Author notes: Halo semua! Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik aja, ya. Cuman mau bilang kalo cerita ini tuh sebenernya udah selesai aku tulis, tinggal dipublikasiin, aja. So, kalian nggak perlu khawatir kalo aku updatenya kelamaan, sama kayak cerita-cerita aku yang lainnya.
Happy reading!
🎬
Ber pertanda jam pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Gedung-gedung jurusan anak Bahasa sudah terlihat begitu ramai, sepertinya semua anak jurusan Bahasa, pulang tepat waktu untuk hari ini. Tak lama setelahnya, gedung jurusan IPA pun terlihat ramai, semua bergegas pulang untuk mengistirahatkan tubuh, beda lagi dengan anak jurusan IPS, yang sepertinya memiliki mata pelajaran tambahan hari ini, baik itu kelas X, XI, dan kelas XII.
"Lo pulang naik apa, By?" tanya Yorikho sembari menekan tombol berangka 1 yang berada disisi kanan lift sebelah dalam.
"Naik taxi kali. Gue belum tahu juga. Kenapa emangnya? Mau nebengin gue?"
Yorikho mengangguk semangat, "Boleh! Asal lo mau nunggu Bang Xavier sama gue,"
Ruby menaikkan sebelah alisnya, "Bukannya lo dijemput supir mulu, ya, biasanya? Setahu gue, lo nggak pernah nebeng sama Kak Vier, deh."
"Ya emang biasanya gue dijemput supir, tapi hari ini supir gue lagi izin, ada urusan keluarga, katanya. Jadi, terpaksa, deh, gue nebeng sama Bang Vier," gadis itu terlihat menghela nafas berat setelah mengucapkan kalimatnya.
Ting!
"Ya udah, kalo gitu gue nemenin lo, aja, deh. Sekalian nebeng entar," putus Ruby sembari melangkah keluar dari lift setelah benda kotak itu berhenti di lantai dasar.
"Asik! Nggak sendirian, deh, gue nunggunya," girang Yorikho sembari mengapit lengan Ruby, "Kita nunggu di lobi utama, aja, By. Sekalian nongki-nongki di kafetaria umum, udah lama gue nggak makan disana," seru Yorikho.
"Ngikut, aja, gue, mah, asal lo yang traktir, ya? Lagi nabung, nih, gue buat beli sneakers baru."
"Siap 86, komandan!" lalu keduanya melangkah ke arah gedung utama.
🎬
Pukul 17.07, gedung jurusan IPS terlihat dipenuhi oleh murid-murid yang baru menyelesaikan kelas tambahan.
"Gue balik duluan, Dan! Adek gue udah nungguin dari tadi, soalnya." Xavier menepuk bahu Jordan sekali, lalu bergerak menyimpan ponselnya di saku almamaternya.
"Hm," hanya itu tanggapan yang Jordan berikan.
Setelah keduanya sampai di lantai dasar, mereka pun berpisah. Xavier berbelok ke kiri guna mengambil mobilnya di parkiran, sedangkan Jordan berjalan lurus ke arah lobi utama.
🎬
"Gue baru tahu kalo Kak Jordan nggak tahu nyetir," ujar Yorikho tiba-tiba.
Ruby megerutkan keningnya bingung, lalu berbalik dan mengikuti arah pandang Yorikho, karna tadi gadis itu memang membelakangi ruang tunggu lobi, "Lo bahkan baru kenal dia, tapi lo udah ngambil satu kesimpulan. Kali, aja, dia tahu nyetir tapi, males bawa mobil, makanya dia dijemput sama supir."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARD
Fiksi RemajaKalau kamu percaya Jordan Archelaus Rodriguez adalah sosok sempurna. Kelihatannya. Tapi, memang mungkin sudah hukum alamnya, jika manusia yang hanyalah ciptaan tidak akan menjadi sempurna. Mungkin, manusia hanya akan sampai pada fase 'mendekati kese...