Semangat buat menjalani hari ini!
Btw, kalian ditanyain nih sama Reno, apa kabar katanya?
Jangan lupa dijawab yaw!Happy reading!
🎬
Cewek itu butuh kepastian.
🎬
Sudah seminggu terlewati setelah acara girl's time Ruby dan teman-temannya. Dan seminggu belakangan ini, Jordan merasakan ada yang berbeda dengan gadis itu. Entah apa. Yang pasti, Ruby menjadi lebih pendiam. Jordan tidak tahu apakah mood gadis itu yang sedang buruk ataukah sewaktu di mall ia membuat masalah sampai gadis itu marah dan memilih mendiaminya.
Seseorang yang mengerti tentang perasaan perempuan, tolong datangi Jordan. Ia bersedia membayar berapa pun, asal ia bisa mengerti apa sebenarnya penyebab Ruby lebih banyak diam.
"JORDAN!" Reno menepuk keras bahu Jordan hingga mrmbuat sang empu tersentak kaget.
"Lo kenapa, sih? Ngelamun mulu belakangan ini," heran Reno yang dijawab anggukan oleh Xavier.
"Ruby," jawab Jordan lesu.
Ini dia letak perbedaan antara laki-laki dengan perempuan. Kalau laki-laki ditanya 'Kenapa?' pasti jawabannya 'Lagi mikirin', 'Masalah ini', 'Pusing', dan lain-lain. Intinya, jawabannya tuh pasti dan sangat terdefinisi. Lah kalo perempuan ditanya 'Kenapa?' pasti jawabnya 'Nggak apa-apa' nah loh. Kalo jawabannya kayak gitu, pasti ada apa-apa itu mah. Mampus dah lo nggak bisa ngerti makna dibalik kalimat 'Nggak apa-apa' nya perempuan. Itu adalah jawaban terseram untuk para kaum adam. Mau tahu kenapa? Karna jawaban itu tidak pasti dan sangat teramat tidak terdefinisi.
"Emang, Ruby, kenapa?" tanya Xavier.
Sekedar informasi saja, kalau sekarang ketiga cowok itu sedang berada di rumah Xavier, hanya untuk bermain PS.
Jordan mengendikkan bahunya, pertanda tidak tahu, raut wajahnya terlihat nelangsa sekali.
"Lah, gimana maksudnya, sih? Lo jangan kek cewek kek jawabannya! Yang jelas, dong." seloroh Reno.
"Dia diemin gue," jawab Jordan.
"Lo punya salah kali," timpal Xavier.
Reno mengangguk setuju, "Ho-oh, Dan."
Jordan menatap ke langit-langit kamar Xavier, lelaki itu sedang berpikir kira-kira sikap apanya yang membuat Ruby marah. Setelah diingat-ingat, sepertinya tidak ada, "Nothing,"
"Coba diinget-inget lagi, Da. Ruby nggak mungkin marah gitu, aja, kalo lo nggak ngelakuin kesalahan. Tapi, dia nggak mungkin bilang langsung ke elo. Cewek tuh emang gitu, gengsinya tinggi. Apa-apa pasti ngasi kode, kita jadi cowok harus peka sama kode-kodenya mereka,"
"Lo kata lagi pramuka sampai pake kode-kode segala?" tutur Xavier.
Reno menghembuskan nafasnya lelah, "Susah emang kalo berteman sama orang yang kelamaan jomblo kayak lo berdua. Nggak tahu apa-apa, tapi dibilangin malah ngeyel,"
![](https://img.wattpad.com/cover/186849516-288-k468787.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARD
Teen FictionKalau kamu percaya Jordan Archelaus Rodriguez adalah sosok sempurna. Kelihatannya. Tapi, memang mungkin sudah hukum alamnya, jika manusia yang hanyalah ciptaan tidak akan menjadi sempurna. Mungkin, manusia hanya akan sampai pada fase 'mendekati kese...