kamu mengangguk sebelum membuka pintu mobil dan duduk di dalamnya.
"ga langsung ke rumah gapapa kan? aku mau ngajak kamu ketemu seseorang."
alis kamu menggerut, "siapa?"
"nanti kamu tau, kok." ucapnya lalu menyalakan mesin mobil.
"yaudah, aku izin mama dulu."
tangan yoshi menahan mu yang ingin mencari ponsel di tas, "udah, kok. tadi aku nelpon mama."
selama perjalanan kamu dan yoshi ga berhenti ngobrol bahkan lagu yang kalian putar pun cuman berperan menjadi backsound diantara dialog kalian.
sampai kamu ga ngerasa kalau kalian udah sekitar sejam lebih di perjalanan. kamu pengen nanya sebenarnya tujuan kalian kemana, cuman yoshi ga ngasih tau, ga tau kemana jadinya kamu milih diem aja.
"udah sampai." ucap yoshi membuat kamu yang ingin tertidur mengerjapkan mata sebelum menatap sekeliling.
pemakaman.
kamu menggigit bibir bawahmu, "yoshi?"
yoshi menoleh, tangannya terulus mengelus puncak kepala mu diiringi senyuman manisnya, "aku mau ngajak kamu ketemu sama papi."
kamu tersenyum lalu mengangguk senang sebelum beranjak membuka pintu mobil.
kalian berjalan beriringan menuju ke dalam komplek pemakaman yang menjadi tempat istirahat ayah dari yoshi.
begitu sampai, ga tau karena dorongan apa mata kamu berkaca-kaca ketika mendapati yoshi yang berjalan mendekati tempat ayahnya dan berjongkok sembari menyapa yang diiringi kecupan di atas batu nisan hitam itu.
tangan yoshi memberi kode agar kamu mendekat ke arahnya.
"papi, maaf ya, yoshi datangnya baru sekarang. yoshi udah kelas 12 loh ini, pi. bentar lagi mau lulus, papi bangga kan? iyadong, hehehe."
mata mu kini sudah menitikan air mata melihat interaksi ayah dan anak di hadapan mu.
"ohiya, pi. yoshi mau ngenalin cewek yang di sebelah yoshi ini. namanya (y/n), cantik kaya hatinya. mirip bidadari kan, pi? iya, soalnya dia bidadarinya yoshi sama kayak mami yang jadi bidadarinya papi." sambung yoshi.
yoshi menepuk lengan mu, "papi mau kenalan katanya."
kamu langsung berjongkak dan ngasih salam.
"halo, pi! kenalin, aku (y/n) yang katanya bidadari anaknya papi itu. ini pertemuan pertama kita ya, pi, tapi dari dulu (y/n) udah yakin kalau papi orang yang sangat hebat dan itu bisa aku liat di diri anak papi. dia pinter banget loh, pi terus baik banget orangnya pantes aja sih banyak yang suka. kayaknya papi pas remaja dulu juga dapet julukan pangeran deh soalnya anaknya kayak pangeran gini... hehehe."
"papi, terimakasih ya udah ngajarin anak cowok papi dengan sangat baik. aku janji, bakal ngomelin yoshi kalau bandel jadi papi ga perlu khawatir ya. terimakasih, pi."
kamu menyeka air matamu lalu berbalik dan mendapati yoshi yang tengah tersenyum menatap mu dengan tatapan teduhnya.
ia merentangkan tangannya, kamu langsung menghambur ke dalam pelukan yoshi.
"kata papi, dia seneng banget kamu yang jadi mantunya." bisik yoshi kemudian mengecup puncak kepala mu lama.
fin
sorry endingnya mellow soalnya jujur gue demen bgt sama yoshi yg segitu sayangnya sm ayahnya dan keluarganya, bnr-bnr se soft itu:(
btw buat next,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
aku punya junkyu! but maap kalau jrng up soalnya udh kls 12 dan otak gue udh bercabang kemana-mana