sibuk membereskan alat tulisnya, sembari mengobrol dengan teman yang duduk di depannya.

"Bang," tegur Yorikho berbisik sembari menarik pelan lengan almamater sang kakak.

"Eh? Kapan kesininya? Kok Abang nggak ngeliat kamu jalan dari depan pintu?" heran Xavier.

LEONARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang