Hello!
Ada yang kangen Jordan?
Sorry, tapi dia kangennya sama yang lain:v🎬
Minta sama, Kak Jordan. Pasti langsung dikasi.
🎬
Jangan bikin khawatir.
Tiga kata ambigu yang entah kenapa malah membuat Ruby berbunga-bunga dengan letupan-letupan bahagia. Semua itu terpancar dari raut wajahnya yang sedari tadi terlihat berseri-seri.
"Kenapa kamu?" heran Bunga saat ia melihat Ruby memasuki ruang keluarga sembari bersenandung kecil dengan senyuman manisnya.
"Lagi seneng banget, nih, Kak!" seru Ruby sembari merangkul lengan kanan Bunga.
"Keliatan, kok. Mukamu ngejelasin semuanya," Bunga mengelus surai ombre Ruby, walau agak kesusahan karna anak majikannya ini lebih tinggi dari pada dirinya. Maklum, faktor gen dari Ayahnya yang merupakan keturunan Amerika, membuat tinggi Ruby lebih unggul dibanding gadis-gadis lain yang seusia dengannya.
"Coba ceritain, apa yang bikin kamu seneng?" tanya Bunga sembari menenteng tas ransel Ruby yang gadis itu lemparkan secara sembarangan ke sofa ruang keluarga.
"Uhm, sebenernya, Ruby juga nggak tahu, pasti, sih, Kak, penyebabnya. Cuman, Ruby lagi seneng, aja, gitu." balasnya.
Bunga mengerutkan keningnya bingung mendengar jawaban tersebut, "Kamu gimana, sih? Seneng, tapi, kok, nggak tahu alasannya kenapa. Aneh,"
Ruby mencibir ke arah Bunga, "Biarin, aja! Wle," ia memeletkan lidahnya ke arah Bunga, "Yang penting aku lagi seneng," setelahnya, Ruby segera berlari ke arah tangga guna masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai dua.
"Ruby, bersih-bersih, dulu. Habis itu, baru tiduran," teriak Bunga dari ruang keluarga.
Bunga tahu betul tabiat anak satu itu. Sepulang sekolah, ia akan langsung ke kamar dan tidur, tanpa mengganti seragam sekolahnya. Padahal, seharusnya 'kan mandi dulu agar badan tidak lengket.
🎬
Sekarang sudah pukul 20.03, Ruby baru saja menyelesaikan makan malamnya ditemani oleh Bunga. Sekarang, keduanya sedang menonton di lantai dua, tepatnya di tempat Ruby biasa mengajak temannya ngobrol saat mereka datang ke rumahnya.
"By," panggil Bunga yang dijawab dehaman oleh Ruby.
"Itu tadi pagi yang dateng-dateng berantakin rumah, siapa kamu?" Bunga sudah penasaran sekali dengan sosok cowok ganteng yang ia perkirakan adalah anak sultan itu.
"Kakak kelas," jawab Ruby seadanya sembari mengambil strawberry dari meja.
"Pacar kamu, ya?" tanya Bunga penuh selidik.
"Doain, aja." Ruby menampakkan cengiran khasnya ke arah Bunga.
"Kamu itu, masih kecil udah pacar-pacaran. Belajar dulu sana yang bener! Tadi pagi katanya mau jadi pinter, tapi belom apa-apa udah nggak konsisten," Ruby memutar bola matanya nalas mendengar nasihat Bunga.
"Kak Bunga, nih, nggak bisa banget lihat aku seneng! 'Kan belum tentu juga Kak Jordan mau sama aku," Ruby mengambil handphone-nya yang ia letakkan diatas meja kaca, "Udah ah, aku mau ke kamar, aja. Nggak tahan, disini ada orang sirik!" ledek Ruby bercanda.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARD
Fiksi RemajaKalau kamu percaya Jordan Archelaus Rodriguez adalah sosok sempurna. Kelihatannya. Tapi, memang mungkin sudah hukum alamnya, jika manusia yang hanyalah ciptaan tidak akan menjadi sempurna. Mungkin, manusia hanya akan sampai pada fase 'mendekati kese...