BESTFRIEND (?) [COMPLETED]

BF-10

Bestfriend (?)

MPREG!

YAOI

Maaf jika ada typo. Manusya tak luput dari kesalahan 🙃

Selamat membacaaa 😙😙

.

.

.

🐻Flashback🐻

Tidur Jongin terganggu saat ada seseorang menekan bel apartemennya dengan tidak sabar, membuat Jongin kesal. Jongin tidak bodoh untuk langsung membukakan pintu. Ia melihat dari intercom siapa tamu yang membuatnya kesal.

"Sehun?"

Jongin membuka pintu, dan disambut dengan senyuman menyebalkan Sehun disaat pria pucat tersebut mabuk. Jongin sungguh tidak suka dengan aroma alkohol yang diberikan Sehun saat berucap.

"Aku tidak mabuk."

"Diamlah, kau berat!"

CUP!

"Oh Sehun!" Jongin kesal, disaat ia marah dan justru ditanggapi Sehun dengan candaan.

BRUK!

Jongin tidak peduli, jika besoknya Sehun mengeluh sakit pinggang ketika ia melemparkan tubuh sahabatnya dengan kasar ke atas ranjang. Disaat dia seharusnya tidur, justru mengurus bayi besar lebih dulu. Membuka sepatu dan kaus kakinya, melepaskan jas mahal yang melekat di tubuh Sehun juga dasinya, membuka beberapa kancing teratas, dan mengatur posisi tidur Sehun agar nyenyak.

"Irene."

"Aku bukan istrimu. Kau mabuk, Sehun." Jongin melepaskan genggaman tangan Sehun di pergelangan tangannya. Ia hendak melangkah ke dapur mengambilkan segelas air.

SREK!

"Aku kesal karena kau terus memperhatikan pekerjaanmu."

"Ck! Anak ini." Jongin mengeluh kesal karena Sehun masih menganggapnya Irene. Ia ingin berdiri dari pangkuan Sehun, tapi tidak bisa saat tenaga Sehun lebih besar darinya. "Lepaskan aku, Oh."

"Kau juga Oh jika kau lupa."

"Kau minum berapa botol?" Jongin paham bagaimana Sehun yang mabuk berat jika sudah minum lebih dari dau botol penuh.

"Empat? Lima? Hahahaha aku lupa, sayang."

CUP!

BUGH!

Satu ciuman dari Sehun, dibalas satu pukulan dari Jongin. Ia kesal karena Sehun mencium bibirnya dengan begitu mudah, apalagi ia merasakan lidah Sehun sempat menyapu bibirnya, membuat Jongin semakin kesal.

"Oh menyebalkan Sehun!" Sedikit memberikan tendangan di kaki sahabatnya sebelum ia keluar mengambilkan segelas air putih.

Sekembalinya Jongin dengan segelas air putih, ia melihat Sehun sudah tertidur dengan kancing kemeja yang sudah terbuka sepenuhnya. Sehun pingsan, dan yang menjadi masalah adalah Jongin akan tidur dimana, mengingat kasurnya yang kecil. Apartemennya hanya memiliki satu kamar.

Saat akan beranjak bersiap memilih tidur di sofa ruang tamu, langkahnya terhenti merasakan seseorang menggenggam tangannya. "Kenapa kau bangun lagi?"

SREK!

BRUK!

"S-sehun?"

"Kau cantik."

"Sadarlah! Aku Jongin, bukan istrimu yang sedang menunggu kepulanganmu yang mabuk ini!" Jongin berontak dalam kurungan Sehun. Pria pucat di atasnya ini mabuk, dan dilihat dari posisi mereka sekarang Jongin semakin berontak berusaha keluar sebelum Sehun bertindak lebih jauh lagi.